Turnamen ini akan menjadi yang pertama dengan melibatkan 40 tim selama penyisihan grup, dari yang sebelumnya hanya 32 tim.[3] Pemenang dari turnamen ini secara otomatis akan lolos ke Liga Champions AFC 2022.[4] Pemenang Liga Champions AFC 2021 nantinya akan lolos juga ke Piala Dunia Klub FIFA 2021 di UAE, dan jika asal mereka dari negara tersebut, pemenang kedua juga akan lolos.
Klub asal Korea Selatan Ulsan Hyundai merupakan juara bertahan, setelah memenangkan pertandingan final 2020.
Alokasi tim sepak bola
Ke-47 asosiasi anggota AFC diberi peringkat berdasarkan capaian klub mereka selama empat tahun terakhir dalam kompetisi AFC (Peringkat Dunia FIFA tim nasional mereka tidak lagi dipertimbangkan).[5] Slot dialokasikan dengan kriteria berikut ini sesuai dengan Panduan Entri:[6]
Asosiasi dibagi menjadi dua wilayah (Artikel 3.1):
AFC dapat merelokasi beberapa asosiasi ke wilayah lain jika diperlukan dengan alasan terkait.
12 asosiasi teratas di masing-masing wilayah sesuai peringkat AFC memenuhi syarat untuk memasuki Liga Champions AFC.
Di setiap wilayah, ada lima grup di babak penyisihan grup, termasuk total 16 slot langsung, dengan 4 slot yang tersisa diisi melalui babak pascamusim (Artikel 3.2). Slot di masing-masing wilayah didistribusikan sebagai berikut:[7][8]
Asosiasi yang menempati peringkat 1 dan 2 masing-masing mendapatkan tiga slot langsung dan satu slot babak pascamusim.
Asosiasi yang berada di peringkat 3 dan 4 masing-masing mendapatkan dua slot langsung dan dua slot babak pascamusim.
Asosiasi yang berada di peringkat 5 masing-masing mendapatkan satu slot langsung dan dua slot babak pascamusim.
Asosiasi yang berada di peringkat ke-6 masing-masing mendapatkan satu slot langsung dan satu slot babak pascamusim.
Asosiasi yang berada di peringkat 7 hingga 10 masing-masing mendapatkan satu slot langsung.
Asosiasi yang menempati peringkat 11 hingga 12 masing-masing mendapatkan satu slot babak pascamusim.
Pemegang gelar Liga Champions AFC dan pemegang gelar Piala AFC masing-masing mendapatkan slot babak pascamusim jika mereka tidak lolos ke turnamen melalui penampilan domestik. (Artikel 3.6). Namun, musim ini tidak ada pemegang gelar Piala AFC mengingat Piala AFC 2020 dibatalkan akibat pandemi COVID-19.[9] Karena kondisini ini aturan berikut diterapkan:
Jika pemegang gelar Liga Champions AFC atau Piala AFC berasal dari asosiasi peringkat 1 hingga 6, asosiasi mereka dialokasikan ke jumlah slot babak pascamusim yang sama, dan akan menggantikan tim unggulan paling rendah dari asosiasi mereka. Jika tidak, asosiasi mereka hanya dialokasikan satu slot tambahan babak pascamusim, dan tidak ada tim yang tergantikan dari asosiasi mereka (Artikel 3.8, 3.9 dan 3.10).
Jika pemegang gelar Liga Champions AFC atau Piala AFC berasal dari asosiasi sama yang hanya dialokasikan satu slot babak pascamusim, asosiasi mereka akan dialokasikan satu slot tambahan babak pascamusim, dan sebagai hasilnya hanya tim unggulan terendah dari asosiasi mereka yang akan diganti (Artikel 3.11).
Pada Liga Champions AFC 2021, asosiasi dialokasikan ke slot sesuai peringkat AFC yang diterbitkan 29 November 2019,[10][11] yang berisi laporan penampilan tanding mereka di Liga Champions AFC dan Piala AFC selama periode antara 2016 dan 2019.
