Mikrobiota ususMikrobiota usus merupakan kumpulan mikroba yang hidup di dalam usus[1].Mikroba yang hidup di dalam usus adalah bakteri, jamur, parasit, dan virus. Kumpulan mikroba di dalam usus berguna untuk kesehatan manusia. Namun, kumpulan mikroba yang tidak seimbang bisa menimbulkan penyakit pada tubuh manusia. Hal-hal yang dapat menyebabkan mikrobiota usus menjadi tidak seimbang yaitu terkena penyakit infeksi, pola makan, dan penggunaan antibiotik dalam jangka panjang[2]. Fungsi dalam KesehatanMikrobiota usus memiliki peranan penting dalam tubuh manusia, terutama dalam hal yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Mikrobiota usus dapat membantu mencerna sari-sari makanan di dalam tubuh manusia, merubah bahan makanan menjadi vitamin yang tubuh butuhkan, menjaga sistem kekebalan tubuh, membantu tubuh manusia untuk mengatur Buang Air Besar (BAB), dan membantu memperbaiki cara berpikir manusia[3] Terhadap kesehatan anak-anak, mikrobiota usus memiliki tiga dampak utama :[4] 1. Mendukung penyerapan nutrisi anak Asam lemak rantai pendek dibuat oleh mikrobiota melalui fermentasi bakteri menguntungkan di usus besar. Setelah itu, asam lemak rantai pendek membantu tubuh bayi menyerap nutrisi dan menjaga aktivitas neurotransmitter. Dengan menurunkan pH dengan bantuan asam lemak rantai pendek, bakteri berbahaya dapat dicegah tumbuh di usus dan menghambat penyerapan nutrisi yang memadai. Oleh karena itu, menjaga komposisi bakteri usus yang sehat tentu akan memaksimalkan penyerapan nutrisi anak. 2. Meningkatkan metabolisme anak Selain itu, asam lemak rantai pendek dapat meningkatkan metabolisme tubuh. Metabolisme adalah proses di mana tubuh memecah dan menyerap makanan untuk menghasilkan energi. Energi ini akan menunjang aktivitas anak Anda sehari-hari. 3. Meningkatkan imunitas anak Dalam sistem saraf, neurotransmiter berfungsi sebagai “alat komunikasi” antara otak dan bakteri usus untuk mengontrol sistem kekebalan tubuh. Proses imunomodulator pada sistem imun dapat dipicu oleh mikrobiota. Salah satu garis pertahanan yang digunakan tubuh untuk melawan peradangan adalah imunomodulasi. Dalam hal ini, mikrobiota berinteraksi dengan sel kekebalan untuk meningkatkan fungsi sel T, yang merupakan komponen sel darah putih dan sistem pertahanan tubuh. Sel T diprogram untuk melepaskan protein sitokin, yang membantu mengurangi peradangan yang disebabkan oleh bakteri berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Gangguan pada KesehatanSusunan populasi bakteri berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia. Ketika populasi bakteri tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti asma, diabetes, eksim, gangguan spektrum autistik, kanker, kegemukan, malnutrisi, penyakit celiac, penyakit jantung, dan sklerosis ganda[5]. Probiotik dan PrebiotikPentingnya menjaga keseimbangan mikrobiota usus dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan tinggi serat. Makanan yang mengandung probiotik dan prebiotik[6]. Probiotik merupakan makanan yang mengandung bakteri baik bagi tubuh, sedangkan prebiotik merupakan asupan makanan untuk bakteri baik agar tetap hidup[7]. Makanan yang mengandung probiotik misalnya acar sayuran, kefir, kimchi, teh kombucha, dan tempe. Asupan prebiotik misalnya buah pisang, gandum utuh, oat, dan sayur-sayuran[8]. Referensi
|