Maria Montessori (31 Maret 1870 – 6 Mei 1952) adalah seorang pendidik, ilmuwan, dan dokter berkebangsaan Italia. Ia mengembangkan sebuah metode pendidikan anak-anak dengan memberi kebebasan bagi mereka untuk melakukan kegiatan dan mengatur acara harian. Metode ini kelak dikenal dengan sebutan Metode Montessori.
Kehidupan dan karier
Kelahiran dan keluarga
Maria Montessori lahir di Chiaravalle, Region Marche, Italia (saat itu berbentuk kerajaan). Ayahnya bernama Alessandro Montessori berusia 33 tahun saat Maria dilahirkan. Alessandro bekerja sebagai pegawai Kementerian Keuangan di pabrik tembakau yang dijalankan oleh pemerintah negara bagian setempat. Ibunya, Renilde Stoppani, 25 tahun, memiliki latar belakang pendidikan yang baik untuk saat itu dan merupakan cucu-ponakan seorang geologiwan dan paleontologiwan Italia, Antonio Stoppani.[1][2][3] Meskipun Maria tidak memiliki guru khusus, ia sangat dekat dengan ibunya yang memberikan dorongan padanya. Ia juga memperoleh kasih sayang dari ayahnya, meskipun ayahnya tidak menyetujui keputusannya melanjutkan pendidikan.[4]
Pendidikan (1883-1896)
Pendidikan dasar
Keluarga Montessori pindah ke Florensia tahun 1873 kemudian ke Roma tahun 1875 karena tuntutan pekerjaan ayahnya. Montessori mengenyam pendidikan dasar di sebuah sekolah dasar umum pada usia 6 tahun (1876). Catatan sekolah dasarnya "tidak terlalu menarik",[5] meskipun ia memperoleh sertifikat penghargaan atas perilaku baik saat duduk di kelas 1 dan atas "lavori donneschi" atau "karya perempuan" saat di kelas 2.[6]
Sekolah menengah
Tahun 1883[7] atau 1884[8], saat berusia 13 tahun, Montessori melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah teknik Regia Scuola Tecnica Michelangelo Buonarroti, tempat ia mempelajari bahasa Italia, aritmetika, aljabar, geometri, akuntansi, sejarah, geografi, dan ilmu alam. Ia lulus tahun 1886 dengan nilai dan hasil ujian baik. Pada tahun yang sama, saat berusia 16 tahun, ia melanjutkan pendidikan ke institut teknik Regio Istituto Tecnico Leonardo da Vinci, yang mempelajari bahasa Italia, matematika, sejarah, geografi, geometri dan menggambar ornamen, fisika, kimia, botani, zoologi, serta dua bahasa asing. Ia mahir dalam ilmu alam dan matematika khususnya.
Awalnya ia berniat melanjutkan pendidikan teknik setelah lulus, sebuah cita-cita yang tidak lazim bagi kaum perempuan saat itu di Italia. Tapi, saat ia lulus tahun 1890 (usianya 20 tahun), dengan prestasi dalam bidang fisika dan matematika, ia malah memutuskan akan mengambil jurusan kedokteran, suatu hal yang lebih tidak mungkin dilakukan pada saat itu.[9][10]
Universitas Roma—jurusan kedokteran
Montessori terus maju dengan niatnya untuk kuliah kedokteran. Ia mengajukan permohonan pada Guido Baccelli, profesor kedokteran klinis di Universitas Roma, tetapi sangat tidak didukung. Meskipun demikian, tahun 1890, ia mendaftar di Universitas Roma dalam diploma ilmu alam. Ia berhasil lulus dalam ujian botani, zoologi, fisika eksperimental, histologi, anatomi, serta kimia umum dan organik, sehingga ia memperoleh sertifikat diploma tahun 1892. Dengan sertifikat tersebut, ditambah dengan bahasa Italia dan Latin, ia memenuhi kualifikasi untuk masuk ke program kedokteran di universitas tahun 1893.[11][12]
Karena Montessori seorang perempuan, ia dimusuhi dan dilecehkan oleh beberapa teman kuliah dan profesornya. Saat praktik pembedahan kadaver (mayat), Montessori melakukannya seorang diri karena saat itu perempuan berada bersama-sama dengan lelaki menghadapi suatu tubuh telanjang dianggap tidak pantas. Ia harus menunggu berjam-jam hingga teman-temannya selesai membedah. Ia terpaksa merokok untuk menutupi bau formaldehida yang menyengat.[13] Montessori berhasil memperoleh penghargaan akademik pada tahun pertamanya dan tahun 1895 ia memperoleh posisi sebagai asisten rumah sakit, pengalaman klinisnya yang pertama. Dalam masa dua tahun terakhir kuliahnya, ia mempelajari pediatri dan psikiatri, serta bekerja di kamar konsultasi pediatri dan layanan gawat darurat, yang menjadikan ia ahli dalam pengobatan pediatri. Montessori lulus dari Universitas Roma tahun 1896 sebagai dokter medis. Tesisnya dipublikasikan tahun 1897 dalam jurnal Policlinico. Ia bekerja sebagai asisten di rumah sakit universitas dan mulai membuka praktik pribadi.[14][15])
Karier
Sebagai dokter, ia berkonsentrasi dengan masalah keadaan anak-anak dengan mental terbelakang di panti asuhan. Kebanyakan anak-anak tersebut terganggu mentalnya karena kesalahan orang dewasa.
Pada 1900, ia mendirikan sekolah khusus bagi anak-anak yang mengalami kesulitan belajar di Roma. Ia menggunakan caranya sendiri dan berhasil mendidik anak-anak tersebut dengan hasil yang sebaik anak-anak biasa.
Hingga menjelang akhir hidupnya, Maria Montessori terus memberikan kuliah tentang metodenya dan membuka sekolah Montessori di seluruh dunia, salah satunya termasuk sekolah SSB Pulo Harapan di daerah Tanjung Priok dan Sekolah Pascal Montessori[16] di Bandung.
Karya
Il metodo della pedagogia scientifica (1909);
Antropologia pedagogica (1910).
Dr. Montessoris own handbook, 1914;
L'autoeducazione nelle scuole elementarii (1916);
The child in the church (1929);
Il segreto dell'infanzia (1938);
Formazione dell'Uomo (1949);
The absorbent mind (1949; Bahasa Italia: La mente del bambino, 1952);
L'Educazione e Pace (1949; 1972);
De l'Enfant à l'Adolescent (1948);
Referensi
^"Highlights from 'Communications 2007/1'" (dalam bahasa bahasa Inggris). Association Montessori Internationale. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-05. Diakses tanggal 07-06-2016.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Flaherty, Tarraugh. "Maria Montessori (1870–1952)". Women's Intellectual Contributions to the Study of Mind and Society (dalam bahasa bahasa Inggris). Diakses tanggal 07-06-2016.Periksa nilai tanggal di: |accessdate= (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
^Montessori sering dianggap sebagai dokter perempuan pertama di Italia, tetapi faktanya Ernestina Paper memperoleh gelar dokter di Florensia tahun 1877 dan praktik medis mulai tahun 1878. (Trabalzini 2011,hlm. 14}})