^Turkmenistan (TKM): Tim asal Turkmenistan yang mendapat lisensi dari Liga Champions AFC, Köpetdag, mengundurkan diri sebelum drawing.[12]
^Lebanon (LBN): Tidak ada tim dari Lebanon yang diberi lisensi Liga Champions AFC.[12]
^Suriah (SYR): Tidak ada tim dari Suriah yang diberikan lisensi Liga Champions AFC.[12]
^Korea Utara (PRK): Tidak ada tim dari Korea Utara yang diberikan lisensi Liga Champions AFC.[12]
^China (CHN): 1 dari 4 tim asal China yang seharusnya masuk Liga Champions AFC, Jiangsu, mengundurkan diri setelah drawing.[13]
^Austrailia(AUS): 3 tim asal Australia yang seharusnya masuk Liga Champions AFC, Sydney FC, Melbourne City, dan Brisbane Roar, mengundurkan diri setelah drawing.[14]
^Myanmar (MYA): Tim asal Myanmar yang seharusnya masuk ke Liga Champions AFC, Shan United, mengundurkan diri setelah drawing.[15]
Tim
Dalam tabel berikut, jumlah penampilan dan penampilan terakhir hanya dihitung sejak musim 2002-03 (termasuk babak kualifikasi), ketika kompetisi berganti nama menjadi Liga Champions AFC.
^Title holders (TH):Ulsan Hyundai adalah juara bertahan.
^Australia (AUS):Wellington Phoenix, peringkat ke-3 A-League musim reguler 2019-20, adalah tim dari Selandia Baru dan tidak berhak mewakili Australia di kompetisi AFC. Sebagai gantinya, Brisbane Roar, peringkat ke-4, masuk menggantikan di Liga Champions AFC 2021 sebagai tim ke-3 asal Australia.
^China (CHN): Pada 8 Februari 2020, AFC mengumumkan bahwa Shandong Taishan, juara Piala FA Tiongkok 2020, tidak memenuhi kriteria F.04 dari regulasi AFC Club Licensing (Edisi 2016) terkait dengan keterlambatan pembayaran dan lisensi mereka ditarik oleh AFC, sehingga mereka tidak memenuhi syarat untuk berpartisipasi di Liga Champions AFC 2021.[16] Sebagai gantinya, Shanghai Port, masuk menggantikan di Liga Champions AFC 2021, dan Beijing Guoan masuk ke babak grup. .[17] Pada 28 Februari 2021, juara liga, Jiangsu, mengumumkan bahwa tim dibubarkan.[18]
^Iraq (IRQ): Dikarenakan pandemi Covid-19 di Iraq, Liga Utama Irak 2019-20 dan Piala FA Irak 2019-20 tidak dbatalkan dan void. Seharusnya, babak play-off harus diselenggarakan untuk menentukan perwakilan dari Irak yang bermain di LIga Champions AFC 2021.[19] Namun, Federasi Sepak Bola Irak mengutus perwakilan berdasarkan hasil pada musim sebelumnya (2018-19).[20]
^Philippines (PHI): Dikarenakan pandemi Covid-19 di Filipina, Copa Paulino Alcantara 2020 ditunda dan tidak diselenggarakan oleh Federasi Sepak Bola Filipina. Tim yang bertanding di Liga Champions AFC 2021 ditentukan berdasarkan hasil Liga Sepak Bola Filipina 2020.[21]
^Turkmenistan (TKM):Altyn Asyr, juara Liga Ýokary 2020, tidak mempunyai lisensi klub AFC. Sebagai gantinya, Köpetdag, peringkat ke-4 di liga dan tim terbaik yang mempunyai lisensi klub AFC mewakili Turkmenistan di Liga Champions AFC 2021.[12][27]
^ Uzbekistan (UZB):Nasaf, runner-up Liga Super Uzbekistan 2020, tidak mempunyai lisensi klub AFC. Sebagai gantinya, AGMK, tim terbaik kedua yang mempunyai lisensi klub AFC masuk menggantikan.[12][30]
Jadwal
Jadwal kompetisi belum bisa dikonfirmasi secara resmi akibat pandemi COVID-19.[31] Konfirmasi ini menunggu persetujuan dari Komite AFC terkait, setelah diskusi lebih lanjut dengan semua pemangku kepentingan.[32]
Catatan: Gol yang tercipta pada babak kualifikasi play-off dan pertandingan dibatalkan tidak dianggap oleh AFC ketika menentukan pencetak gol terbanyak (Regulations Article 64.4).[2]
Note: Goals scored in the qualifying play-offs and matches voided by AFC are not counted when determining top scorer (Regulations Article 64.4).[2]
^"AFC Country Ranking 2019". FootyRankings. 24 November 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2019. Diakses tanggal 24 November 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)