Muhammad Ali CholilKH. Muhammad Ali Cholil atau Ra Ali (Lahir 8 Agustus 1967) adalah ulama asal Bangkalan Madura yang menetap di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Ia adalah Pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan dan termasuk ulama NU Balikpapan.[1] KarierRa A'li mendirikan lembaga pendidikan Islam berbentuk pesantren yang diberi nama Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan pada tahun 1990. Perjalanan dakwahnya dimulai setelah selesai menimba ilmu di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyyah Situbondo, kemudian melanjutkan ke Makkah Arab Saudi.[2] Didalam lingkungan Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, Ra 'Ali termasuk kyai kharismatik yang disegani. Hal tersebut dibuktikan dalam perannya saat pemilihan Syuriyah (pimpinan tertinggi) NU Balikpapan (2017) dimana Ra 'Ali termasuk didalam Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) bersama Kiai lainnya.[3] Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) adalah metode pemilihan pimpinan tertinggi NU yang mulai diterapkan pada Muktamar Nahdlatul Ulama ke-33 di Jombang.[4] KH. Ali Cholil tidak hanya berperan dalam keulamaan, tetapi juga di bidang kemandirian ekonomi. Ia adalah Ketua Umum DPP Kontak Santri Agribisnis Indonesia (Konsain)[5] yang mengelola perkebunan sawit. Konsain tersebut didirikan untuk membangun sumber dana bagi lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan lembaga sosial. Seperti pondok pesantren, madrasah, masjid, dan ormas-ormas Islam dan badan otonomnya.[6] Referensi
|