Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Meterai Yukhal

Meterai Yukhal adalah suatu bekas stempel meterai pada kepingan tanah liat (disebut bulla) yang memuat nama "Yukhal bin Selemya", yaitu seorang tokoh yang tercatat namanya dalam Alkitab Ibrani dan bagian Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama dalam Kitab Yeremia. Tokoh ini adalah seorang pejabat tinggi pada istana Kerajaan Yehuda semasa pemerintahan raja Zedekia (597-586 SM).

Penemuan

Pada tahun 2005, arkeolog Dr. Eilat Mazar, memimpin tim ekskavasi dari Hebrew University of Jerusalem, sedang melakukan penggalian di bagian utara "Kota Daud" ketika seorang koleganya melihat sepotong kecil tanah liat di dalam debu. Kepingan tanah liat itu asalnya digunakan untuk memeteraikan seutas tali yang diikatkan pada suatu gulungan kertas papirus, yaitu surat-surat penting. Meterai atau "bulla" itu memuat tiga baris tulisan dalam huruf Ibrani Kuno yang berbunyi: "Milik Yehukhal (=Yukhal), bin Shelemiyahu (=Selemya), bin Shovi.”[1] Hanya beberapa meter dari tempat itu, pada tahun 2008, Dr. Mazar menemukan Meterai Gedalya, yang memuat nama "Gedalya bin Pasyhur" yaitu salah seorang yang disebut bersama-sama Yukhal bin Selemya pada Yeremia 38:1. Sangat jarang terjadi penemuan di mana ada dua artefak arkeologi yang memuat dua nama yang tercatat dalam Alkitab pada satu ayat yang sama, diketemukan di sekitar bekas reruntuhan istana Kerajaan Yehuda dan secara ilmiah bertarikh pada zaman nabi Yeremia, dan keduanya terlibat dalam penangkapan nabi itu, sehingga hal ini menguatkan kebenaran catatan kitab yang ditulis atas nama Yeremia.[1]

Tokoh

"Yukhal bin Selemya" dicatat namanya dua kali pada Alkitab Ibrani, semuanya pada Kitab Yeremia sebagai berikut:

Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh Yukhal bin Selemya dan imam Zefanya bin Maaseya kepada Yeremia untuk meminta: "Berdoalah hendaknya untuk kami kepada TUHAN, Allah kita!"[2]
Tetapi Sefaca bin Matan, Gedalya bin Pasyhur, Yukhal bin Selemya dan Pasyhur bin Malkia mendengar perkataan yang tidak henti-henti diucapkan oleh Yeremia kepada segenap orang banyak itu:[3]

Perbuatannya, bersama ketiga sejawatnya, terhadap nabi Yeremia dicatat sebagai berikut:

Maka mereka mengambil Yeremia dan memasukkannya ke dalam perigi milik pangeran Malkia yang ada di pelataran penjagaan itu; mereka menurunkan Yeremia dengan tali. Di perigi itu tidak ada air, hanya lumpur, lalu terperosoklah Yeremia ke dalam lumpur itu.[4]

Lihat pula

Referensi

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya