Paulo Freitas da Silva
Paulo Freitas da Silva (lahir di Ossú, Viqueque, Timor Portugis, 1939 – meninggal 2007) adalah seorang politikus Timor Leste.[1] Latar belakangPaulo Freitas da Silva lahir di distrik tenggara Viqueque dan mengambil nama ayahnya. Dia bertempur di pihak Australia dalam Perang Dunia II dalam Pertempuran Timor melawan Jepang. Dia menggunakan perahunya untuk melakukan perjalanan ke dan dari Australia beberapa kali untuk mengangkut tentara Australia untuk misi pengintaian. Dalam satu perjalanan tersebut, Paulo Sr. ditangkap dan dipenggal oleh Jepang.[1] Paulo Freitas da Silva adalah presiden pertama Partido Trabalhista (PT), yang ia dirikan bersama pada tahun 1974. Namun, partai tetap relatif kecil dan tidak signifikan. Ketika didirikan, hanya terdiri dari sepuluh anggota. Freitas da Silva saat itu memiliki koneksi ke Indonesia. Setelah Timor Timur diduduki oleh Indonesia, ia menjadi anggota parlemen Partai Demokrasi Indonesia (PDI) selama lima tahun. Freitas da Silva juga merupakan ketua cabang serikat pekerja resmi Indonesia, SBSI, cabang Timor Timur. Hanya seiring waktu dia berpaling dari Indonesia karena kebrutalan pasukan pendudukan.[1] Pada tahun 1986 PT adalah anggota pendiri Konvergensi Nasional Timor(Convergencia Nacional Timorense CNT), organisasi payung pertama dari perlawanan orang Timor dan juga merupakan anggota dari organisasi penerus Conselho Nacional de Resistência Maubere (CNRM) dan Conselho Nacional de Resistncia Timorense (CNRT). Pada tahun 1999 PBB mengambil alih administrasi Timor Timur. Bahkan kemudian, PT mengkritik gaya pemerintahan CNRT yang diduga diktator. Dalam pemilihan parlemen 30 Agustus 2001 , partai tersebut hanya memperoleh 0,56% suara dan dengan demikian tidak ada satu pun dari 88 kursi di parlemen Timor Lorosa'e. Pada tahun 2007, putri Paulo Angela Freitas mengambil alih kepresidenan PT. Referensi
|