Martin Hartono
Martin Basuki Hartono B.A, M.B.A. (lahir 12 Desember 1973) adalah seorang eksekutif bisnis dan wirausahawan Indonesia yang dikenal sebagai CEO GDP Venture, sebuah perusahaan investasi teknologi yang berfokus pada sektor digital di Indonesia. Ia juga menjabat sebagai CEO Blibli.com, salah satu platform e-commerce terkemuka di Indonesia. Martin merupakan putra konglomerat Grup Djarum, Robert Budi Hartono.[2] PendidikanMartin Hartono meraih gelar Bachelor of Arts Degree in Economics dari University of California, San Diego, Amerika Serikat pada 1996 dan Master of Business Administration dari Claremont Graduate University, Amerika Serikat pada 1998.[3] KarirMartin memulai karirnya dengan bergabung di Grup Djarum, perusahaan keluarganya yang memiliki berbagai bisnis di sektor rokok, perbankan, dan teknologi. Pada tahun 2010, ia mendirikan GDP Venture sebagai bagian dari inisiatif Grup Djarum untuk mendukung ekosistem digital di Indonesia. GDP Venture berinvestasi di berbagai perusahaan teknologi dan startup yang bergerak di bidang media, perdagangan elektronik, dan layanan internet.[4] Sebagai CEO Blibli.com, Martin memimpin perusahaan ini menjadi salah satu pemain utama di industri e-commerce Indonesia. Blibli.com dikenal dengan berbagai inovasi layanan dan produk, serta fokus pada kepuasan pelanggan.[5]. Kontribusi dan PrestasiDi bawah kepemimpinannya, GDP Venture telah berinvestasi di berbagai perusahaan teknologi terkemuka di Indonesia, termasuk Kaskus, tiket.com, dan Kumparan. Martin juga berperan penting dalam mengembangkan ekosistem startup di Indonesia melalui berbagai program mentoring dan investasi.[6] Martin Hartono dikenal atas visinya dalam memajukan industri teknologi di Indonesia dan kontribusinya dalam mengembangkan bisnis digital yang berkelanjutan. Ia juga aktif dalam berbagai kegiatan filantropi dan mendukung inisiatif sosial melalui GDP Venture. Kehidupan PribadiMartin Hartono adalah putra dari Robert Budi Hartono, salah satu orang terkaya di Indonesia. Ia memiliki minat besar dalam bidang teknologi dan inovasi, serta aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan filantropi.[7] Pranala luar
Referensi
|