Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Myers–Briggs Type Indicator

Sebuah diagram yang menjelaskan tipe kepribadian berdasarkan MBTI

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar murni psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan.[1] Psikotes ini berisi pertanyaan tentang bagaimana perasaan atau tindakan yang biasanya dirasakan atau dilakukan dalam situasi tertentu.[2] Tes ini memberikan nilai biner 4 kategori: introversi atau ekstraversi (introversion/extraversion), penginderaan atau intuisi (sensing/intuition), pemikiran atau perasaan (thinking/feeling), dan menghakimi atau mengamati (judging/perceiving). Satu huruf dari setiap kategori digabungkan untuk memberikan hasil tes 4-huruf yang mewakili satu dari 16 jenis, seperti "INFP" atau "ESTJ".[3][4]

MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers pada 1940, yang terinspirasi oleh buku Jenis Psikologis oleh psikolog Swiss Carl Jung.[5][4] Isabel Myers tertarik pada konsep introversi dan ia menganggap dirinya sebagai "INFP". Namun, mereka merasa bahwa bukunya terlalu kompleks untuk masyarakat umum, dan oleh karena itu ia mencoba menata fungsi kognitif Jung untuk membuatnya lebih bisa diakses.[6]

Tes ini bergantung pada efek Barnum, sanjungan, dan bias konfirmasi, yang memicu peserta untuk mengidentifikasi diri dengan deskripsi yang agak diinginkan, tidak jelas, dan dapat diterapkan secara luas.[7] Sebagai indikator psikometrik, ada konflik mengenai validitas dan keandalan tesnya,[8][9][10][11] sementara tesnya ternyata mengukur kategori yang seharusnya dikotom yang tidak independen dan tidak komprehensif.[12][13][14][15] Sebagian besar studi yang mendukung validitas MBTI diproduksi oleh Center for Applications of Psychological Type, sebuah organisasi yang dijalankan oleh Yayasan Myers–Briggs, dan dipublikasikan dalam jurnal miliknya, Journal of Psychological Type (JPT), yang mengangkat pertanyaan independensi, bias, dan konflik kepentingan.[16] Hal ini menyebabkan sebagian peneliti mencapnya sebagai ilmu semu.[20]

Walaupun ada kontroversi mengenai validitasnya, MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan[5] dan memiliki pengaruh luas sejak diadopsi oleh Educational Testing Service di Amerika Serikat pada 1962. Telah diperkirakan bahwa 50 juta orang telah melewati tes MBTI dan 10.000 bisnis, 2.500 kampus dan universitas, dan 200 badan pemerintah di Amerika Serikat menggunakan MBTI.[21]

Sejarah

Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers mengekstrapolasi teori MBTI mereka dari tulisan Carl Jung dalam buku 1921 dia, Jenis Psikologis

MBTI dikembangkan oleh Katherine Cook Briggs dan puterinya, Isabel Briggs Myers sejak Perang Dunia II (1939-1945).[22] Mereka percaya bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki dunia kerja di bidang industri.[22] Setelah mengalami pengembangan, akhirnya Tes MBTI ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962.[22]

MBTI didasarkan dari teori tipologi yang diusulkan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya berjudul "Psychological Type" yang diterbitkan pada tahun 1921.[22] Dalam bukunya, Jung berteori bahwa ada empat fungsi psikologis utama yang digunakan manusia dalam menjalani kehidupan, yaitu: sensasi (sensation), intuisi (intuition), perasaan (feeling), dan pemikiran (thinking).[23]

Dimensi dasar

Dalam mengembangkan MBTI, Isabel Briggs Myers dan Katharine Briggs Myers membahas dua tujuan terkait dalam perkembangan dan penerapan instrumen MBTI, yaitu:

  • Identifikasi dari dasar preferensi yang tersirat dalam Teori Carl Jung.[24]
  • Identifikasi dan deskripsi dari 16 tipe kepribadian yang merupakan hasil dari interaksi dan preferensi.[24]

