Mikrajuddin AbdullahProf. Dr. Eng. Mikrajuddin Abdullah (lahir 18 Oktober 1968)[1] adalah seorang ahli fisika nanomaterial Indonesia dan dosen tetap di Institut Teknologi Bandung.[2] Riwayat HidupPendidikan dan KarierMengawali pendidikannya di perguruan tinggi, Prof. Mikrajuddin Abdullah menempuh pendidikan S1-nya di FMIPA ITB tahun 1992, lalu melanjutkan studi magister di ITB dan menerima gelar M.Si. pada tahun 1996. Pada tahun 2002, beliau mendapatkan gelar Dr.Eng. di Hiroshima University Diarsipkan 2021-04-30 di Wayback Machine., Jepang. Saat ini beliau menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ITB dan tergabung dalam kelompok keahlian Fisika Material Elektronik pada FMIPA ITB.[3] Sejak lulus dari studinya di Jepang, Prof. Mikrajuddin Abdullah terus menghasilkan karya-karya besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang fisika nanomaterial, nanosintesis, karakterisasi, dan pengembangan teori. Berkat kegigihan dan ketekunannya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, ia menerima penghargaan Habibie Award pada tahun 2018 dalam bidang ilmu dasar dari Yayasan Sumber Daya Manusia dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yayasan SDM Iptek).[2] Hingga saat ini, Prof. Mikrajuddin masih aktif dalam beberapa proyek dan riset, serta mendapatkan penghargaan di bidang ilmu pengetahuan. Salah satu proyek terbarunya adalah Desain Metode Baru Pengukuran Modulus Elastisitas Material Homogen dan Tak Homogen Tanpa Kontak Langsung (2019).[3] BukuBeliau menulis seri buku mengenai Fisika Dasar untuk perguruan tinggi yang terbagi menjadi dua volume pada tahun 2016. Volume pertama membahas mekanika benda titik dan benda tegar, fluida, fisika termal dan termodinamika.[4] Volume kedua membahas tentang listrik, magnet, gelombang, dan fisika modern.[5] Penulisan buku ini dimulai sejak tahun 2004[4] ketika beliau kembali dari tugas belajar di Jepang. Penulisan buku ini dimotivasi karena tidak adanya buku kuliah fisika dasar yang ditulis oleh dosen dalam negeri. Kalaupun ada, buku sudah tidak memadai lagi untuk kondisi perkembangan ilmu fisika terkini. Rujukan
|