Liu Biao (142–208 M),[1] adalah seorang yang cukup terkenal pada zaman Dinasti Han. Dia berkuasa di daerah Jing Zhou yang subur. Saat itu Liu Bei sedang dalam pelarian dan meminta suaka pada Liu Biao, sehingga Liu Bei selama beberapa waktu singgah di sana bersama beberapa saudara angkatnya, yaitu Guan Yu alias Yun Chang, Zhang Fei alias Yi De, Zhao Yun alias Zi Long, dan ahli strategi terkenal pada zaman tiga yaitu Zhuge Liang alias Kong Ming.
Pasukan Liu Biao juga berhasil membunuh Sun Jian ketika pasukan Sun Jian hendak menyerang Jing Zhou.
Liu Biao semakin tua dan merasa dirinya tidak sanggup untuk mengatur negaranya lagi, bermaksud untuk memberikan kekuasaan pada Liu Bei, tetapi ditolaknya. Maka, ia membuat surat wasiat supaya setelah ia meninggal, kekuasaan diberikan pada Liu Qi. Tetapi istri kedua dari Liu Biao tidak menyetujuinya, maka ia membuat surat wasiat palsu agar Liu Cong diangkat sebagai pengganti suaminya.
Setelah Liu Biao meninggal dunia, anak tirinya Liu Cong yang masih berusia 14 tahun naik tahta. Liu Bei dan pasukanya sudah pergi ke barat kala itu. Saat itu Cao Cao bersama ribuan pasukannya bermaksud untuk menguasai daerah Jing Zhou dan sekitarnya. Beberapa pembesar almarhum Liu Biao menyarankan Liu Cong untuk menyerah pada Cao Cao. Tentunya Cao Cao dengan senang hati menerimanya dan dikukuhkan menjadi raja muda.
Liu Bei dan anak kandung Liu Biao, Liu Qi, tentu saja bersedih atas kematian Liu Biao ini dan mereka berkabung selama beberapa waktu.
Referensi
- ^ de Crespigny, Rafe (2007). A biographical dictionary of Later Han to the Three Kingdoms (23–220 AD). Brill. hlm. 485. ISBN 978-90-04-15605-0.