Museum Seni Islam (bahasa Arab: متحف الفن الإسلامي, matḥaf al-fann al-islāmī) adalah sebuah museum yang terletak di ujung Corniche yang memiliki panjang 7 kilometer di ibu kota Qatar, Doha. Didesain oleh arsitek I. M. Pei, museum ini dibangun di sebuah pulau di semenanjung buatan dekat dengan pelabuhan perahu tradisional dhow (perahu Qatar yang terbuat dari kayu). Sebuah taman dibangun untuk mengelilingi bagian timur dan selatan, dengan 2 jembatan yang mengubungkan bagian depan selatan bangunan dengan semenanjung utama yang terdapat didalamnya taman. Bagian barat dan utara terdapat pelabuhan yang menampilkan masa lalu pelayaran Qatar.
Fasilitas
Di dalam museum ini terdapat galeri sementara dan permanen, toko oleh-oleh, perpusatakaan, kafe, teater 200 kursi, kelas dan rumah makan.[1] Terdapat pula mushalla dan tempat wudhu bagi para pengunjung muslim.
Adapun fasilitas yang ada di luar antara lain trek untuk jalan, trek sepeda, korsel, kafe, kamar mandi dan penyewaan boat.
Museum Seni Islam merupakan bagian dari Otoritas Museum Qatar. Biaya untuk masuk ke museum dan taman adalah gratis. Taman dibuka 24 jam untuk melayani penduduk kota.
Arsitektur
Arsitektur museum ini dipengaruhi oleh arsitektur Islam kuno, namun memiliki desain modern unik yang melibatkan pola geometris. Merupakan museum pertama di negara-negara teluk yang menampilkan seni Islam selama lebih dari 14 abad.
Menempati luas 45,000 m2, museum ini terletak di semenanjung buatan di ujung selatan Teluk Doha. Konstruksi bangunan ini diselesaikan oleh perusahaan Turki, Baytur Construction pada tahun 2006. Ruang galeri interior dirancang oleh tim Wilmotte Associates. Museum dibuka secara resmi pada 22 November 2009 oleh Emir Qatar Hamad bin Khalifa al-Tsani.[2] It opened to the general public on December 8, 2008.[3][4]
Koleksi
Museum Seni Islam menampilkan seni Islam dari tiga benua selama lebih dari 1.400 tahun. Koleksinya meliputi karya logam, keramik, perhiasan, karya kayu, tekstil dan gelas yang diperoleh dari tiga benua dan berasal dari abad ke 7 sampai abad ke-19. Museum yang didirikan untuk menyimpan dan memamerkan koleksi karya seni yang terkumpul sejak akhir 1980-an, termasuk manuskrip, tekstil, dan keramik.. Koleksi tersebut didapatkan dari berbagai negera seperti Mesir, Turki, Iran, Irak, India, Asia Tengah, dan masih banyak lagi.[5]
Referensi