Pabrik pelet
JenisTerdapat banyak jenis mesin pelet yang secara umum dapat dikelompokkan menjadi jenis skala besar dan skala kecil. Berdasarkan kapasitas produksinya, mesin pelet juga dapat dibagi menjadi mesin pelet die datar dan mesin pelet die cincin. Skala besarAda dua jenis mesin pelet skala besar yang umum digunakan: mesin pelet die datar dan mesin pelet die cincin. Mesin pelet die datar menggunakan die datar dengan slot. Serbuk dimasukkan ke atas die, dan saat die berputar, roller menekan serbuk melalui lubang di die. Pemotong di sisi lain die memotong pelet yang terbentuk dari die. Dalam die cincin terdapat slot radial di seluruh die. Serbuk dimasukkan ke dalam die dan spreader mendistribusikan serbuk secara merata. Dua rol kemudian menekan serbuk melalui lubang die. Dua pemotong digunakan untuk memotong pelet dari luar die.[2] Pabrik pelet skala besar biasanya digunakan untuk memproduksi pakan ternak, pelet kayu, dan pelet bahan bakar untuk digunakan pada tungku pelet. Skala kecilSkala kecil umumnya adalah variasi dari screw press atau hydraulic press. Kedua jenis mesin tersebut menggunakan proses dasar yang sama. Sebuah die atau cetakan digunakan untuk menahan serbuk yang belum terpress di dalam kantung berbentuk. Bentuk kantung menentukan bentuk akhir dari pelet. Sebuah plat terpasang di ujung sekrup (pada screw press) atau alat tekan (pada hydraulic press) yang menekan serbuk.[3] Beberapa plat lembaran dipanaskan untuk mempercepat waktu dan meningkatkan struktur keseluruhan pelet. Mereka juga dapat memiliki lubang air untuk pendinginan cepat antara penggunaan. Prinsip Kerja
Bahan terus-menerus diumpankan ke dalam zona tekanan, kemudian ditekan ke bentuk yang diinginkan, terus diekstrusi dari lubang mati, dan dipotong menjadi berbagai panjang partikel yang diperlukan oleh pisau dengan jarak yang dapat disesuaikan antara tepi pisau dan dinding luar ring die. AplikasiSalah satu aplikasi yang lebih umum adalah menghasilkan pellet KBr yang digunakan dalam aplikasi spektroskopi inframerah. Pelet pakan ternak biasanya merupakan campuran dari bahan baku bubuk kering, seperti tepung, serbuk gergaji, atau rumput, dan bahan basah, seperti tetes tebu atau uap. Bahan baku untuk pabrik pelet terkadang dapat rusak dan kemudian terbentuk kembali, atau berpolimerisasi, di bawah panas dan tekanan yang ekstrim dari pabrik pelet. Referensi
|