Manajemen nyeri persalinan merupakan bagian dari pelayanan penting yang dilakukan oleh kebidanan modern saat proses melahirkan. Ketika kontraksi sebenarnya dimulai, intensitas, frekuensi dan keteraturannya meningkat. Berjalannya proses persalinan, rasa nyeri yang dirasakan terus meningkat. Meskipun nyeri dan rasa tidak nyaman merupakan pengalaman alamiah saat proses kelahiran, namun karakteristik nyeri yang bergantung pada tiap individu, memerlukan penilaian dan tindakan sesuai dengan kebutuhan.[1]
Secara konvensional, nyeri persalinan didefinisikan sama dengan nyeri akut. Namun, tidak seperti nyeri akut lainnya, yang biasanya dapat dikaitkan dengan proses patologis, nyeri persalinan tidak menandakan adanya bahaya atau patologi dan dianggap sebagai bagian normal dari persalinan. Proses fisiologis yang diduga menyebabkan nyeri saat persalinan antara lain kontraksi rahim yang melebarkan leher rahim pada tahap pertama kelahiran dan peregangan vagina serta dasar panggul saat bayi turun saat tahap kedua.[2]
Referensi
- ^ Lowe, Nancy K. (1996-01). "The Pain and Discomfort of Labor and Birth". Journal of Obstetric, Gynecologic & Neonatal Nursing. 25 (1): 82–92. doi:10.1111/j.1552-6909.1996.tb02517.x. ISSN 0884-2175.
- ^ Madden, Kelly; Middleton, Philippa; Cyna, Allan M; Matthewson, Mandy; Jones, Leanne (2016-05-19). Cochrane Pregnancy and Childbirth Group, ed. "Hypnosis for pain management during labour and childbirth". Cochrane Database of Systematic Reviews (dalam bahasa Inggris). 2016 (5). doi:10.1002/14651858.CD009356.pub3. PMC 7120324 . PMID 27192949.