Philippe V dari Spanyol, seorang pangeran Prancis, baru-baru saja dimahkotai Raja Spanyol setelah kematian Carlo II yang tidak memiliki keturunan. Untuk menegakkan otoritasnya yang goyah atas Spanyol karena kelahiran Prancisnya, Philippe V memutuskan untuk menjaga ikatan dengan Vittorio Amedeo II, Adipati Savoia. Saudara Philippe V, Louis, Adipati Burgundia, telah menikahi kakak perempuan Maria Luisa beberapa tahun sebelumnya, dan pada pertengahan tahun 1701, Philippe V meminang Maria Luisa dengan restu kakeknya Louis XIV.[3]
Maria Luisa dinikahkan melalui wali dengan Philippe V pada tanggal 12 September 1701 pada usia 13 tahun dan dikawal ke Nice, tiba disana pada tanggal 18 September. Ketika tiba di Nice, ia disambut oleh Paus Klemens XI yang memberinya Mawar Emas pada tanggal 20 September sebagai hadiah ritualistik untuk puteri muda.[2] Dalam waktu seminggu, ia berlayar dari Nice ke Antibes dan dibawa ke Barcelona. Pernikahan resmi berlangsung pada tanggal 2 November 1701.[2]Marie Anne de La Trémoille, Puteri Ursins merupakan anggota istana Ratu. Ia akan menjaga pengaruh kuat atas Maria Luisa karena ia merupakan Camarera mayor de Palacio, kepala istana ratu muda, yang masih bocah.
Pasangan tersebut sangat saling mencintai. Pada tahun 1702, Philippe V harus meninggalkan Spanyol untuk berperang di Napoli sebagai bagian Perang Suksesi Spanyol yang sedang berlangsung.[4] Selama suaminya tidak berada ditempat, Maria Luisa bertindak sebagai wali dari Madrid. Ia dipuji sebagai seorang pemimpin yang efektif, berhasil menanamkan berbagai perubahan di dalam pemerintahan dan bersikeras atas semua keluhan yang sedang diselidiki dan laporan diberikan langsung kepadanya. Kepemimpinannya mendukung pengaturan kembali di dalam junta dan, dengan melakukan hal ini, memberi gagasan pada rakyat dan kota-kota mereka untuk menyumbang kearah upaya perang.[1] Meskipun usianya masih muda, kepemimpinan Maria Luisa yang efektif membuat pengagumnya di Madrid dan seluruh Spanyol. Setelah suaminya kembali pada tahun 1703, ia mengambil perannya sebagai seorang permaisuri. Pada tahun 1704, Puteri Ursins dibuang kepengasingan atas perintah Louis XIV, yang mengecewakan Maria Luisa. Akan tetapi, pada tahun 1705, Puteri Ursins kembali Madrid, yang membuat ratu muda tersebut gembira lagi.[5]
Maria Luisa melahirkan anak pertamanya, Infante Luis Felipe pada tahun 1707. Maria Luisa melahirkan 3 orang anak lainnya, dua dari mereka selamat sampa dewasa. Menjelang akhir hayatnya, Ratu terjangkit penyakit batuk kering. Ia akhirnya meninggal karena efek dari penyakitnya tersebut pada tanggal 14 Februari 1714. Ia dimakamkan di San Lorenzo de El Escorial. Maria Luisa meninggal pada usia 25 tahun.
Pada bulan Desember 1714, hanya beberapa bulan setelah kematian Maria Luisa, suaminya menikah lagi dengan Elisabetta Farnese, putri tunggal dan pewaris Adipati Parma. Seluruh keturunan Maria Luisa meninggal tanpa keturunan, oleh karena itu tidak terdapat keturunan dari Maria Luisa.
Warisan
Ia dijuluki La Savoyana karena menyayangi rakyatnya dan sangat dicintai di Spanyol. Setelah kematiannya, kedua dari putra-putranya, yang bungsu dan sulung, menjadi Raja Spanyol. Keponakannya, Puteri Maria Luisa dinamakan sama sepertinya.