Dalam tes MBTI ini, ada 4 dimensi kecenderungan sifat dasar manusia:

1. Dimensi pemusatan perhatian: Introvert (I) vs. Ekstrovert (E)[22]

Dimensi ini mengukur bagaimana kita berinteraksi dengan dunia dan dimana kita menyalurkan energi kita.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Introvert dengan Ekstrovert:[25]

Introvert (I)

  • Merasa berenergi jika menghabiskan waktu sendiri
  • Cenderung menghindar untuk menjadi pusat perhatian
  • Cenderung berpikir lama terlebih dahulu sebelum menyampaikan ide-idenya
  • Sangat menghargai privasi, tidak mudah menyebarkan informasi pribadi
  • Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara
  • Menyimpan antusiasnya terhadap sesuatu untuk diri sendiri
  • Merespon segala hal setelah berpikir
  • Memiliki minat yang sedikit tetapi mendalam

Ekstrovert (E)

  • Merasa berenergi jika bersama dengan banyak orang
  • Suka menjadi pusat perhatian
  • Cenderung "thing out loud", yaitu langsung menyampaikan ide-idenya
  • Mudah "dibaca" oleh orang lain
  • Mudah menyebarkan informasi pribadi
  • Lebih banyak berbicara daripada mendengarkan
  • Berkomunikasi secara antusias
  • Cenderung memiliki minat pada banyak hal tetapi tidak sampai mendalam

2. Dimensi memahami informasi dari luar: Sensing (S) vs. Intuition (N)[22]

Dimensi ini membahas tentang jenis informasi yang kita tangkap.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Sensing dengan Intuition:[25]

Sensing (S)

  • Lebih percaya dengan data
  • Menggunakan 5 indera untuk menangkap informasi
  • Percaya dengan apa yang pasti dan konkret
  • Suka dengan ide baru hanya apabila memiliki aplikasi praktis
  • Realistis
  • Suka menggunakan dan mengasah keterampilan yang sudah ada atau dibentuk
  • Spesifik dan rinci
  • Menyajikan informasi secara bertahap
  • Berorientasi pada "masa sekarang"

Intuition (N)

  • Sixth sense
  • Memiliki imajinasi, inspirasi, serta firasat yang kuat
  • Percaya pada inspirasi dan dugaan
  • Suka ide dan konsep baru untuk kepentingan sendiri
  • Menghargai imajinasi dan inovasi
  • Suka belajar kemampuan baru, mudah bosan jikau mendalami satu kemampuan
  • Cenderung menggunakan metafora dan analogi
  • Menyajikan informasi secara lompat-lompat
  • Berorientasi pada "masa depan"

3. Dimensi menarik kesimpulan & keputusan : Thinking (T) vs. Feeling (F)[22]

Dimensi ini mengukur tentang bagaimana cara kita membuat keputusan dan menjadi kesimpulan.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Thinking vs Feeling:[25]

Thinking (T)

  • Objektif dalam menganalisis suatu permasalahan
  • Logis, adil, serta menilai dari kelayakan
  • Melihat kekurangan, cenderung kritis
  • Terlihat seperti tidak memiliki hati, tidak peka, serta tidak peduli
  • Percaya dengan feeling apabila hal tersebut logis
  • Dimotivasi oleh keinginan untuk berprestasi

Feeling (F)

  • Melihat ke depan, mempertimbangkan efek tindakan pada orang lain
  • Mementingkan empati dan harmonis, melihat pengecualian dalam suatu aturan
  • Menyenangkan orang lain, mudah untuk mengapresiasi
  • Terlihat terlalu emosional, tidak logis, dan lemah
  • Percaya dengan feeling
  • Dimotivasi oleh keinginan untuk diapresiasi

4. Dimensi pola hidup: Judging (J) vs. Perceiving (P)[22]

Dimensi ini menjelaskan tentang bagaimana pola hidup seseorang, entah hidup yang terstruktur atau spontan.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Judging vs Perceiving:[25]

Judging (J)

  • Orang yang terstruktur dan teratur
  • Paling tenang setelah keputusan sudah dibuat
  • Memiliki 'etos kerja', yaitu berprinsip kerja dulu, bermain kemudian
  • Menetapkan tujuan, yaitu upaya mencapai suatu dengan dengan tepat waktu
  • Lebih suka mengetahui apa yang sedang dihadapi
  • Berorientasi pada "hasil"
  • Mendapat kepuasan setelah menyelesaikan tugas
  • Melihat waktu sebagai hal yang terbatas

Perceiving (P)

  • Orang yang fleksibel
  • Memiliki pilihan hidup yang terbuka
  • Memiliki "play ethic", yaitu berprinsip menikmati sekarang, selesaikan pekerjaan nanti
  • Mengubah tujuan saat informasi baru tersedia
  • Suka beradaptasi terhadap situasi yang baru
  • Berorientasi pada "proses", yaitu bagaimana suatu tugas itu diselesaikan (cara)
  • Mendapat kepuasan dari memulai suatu hal
  • Melihat waktu sebagai hal yang dapat diperbaharui

Fungsi kognitif

Setiap tipe punya susunan fungsi kognitif yang berbeda-beda. Ada 8 fungsi kognitif yaitu

  1. Se (Extroverted Sensing)
  2. Si (Introverted Sensing)
  3. Ne (Extroverted Intuition)
  4. Ni (Introverted Intuition)
  5. Te (Extroverted Thinking)
  6. Ti (Introverted Thinking)
  7. Fe (Extroverted Feeling)
  8. Fi (Introverted Feeling)

Tipe kepribadian

Berdasarkan dimensi dasar tersebut dihasilkan 16 tipe kepribadian manusia yang merupakan kombinasi dari 4 dimensi dasar tersebut. Kombinasi kepribadian MBTI ini adalah:[22]

  1. ESTJ: Extrovert, Sensing, Thinking, Judging
  2. ENTJ : Extrovert, Intuition, Thinking, Judging
  3. ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging
  4. ENFJ : Extrovert, Intuition, Feeling, Judging
  5. ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving
  6. ENTP : Extrovert, Intuition, Thinking, Perceiving
  7. ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving
  8. ENFP : Extrovert, Intuition, Feeling, Perceiving
  9. INFP : Introvert, Intuition, Feeling, Perceiving
  10. ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving
  11. INTP : Introvert, Intuition, Thinking, Perceiving
  12. ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving
  13. INFJ : Introvert, Intuition, Feeling, Judging
  14. ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging
  15. INTJ: Introvert, Intuition, Thinking, Judging
  16. ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging

Kritik

Secara psikometri, MBTI memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak "sahih" (tidak mengukur yang seharusnya diketahui dari individu) dan tidak memiliki reliabilitas (hasil tes yang tidak konsisten, jika tes dilakukan berulang kali terhadap individu yang sama).[26][27][28] Selain itu, MBTI tidak bisa mengukur hal yang konsisten pada diri individu karena pada saat pengisian tes hal ini bergantung pada suasana hati individu.[29]

Banyak dari penelitian yang mendukung MBTI mempunyai metodologi yang lemah dan tidak saintifik.[30]

