Kecamatan Mirit memiliki geografi berupa dataran rendah dan wilayah pesisir. Wilayah pesisir Kecamatan Mirit dikenal dengan nama Urut Sewu. Kecamatan Mirit yang berbatasan dengan Samudra Hindia memiliki wilayah pesisir atau pantai sepanjang sekira 7,0 kilometer mulai dari Desa Miritpetikusan, Desa Tlogodepok, Desa Tlogopragoto, Desa Lembupurwo dan Desa Wiromartan. Ketinggian rata-rata Kecamatan Mirit adalah 8 meter di atas permukaan air laut. Sejumlah sungai yang ada di wilayah ini antara lain Sungai Wawar, Sungai Gebang Besar, Sungai Gebang Kecil, Sungai Pucang, Sungai Keceme, Sungai Gede, Sungai Jono Kidul, Sungai Kluwangin, Sungai Babaanyar, dan Sungai Teges.[butuh rujukan]
Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kecamatan Mirit umumnya digunakan sebagai lahan persawahan terutama di wilayah utara. Sementara semakin ke selatan atau pesisir, lahan yang mengandung lebih banyak pasir digunakan untuk pertanian palawija dan sentra buah serta sayur mayur. Sebagian besar lahan perasawahan di Kecamatan Mirit merupakan jenis sawah irigasi dari Waduk Wadaslintang. Hasil bumi Kecamatan Mirit berupa padi, sayur-mayur, buah buahan, palawija, dan nira kelapa.[butuh rujukan]
Transportasi
Transportasi di Kecamatan Mirit berupa angkutan kota berupa bus kecil yang menghubungkan sejumlah desa di Kecamatan Mirit dengan pusat Kabupaten Kebumen maupun Kecamatan Prembun. Selain itu terdapat pula bus antar kota yang melintasi Kecamatan Mirit. Hal tersebut dikarenakan Kecamatan Mirit juga dilintasi jalan alternatif jalan lintas selatan-selatan (JLSS) pulau jawa dan juga jalan Daendels. Kedua ruas jalan tersebut menghubungkan sejumlah kota di jawa bagian selatan seperti Kabupaten Purworejo, Kabupaten Cilacap, Kota Yogyakarta dan lainnya. Sarana dan Prasaran penunjang seperti jalan hotmix dan jembatan sudah baik diruas vitas wilayah ini. Terlebih jalan alternatif jalan lintas selatan-selatan (JLSS) sedang dalam pembangunan.[butuh rujukan]
Sarana publik di Kecamatan Mirit cukup bagus dengan adanya pasar tradisonal, mushola, masjid, gereja, serta fasilitas kesehatan. Berikut di antaranya:[butuh rujukan]
Beberapa sekolah menengah negeri dan swasta yang ada di Kecamatan Mirit adalah sebagai berikut:[butuh rujukan]
SMAN 1 Mirit
SMK Al-Ghozali Tlogopragoto
MA Al-Ghozali Tlogopragoto
SMPN 1 Mirit
SMPN 2 Mirit
SMP PGRI 1 Mirit
SMP Terbuka Mirit
SMP Al- Jufri Mirit
MTs Al-Ghozali Tlogopragoto
MTs Islamiyah Ma'arif Pekuntan
MTs Ma'arif Mangunranan
MTs Mamba'ul Hisan Tlogodepok
Pariwisata & Sosial Budaya
Kecamatan Mirit tidak banyak memiliki objek wisata yang sudah dikelola oleh pemerintah Kabupaten Kebumen maupun swadaya. Daerah pantainya lebih banyak digunakan untuk kawasan latihan Tentara Negara Indonesia (TNI). Berikut tempat wisata yang ada di Kecamatan Mirit:[butuh rujukan]
1. Pantai Laguna Lembupurwo
Pantai Lembupurwo terletak di Desa Lembupurwo. Pantai ini berjarak 30 Km kearah tenggara Kota Kebumen, sekitar 1 Km dari jalan raya alternatif Kebumen atau jalan Daendels. Pantai ini memiliki sebuah Laguna, yakni telaga payau di dekat pantai yang dipisahkan oleh hutan cemara udang. Laguna yang juga merupakan muara Sungai wawar ini ditumbuhi pohon bakau dan pohon cemara yang rimbun serta hijau. Selain itu, Pantai Lembupurwo juga memiliki fenomena unik lainnya, yakni berupa Gumuk Pasir yang masih aktif. Gumuk Pasir di pantai ini memiliki ketinggian yang jauh berbeda dengan pantai lainnya di Kebumen.[butuh rujukan]
Dari atas gumuk pasir ini pula disediakan wahana flying fox dengan menyeberangi laguna menuju hutan cemara udang dan pantai. Pengunjung juga bisa menyeberang melalui jembatan bambu, sembari melihat tanaman mangrove yang subur di sepanjang laguna. Tampak juga ikan kecil yang berenang ke sana kemari. Untuk menikmati telaga, pengunjung bisa menyewa perahu genjot maupun perahu nelayan untuk mengelilingi telaga air payau tersebut. Pantai ini juga dijadikan konservasi penyu dikarenakan garis Pantai Lembupurwo merupakan lokasi langganan bertelur penyu tiap tahunnya.[butuh rujukan]
Sedangkan hutan cemara udang di sepanjang pantai ini memberikan keteduhan bagi pengunjung setelah berpanas-panasan di bibir pantai. Warung-warung makanan pun ada di bawah pohon cemara, sehingga suasana sejuk dan dingin akan menemani waktu istirahat pengunjung. Kuliner yang patut dicoba saat mengunjungi pantai ini adalah Sate Ambal, Es Kuwut, ataupun Dawet Ireng. Di pantai ini terdapat sebuah event budaya yakni Grebeg Rowo yang digelar di hari ketujuh setelah Hari Raya Idul Fitri.[1]
2. Muara Wiromartan
Muara Wiromartan terletak di Desa Wiromartan. Muara dari Sungai Wawar ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Daerah ini memang belum dijadikan tempat wisata atau tempat untuk dikunjungi orang bersantai melainkan masih digunakan sebagai tempat untuk masyarakat memancing dan melakukan kegiatan berkebun seperti biasa.[2]