Matahari terbit atau arunika adalah peristiwa saat sisi teratas Matahari muncul di atas horizon di sebelah timur. Matahari terbit tidak sama dengan fajar, di mana langit mulai terang, beberapa waktu sebelum Matahari muncul, mengakhiri twilight (peristiwa cahaya Matahari terlihat mulai akhir senja hingga fajar). Karena pembiasan atmosfer menyebabkan Matahari masih dapat terlihat sementara berada di bawah horizon, Matahari terbit dan Matahari terbenam adalah, dari satu sudut pandang, ilusi optik. Matahari juga muncul lebih besar di horizon, tetapi hal ini merupakan ilusi optik lainnya, sama dengan ilusi bulan.
Revolusi Matahari ke barat mengitari bumi setelah keluar dari horizon disebabkan rotasi Bumi ke timur, sebuah revolusi berlawanan jarum jam ketika dilihat dari atas Kutub Utara. Ilusi ini sangat meyakinkan bahwa banyak budaya memiliki mitologi dan agama yang dibuat berdasarkan model geosentris. Efek yang sama dapat dilihat dengan satelit dekat kutub.
Pengukuran
Sudut terhadap ufuk
Tahapan matahari terbit sebenarnya mulai terjadi sebelum matahari benar-benar mencapai ufuk timur karena atmosfer bumi membiaskan bayangan matahari. Di ufuk timur, jumlah rerata pembiasan atmosfer adalah 34 menit busur, meskipun jumlah ini bervariasi tergantung pada kondisi atmosfer.[1]
Tidak seperti pengukuran lainnya untuk matahari, peristiwa matahari terbit berlangsung ketika bagian paruh atas matahari sudah muncul di ufuk timur langit. Radius semu matahari di ufuk timur adalah 16 menit busur.[1]
Kombinasi dua sudut ini mendefinisikan matahari terbit terjadi ketika titik tengah tampak matahari berada 50 menit busur di bawah ufuk timur atau 90.83° dari titik zenit.[1]
Waktu terbit
Waktu tepat terbitnya matahari bervariasi sepanjang tahun dan dipengaruhi oleh ketinggian, zona waktu, dan garis bujur & lintang suatu lokasi. Perubahan waktu terbit matahari disebabkan oleh kemiringan sumbu bumi, rotasi harian bumi, pergerakan planet pada orbit elips tahunannya terhadap matahari, serta revolusi bumi bersama bulan mengelilingi matahari. Analema dapat digunakan untuk membuat perkiraan waktu terbit matahari di suatu wilayah tertentu.
Di wilayah lintang tinggi, akhir musim dingin dan awal musim semi menjadi periode waktu matahari terbit lebih awal setiap harinya hingga mencapai waktu terawalnya pada hari-hari sebelum titik balik matahari musim panas. Setelah titik balik matahari di musim panas, waktu matahari terbit akan terbit lebih lambat setiap harinya hingga mencapai waktu terlambatnya pada hari-hari menjelang titik balik matahari di musim dingin.
Ronamerah dan oranye langit ketika Matahari terbit dan matahari terbenam disebabkan oleh penyebaran sinar Matahari oleh partikel debu, partikel kecil, aerosol padat lainnya, dan aerosol cair di atmosfer bumi. Intensitas warna Matahari terbit dapat melampaui intensitas Matahari terbenam ketika terjadi kebakaran malam hari, letusan gunung berapi atau emisi, atau badai debu di timur. Sejumlah letusan terakhir, seperbo]] tahun 1991 dan Krakatau tahun 1883, menghasilkan peristiwa Matahari terbit dan terbenam yang luar biasa di seluruh dunia.
Sesaat sebelum Matahari terbit atau setelah Matahari terbenam cahaya hijau dapat terlihat.
[2][3][4]
Galeri
Matahari terbit di pinggiran kota
Matahari terbit di atas Placida pelabuhan, Florida
An Excel workbook with VBA functions for sunrise, sunset, solar noon, twilight (dawn and dusk), and solar position (azimuth and elevation); by Greg Pelletier, translated from NOAA's online calculators for solar position and sunrise/sunset
sun.exnatura.org Online sunrise/-set calendar with interactive location finder