Referensi

  1. ^ (Inggris) Isabel Briggs Myers & Peter B. Myers (1995). "Gifts Differing: Understanding Personality Type". Davies-Black Publishing. 
  2. ^ Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2013). Organizational Behavior [Perilaku Organisasi]. England: Pearson Education. 
  3. ^ Myers & Myers 1995.
  4. ^ a b "MBTI® Basics" [Dasar MBTI®]. The Myers & Briggs Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-12. Diakses tanggal 2021-10-28. 
  5. ^ a b (Indonesia) Psikologi Zone. "Tes Kepribadian MBTI". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-01-08. Diakses tanggal 3 Mei 2014. 
  6. ^ Block, Melissa (September 22, 2018). "How The Myers-Briggs Personality Test Began In A Mother's Living Room Lab" [Bagaimana Jenis Kepribadian Myers-Briggs Dimulai Dalam Lab Ruang Keluarga Seorang Ibu]. NPR. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2018. Diakses tanggal 23 September 2018. 
  7. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Whitbourne
  8. ^ Putri, Ratih Cahyani (2018-07-17). "Apa itu MBTI? Berikut Penjelasan dan Kritik Terhadap Teori". LadyBird Journal (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2022-03-08. 
  9. ^ Capraro, R., & Capraro, M. M. (2002). Myers-Briggs Type Indicator score reliability across studies: A meta-analytic reliability generalizability study. [Keandalan skor Myers-Briggs Type Indicator sepanjang studi: Sebuah penelitian generalibilitas keandalan meta-analitik] Educational and Psychological Measurement, 62, 590-602. DOI:10.1177/0013164402062004004
  10. ^ "In Defense of the Myers-Briggs | Psychology Today" [Pembelaan Myers-Briggs | Psychology Today]. www.psychologytoday.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-18. 
  11. ^ Salter, Evans, Forney, Daniel, Nancy, Deanna (1997). "Test-Retest of the Myers-Briggs Type Indicator: An Examination of Dominant Functioning" [Test-Retest Myers-Briggs Type Indicator: Penyelidikan Fungsi Dominan]. Educational and Psychological Measurement. 57 (4): 590–597. 
  12. ^ Grant 2013.
  13. ^ Pittenger 1993.
  14. ^ Gardner & Martinko 2016.
  15. ^ Boyle 1995.
  16. ^ a b Lilienfeld, Lynn & Lohr 2014.
  17. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Schweiger
  18. ^ Stein & Swan 2019.
  19. ^ Thyer & Pignotti 2015.
  20. ^ Lihat,[17][18][19][16] dll.
  21. ^ Cunningham, Lillian (2023-05-17). "Myers-Briggs: Does it pay to know your type?" [Myers-Briggs: Apakah mengetahui jenismu menguntungkan?]. Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diakses tanggal 2024-05-01. 
  22. ^ a b c d e f g h i Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama f
  23. ^ (Inggris) Carl Gustav Jung (1971). "Collected Works of C.G Jung". 6. Princeton University Press. 
  24. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama d
  25. ^ a b c d e f g h Tieger, P. D., Barron, B., & Tieger, K. (2014). Do what you are: Discover the perfect career for you through the secrets of personality type. Hachette UK.
  26. ^ Pittenger, David J. (November 1993). "Measuring the MBTI ... And Coming Up Short" (PDF). Journal of Career Planning and Employment. 54 (1): 48–52. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2006-12-06. 
  27. ^ William L. Gardner & Mark J. Martinko (1996). "Using the Myers-Briggs Type Indicator to study managers: A literature review and research agenda". Journal of Management. 22: 45–83. doi:10.1177/014920639602200103. 
  28. ^ Boyle, G J (1995). "Myers-Briggs Type Indicator (MBTI): Some psychometric limitations". Australian Psychologist. 30: 71–74. doi:10.1111/j.1742-9544.1995.tb01750.x. 
  29. ^ Celesta, Nada (2018-02-01). "Tes Kepribadian MBTI yang Tak Perlu Dianggap Serius". Bulaksumur +Plus (dalam bahasa Indonesia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2022-03-08. 
  30. ^ Gardner, William L.; Martinko, Mark J. (1996-02-01). "Using the Myers-Briggs Type Indicator to Study Managers: A Literature Review and Research Agenda". Journal of Management (dalam bahasa Inggris). 22 (1): 45–83. doi:10.1177/014920639602200103. ISSN 0149-2063. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya