Anggota pemerintah; deputi; anggota dewan; pegawai negeri sipil; wakil rakyat terpilih dan personel administrasi perkotaan, tokoh utama sektor ekonomi, sosial, budaya, atau olahraga; juga para sukarelawan. Dapat dianugerahkan pula kepada warga negara asing.
Dianugerahkan kepada
Warga negara Luksemburg yang telah melakukan pengabdian sipil dan militer luar biasa, juga untuk artis terpilih yang telah mendapatkan pencapaian luar biasa
Setelah pengunduran diri Raja-Adipati Agung Willem I pada tahun 1841, penerusnya, Willem II, mengesahkan konstitusi antiliberal tertulis Luksemburg (yang disebut the Charter) untuk memperkuat kekuasaannya di negara tersebut. Pada saat yang sama, ia mendirikan Orde Mahkota Ek dengan gagasan agar bisa memberikan penghargaan pendukung setia rezimnya di Luksemburg yang berpemahaman liberal.
Lencana, pita, dan (dulunya) hierarki orde yang terdiri atas empat kelas terinspirasi dari Orde Santo Georgius Rusia. Hal ini terjadi mungkin karena fakta bahwa Willem II menikahi salah satu putri Kaisar Pavel I dari Rusia. Ia menerima Orde Santo Georgius atas komandonya yang berjasa di Pertempuran Waterloo.
Tingkatan
Kini, Orde Mahkota Ek terdiri atas lima tingkatan, yaitu:
Salib Agung – mengenakan lencana pada selempang di pundak kanan dan patra di dada kiri;
Perwira Besar – mengenakan lencana pada kalung kerah dan patra di dada kiri;
Panglima – mengenakan lencana pada kalung kerah;
Perwira – mengenakan lencana tergantung pada pita beroset di dada kiri;
Kesatria – mengenakan lencana tergantung pada pita di dada kiri.
Selain itu, ada pula medali sepuh, perak, dan perunggu yang mengenakan medalinya di dada kiri, mirip dengan kelas Perwira dan Kesatria.