Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pelacuran pria di Bangladesh

Bendera Bangladesh

Pelacuran pria di Bangladesh tidak diakui dalam kapasitas resmi apa pun dalam undang-undang dan hukum pidana negara tersebut. Meskipun demikian, banyak laki-laki Bangladesh yang melakukan praktik penjualan tubuh dan penjualan seks. Dalam kebanyakan kasus, pelacur pria menjual tubuh mereka kepada pelanggan perempuan.[1] Namun, ada juga pelacur pria yang melakukan hubungan seksual dengan pelanggan pria. Karena Bangladesh adalah negara mayoritas Muslim dan konservatif secara sosial, homoseksualitas biasanya tidak dianjurkan dan dianggap tabu. Sikap negatif terhadap homoseksualitas ini seringkali memaksa para pekerja seks laki-laki untuk bersikap sangat tertutup.[2] Stigma seputar pekerja seks laki-laki dan homoseksualitas juga berarti bahwa anak laki-laki yang perdagangan seks di Bangladesh sulit diidentifikasi dan dilindungi berdasarkan undang-undang Bangladesh, pekerja seks laki-laki dibatasi di tempat-tempat yang kurang diawasi (seperti internet), dan penjangkauan kesehatan terhadap populasi pekerja seks laki-laki sangatlah sulit.

Terminologi

Sebagian besar pekerja seks laki-laki di Bangladesh menganggap diri mereka sebagai kothis. Istilah kothi mengacu pada laki-laki feminin yang menikmati seks seolah-olah dia adalah perempuan. Kothis mendominasi industri seks komersial laki-laki di Bangladesh, sementara mayoritas pelanggan seks komersial dianggap sebagai pantis. Panti adalah istilah yang digunakan untuk laki-laki yang menyesuaikan diri dengan gender dan lebih suka melakukan penetrasi ke laki-laki lain saat berhubungan seks (biasanya kothis). Istilah giraya juga digunakan untuk pekerja seks laki-laki, tetapi berfokus pada laki-laki yang berperilaku dan tampil secara tradisional maskulin, bukan kothis yang lebih feminin.[1]

Referensi

  1. ^ a b Khan, Sharful Islam; Hudson-Rodd, Nancy; Saggers, Sherry; Bhuiya, Abbas (2005). "Men Who Have Sex with Men's Sexual Relations with Women in Bangladesh". Culture, Health & Sexuality. 7 (2): 159–169. doi:10.1080/13691050412331321258. ISSN 1369-1058. JSTOR 4005447. PMID 16864195. 
  2. ^ Mozumder, Muhammad Kamruzzaman; Haque, Md Ashikul; Jasmine, Umme Habiba; Royal, Rofiqul Islam; Sharmin, Raihana (2016). "Behavior and experience of male homosexuals in Bangladesh". Bangladesh Journal of Psychiatry (dalam bahasa Inggris). 30 (2): 41–44. doi:10.3329/bjpsy.v30i2.45364alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1728-4406. 
Kembali kehalaman sebelumnya