Menak Amir Hamza adalah cerita saduran dari Hikayat Amir Hamzah yang ditulis ulang oleh Gusti Kanjeng Ratu Kadipaten yang merupakan istri dari Sultan Hamengkubuwono I dan ibu dari Sultan Hamengkubowono II. Berbeda dengan Menak Amir Hamza lainnya, buku ini ditulis dengan huruf pegon berbahasa Jawa. Saat ini menak Amir Hamza merupakan arsip paling terbal di perpustakaan Britania. Hal ini dilakukan karena G.K.R. Kadipaten merupakan muslimat yang taat, tidak semua orang memiliki kemampuan menulis. Sehingga hal ini dilakukan agar menak ini dapat dipelajari oleh para santri yang hanya fasih membaca dan menulis arab pegon.[1]