Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah psikotes yang dirancang untuk mengukur preferensi dasar murni psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan.[1] Psikotes ini berisi pertanyaan tentang bagaimana perasaan atau tindakan yang biasanya dirasakan atau dilakukan dalam situasi tertentu.[2] Tes ini memberikan nilai biner 4 kategori: introversi atau ekstraversi (introversion/extraversion), penginderaan atau intuisi (sensing/intuition), pemikiran atau perasaan (thinking/feeling), dan menghakimi atau mengamati (judging/perceiving). Satu huruf dari setiap kategori digabungkan untuk memberikan hasil tes 4-huruf yang mewakili satu dari 16 jenis, seperti "INFP" atau "ESTJ".[3][4]
MBTI dikembangkan oleh Katharine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers pada 1940, yang terinspirasi oleh buku Jenis Psikologis oleh psikolog Swiss Carl Jung.[5][4] Isabel Myers tertarik pada konsep introversi dan ia menganggap dirinya sebagai "INFP". Namun, mereka merasa bahwa bukunya terlalu kompleks untuk masyarakat umum, dan oleh karena itu ia mencoba menata fungsi kognitif Jung untuk membuatnya lebih bisa diakses.[6]
Tes ini bergantung pada efek Barnum, sanjungan, dan bias konfirmasi, yang memicu peserta untuk mengidentifikasi diri dengan deskripsi yang agak diinginkan, tidak jelas, dan dapat diterapkan secara luas.[7] Sebagai indikator psikometrik, ada konflik mengenai validitas dan keandalan tesnya,[8][9][10][11] sementara tesnya ternyata mengukur kategori yang seharusnya dikotom yang tidak independen dan tidak komprehensif.[12][13][14][15] Sebagian besar studi yang mendukung validitas MBTI diproduksi oleh Center for Applications of Psychological Type, sebuah organisasi yang dijalankan oleh Yayasan Myers–Briggs, dan dipublikasikan dalam jurnal miliknya, Journal of Psychological Type (JPT), yang mengangkat pertanyaan independensi, bias, dan konflik kepentingan.[16] Hal ini menyebabkan sebagian peneliti mencapnya sebagai ilmu semu.[20]
Walaupun ada kontroversi mengenai validitasnya, MBTI merupakan instrumen yang paling banyak digunakan[5] dan memiliki pengaruh luas sejak diadopsi oleh Educational Testing Service di Amerika Serikat pada 1962. Telah diperkirakan bahwa 50 juta orang telah melewati tes MBTI dan 10.000 bisnis, 2.500 kampus dan universitas, dan 200 badan pemerintah di Amerika Serikat menggunakan MBTI.[21]
Sejarah
MBTI dikembangkan oleh Katherine Cook Briggs dan puterinya, Isabel Briggs Myers sejak Perang Dunia II (1939-1945).[22] Mereka percaya bahwa pengetahuan akan kepribadian dapat membantu perempuan yang akan memasuki dunia kerja di bidang industri.[22] Setelah mengalami pengembangan, akhirnya Tes MBTI ini pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962.[22]
MBTI didasarkan dari teori tipologi yang diusulkan oleh Carl Gustav Jung dalam bukunya berjudul "Psychological Type" yang diterbitkan pada tahun 1921.[22] Dalam bukunya, Jung berteori bahwa ada empat fungsi psikologis utama yang digunakan manusia dalam menjalani kehidupan, yaitu: sensasi (sensation), intuisi (intuition), perasaan (feeling), dan pemikiran (thinking).[23]
Dimensi ini mengukur bagaimana kita berinteraksi dengan dunia dan dimana kita menyalurkan energi kita.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Introvert dengan Ekstrovert:[25]
Introvert (I)
Merasa berenergi jika menghabiskan waktu sendiri
Cenderung menghindar untuk menjadi pusat perhatian
Cenderung berpikir lama terlebih dahulu sebelum menyampaikan ide-idenya
Sangat menghargai privasi, tidak mudah menyebarkan informasi pribadi
Lebih banyak mendengarkan daripada berbicara
Menyimpan antusiasnya terhadap sesuatu untuk diri sendiri
Merespon segala hal setelah berpikir
Memiliki minat yang sedikit tetapi mendalam
Ekstrovert (E)
Merasa berenergi jika bersama dengan banyak orang
Suka menjadi pusat perhatian
Cenderung "thing out loud", yaitu langsung menyampaikan ide-idenya
Mudah "dibaca" oleh orang lain
Mudah menyebarkan informasi pribadi
Lebih banyak berbicara daripada mendengarkan
Berkomunikasi secara antusias
Cenderung memiliki minat pada banyak hal tetapi tidak sampai mendalam
2. Dimensi memahami informasi dari luar: Sensing (S) vs. Intuition (N)[22]
Dimensi ini membahas tentang jenis informasi yang kita tangkap.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Sensing dengan Intuition:[25]
Sensing (S)
Lebih percaya dengan data
Menggunakan 5 indera untuk menangkap informasi
Percaya dengan apa yang pasti dan konkret
Suka dengan ide baru hanya apabila memiliki aplikasi praktis
Realistis
Suka menggunakan dan mengasah keterampilan yang sudah ada atau dibentuk
Spesifik dan rinci
Menyajikan informasi secara bertahap
Berorientasi pada "masa sekarang"
Intuition (N)
Sixth sense
Memiliki imajinasi, inspirasi, serta firasat yang kuat
Percaya pada inspirasi dan dugaan
Suka ide dan konsep baru untuk kepentingan sendiri
Menghargai imajinasi dan inovasi
Suka belajar kemampuan baru, mudah bosan jikau mendalami satu kemampuan
Cenderung menggunakan metafora dan analogi
Menyajikan informasi secara lompat-lompat
Berorientasi pada "masa depan"
3. Dimensi menarik kesimpulan & keputusan : Thinking (T) vs. Feeling (F)[22]
Dimensi ini mengukur tentang bagaimana cara kita membuat keputusan dan menjadi kesimpulan.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Thinking vs Feeling:[25]
Thinking (T)
Objektif dalam menganalisis suatu permasalahan
Logis, adil, serta menilai dari kelayakan
Melihat kekurangan, cenderung kritis
Terlihat seperti tidak memiliki hati, tidak peka, serta tidak peduli
Percaya dengan feeling apabila hal tersebut logis
Dimotivasi oleh keinginan untuk berprestasi
Feeling (F)
Melihat ke depan, mempertimbangkan efek tindakan pada orang lain
Mementingkan empati dan harmonis, melihat pengecualian dalam suatu aturan
Menyenangkan orang lain, mudah untuk mengapresiasi
Terlihat terlalu emosional, tidak logis, dan lemah
Percaya dengan feeling
Dimotivasi oleh keinginan untuk diapresiasi
4. Dimensi pola hidup: Judging (J) vs. Perceiving (P)[22]
Dimensi ini menjelaskan tentang bagaimana pola hidup seseorang, entah hidup yang terstruktur atau spontan.[25] Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri Judging vs Perceiving:[25]
Judging (J)
Orang yang terstruktur dan teratur
Paling tenang setelah keputusan sudah dibuat
Memiliki 'etos kerja', yaitu berprinsip kerja dulu, bermain kemudian
Menetapkan tujuan, yaitu upaya mencapai suatu dengan dengan tepat waktu
Lebih suka mengetahui apa yang sedang dihadapi
Berorientasi pada "hasil"
Mendapat kepuasan setelah menyelesaikan tugas
Melihat waktu sebagai hal yang terbatas
Perceiving (P)
Orang yang fleksibel
Memiliki pilihan hidup yang terbuka
Memiliki "play ethic", yaitu berprinsip menikmati sekarang, selesaikan pekerjaan nanti
Mengubah tujuan saat informasi baru tersedia
Suka beradaptasi terhadap situasi yang baru
Berorientasi pada "proses", yaitu bagaimana suatu tugas itu diselesaikan (cara)
Mendapat kepuasan dari memulai suatu hal
Melihat waktu sebagai hal yang dapat diperbaharui
Fungsi kognitif
Setiap tipe punya susunan fungsi kognitif yang berbeda-beda. Ada 8 fungsi kognitif yaitu
Se (Extroverted Sensing)
Si (Introverted Sensing)
Ne (Extroverted Intuition)
Ni (Introverted Intuition)
Te (Extroverted Thinking)
Ti (Introverted Thinking)
Fe (Extroverted Feeling)
Fi (Introverted Feeling)
Tipe kepribadian
Berdasarkan dimensi dasar tersebut dihasilkan 16 tipe kepribadian manusia yang merupakan kombinasi dari 4 dimensi dasar tersebut. Kombinasi kepribadian MBTI ini adalah:[22]
Secara psikometri, MBTI memiliki beberapa kekurangan yaitu tidak "sahih" (tidak mengukur yang seharusnya diketahui dari individu) dan tidak memiliki reliabilitas (hasil tes yang tidak konsisten, jika tes dilakukan berulang kali terhadap individu yang sama).[26][27][28] Selain itu, MBTI tidak bisa mengukur hal yang konsisten pada diri individu karena pada saat pengisian tes hal ini bergantung pada suasana hati individu.[29]
Banyak dari penelitian yang mendukung MBTI mempunyai metodologi yang lemah dan tidak saintifik.[30]
^Robbins, Stephen P.; Judge, Timothy A. (2013). Organizational Behavior [Perilaku Organisasi]. England: Pearson Education.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"MBTI® Basics" [Dasar MBTI®]. The Myers & Briggs Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-12. Diakses tanggal 2021-10-28.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Capraro, R., & Capraro, M. M. (2002). Myers-Briggs Type Indicator score reliability across studies: A meta-analytic reliability generalizability study. [Keandalan skor Myers-Briggs Type Indicator sepanjang studi: Sebuah penelitian generalibilitas keandalan meta-analitik] Educational and Psychological Measurement, 62, 590-602. DOI:10.1177/0013164402062004004
^ abcdefghiKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama f
^(Inggris) Carl Gustav Jung (1971). "Collected Works of C.G Jung". 6. Princeton University Press.
^ abKesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah;
tidak ditemukan teks untuk ref bernama d
^ abcdefghTieger, P. D., Barron, B., & Tieger, K. (2014). Do what you are: Discover the perfect career for you through the secrets of personality type. Hachette UK.
^William L. Gardner & Mark J. Martinko (1996). "Using the Myers-Briggs Type Indicator to study managers: A literature review and research agenda". Journal of Management. 22: 45–83. doi:10.1177/014920639602200103.
^Boyle, G J (1995). "Myers-Briggs Type Indicator (MBTI): Some psychometric limitations". Australian Psychologist. 30: 71–74. doi:10.1111/j.1742-9544.1995.tb01750.x.