Nabi Mikha berasal dari Moresyet.[1][2][3][4] Ia merupakan salah satu nabi yang berkarya pada abad 8 SM.[4] Akan tetapi, ia tampaknya bukan seorang nabi profesional.[2] Walaupun demikian, ia dicatat sebagai nabi pertama yang memberitakan bahwa Yerusalem dan Bait Allah akan dihancurkan (bnd. Mikha3:12).[3]
LATAR BELAKANG CERITA
Mikha berkarya pada masa pemerintahan Yotam (742-735 SM), Ahas (735-715 SM), dan Hizkia (715-687 SM) dari Yehuda.[4] Ia diperkirakan hidup pada masa yang sama dengan Amos, Hosea dan Yesaya.[3][5] Teristimewa dengan nabi Yesaya, ia memiliki hubungan rohani yang sangat dekat.[3] Kemungkinan Yesaya adalah gurunya.[5] Pemberitaan mengenai keadilan sosial yang disuarakan oleh nabi Amos, juga mempengaruhi pewartaannya.[3] Sebab, ia melihat bahwa korupsi merajalela dalam kehidupan Israel Utara dan Israel Selatan, terutama dilakukan oleh para pemimpin keagamaan.[4] Ada banyak tuan tanah yang menindas orang-orang miskin, penyelewengan hukum, dan ritual peribadatan yang tidak sungguh-sungguh.[4]
Warta Nabi
Mikha menyuarakan mengenai ketidakadilan sosial yang terjadi di Yehuda dan memprotes kultus-kultus kepercayaan palsu.[3] Pewartaannya merupakan keluhannya terhadap para penguasa tanah yang menyalahgunakan orang miskin dan tersisih.[1][2] Ia memperingatkan orang-orang yang merampas hak dan harta milik orang lain, maka TUHAN telah merencanakan hukuman yang keras bagi mereka.[1][4] Pewartaan Mikha senada dengan nabi Amos, Hosea dan Yesaya, bahwa TUHAN akan memakai bangsa asing untuk menghukum Israel yang sudah berdosa.[4]
Pesan nabi Mikha (Mikha 3:12) dikutip di Kitab Yeremia, ketika tua-tua negeri Yehuda membela nabi Yeremia di depan kumpulan rakyat:
"Mikha, orang Moresyet itu, telah bernubuat pada zaman Hizkia, raja Yehuda. Dia telah berkata kepada segenap bangsa Yehuda: Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sion akan dibajak seperti ladang dan Yerusalem akan menjadi timbunan puing dan gunung Bait Suci akan menjadi bukit yang berhutan." (Yeremia 26:18)
Nabi sangat menekankan keadilan, kebenaran dan moralitas yang benar sebagai watak dari TUHAN.[4] Sehingga, sebagai umat TUHAN maka sudah sepatutnyalah bangsa israel juga melakukan keadilan, kebenaran dan moralitas yang benar.[4] Sebagai umat TUHAN, israel seharusnya beribadat hanya kepada TUHAN dan tidak dipengaruhi oleh penyembahan berhala yang dilakukan oleh orang kanaan.[4] tuhan membangkitkan lazrus
Penggunaan Lain dalam Alkitab
Orang-orang yang dikenal dengan nama ini dalam Alkitab adalah:
Putra Meribaal, yang masih kecil ketika ayahnya diundang ke rumah Daud. Anak-anaknya disebutkan dalam Kitab Tawarikh sebagai Piton, Melekh, Tarea, dan Ahas. (1 Tawarikh 8:33-35;9:39-41)
Orang-orang dalam daftar silsilah dalam Kitab Tawarikh:
Seorang Lewi keturunan Kehat dari keluarga Uziel; ia menjadi kepala dari keluarga itu dan Yisia, saudaranya, menjadi yang kedua sewaktu dinas Orang Lewi dibagikan oleh Daud.—1 Tawarikh 23:6, 12, 20 ; 24:24, 25.