Paus Yohanes Paulus II berupaya meningkatkan hubungan antara Gereja Katolik Roma dan Yudaisme. Dia membangun hubungan yang kuat dengan komunitas Yahudi dengan harapan dapat mempromosikan rekonsiliasi Kristen-Yahudi.
Pengalaman masa muda
Sebagai seorang anak, Karol Wojtyła pernah berolahraga dengan banyak tetangganya yang Yahudi.[1][2] Ia adalah salah satu dari sedikit Paus tumbuh dalam iklim budaya Yahudi yang berkembang, salah satu komponen utama Kraków sebelum perang, minatnya terhadap kehidupan Yahudi dimulai sejak masa mudanya. Dia menulis dan menyampaikan sejumlah pidato tentang hubungan Gereja dengan Yahudi, dan sering kali memberikan penghormatan kepada para korban Holocaust di banyak negara.
Pada tahun 1998 ia menerbitkan "We Remember: A Reflection on the Shoah" yang menguraikan pemikirannya tentang Holocaust.[3]
Lihat juga
Referensi