Li Na (putri Mao Zedong)
Li Na (Hanzi sederhana: 李讷; Hanzi tradisional: 李訥; pinyin: Lĭ Nà; lahir tahun 1940), atau Li Ne, adalah putri dan anak satu-satunya dari Mao Zedong dari istri keempatnya yang bernama Jiang Qing. Meskipun marga Mao Zedong adalah Mao, Li Na bermarga Li, karena saat itu Mao Zedong menggunakan nama samaran "Li Desheng" (Hanzi sederhana: 李得胜; Hanzi tradisional: 李得勝) untuk sementara waktu selama masa Perang Saudara Tiongkok.[1] Aksara "讷" secara tradisional seharusnya dilafalkan sebagai "Nà"; tetapi Putonghua atau Standar Bahasa Mandarin Modern sekarang ini mengganti pelafalannya menjadi "Nè".[2] Li Na melafalkan namanya sendiri sebagai "Li Na", misalnya pada saat ia diwawancarai di televisi oleh Yangguang Weishi (阳光卫视).[3] Kamus bahasa Mandarin modern hanya menulis pelafalan "Nè" saja.[4][5][6][7] Beberapa sumber tepercaya memanggilnya Li Ne,[8] sementara sumber-sumber tepercaya lainnya tetap memanggilnya Li Na. Li Na dan saudarinya, Li Min, memperoleh nama mereka dari Buku 4 Analek Konfusius, yang memuat kalimat: "ne yu yan er min yu xing" (讷于言而敏于行, yang memiliki arti "perlahan dalam berbicara dan bersungguh-sungguh dalam tingkah laku").[9][10] BiografiLi Na lahir di Yan'an pada tahun 1940. Meskipun demikian, ia lebih merasa Shaoshan, tempat kelahiran Mao Zedong, sebagai kampung halamannya. Pada tahun 1961, ia ingin datang ke Shaoshan tetapi Mao Zedong melarangnya karena ia sedang sakit.[11] Ia lulus dari Peking University pada tahun 1966 dan setelah lulus, ia bekerja di Harian Tentara Pembebasan Rakyat.[11] Ia menjadi anggota Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke sepuluh pada tahun 1973 dan menjadi Ketua Partai Komite Partai komunis Tiongkok Distrik Pinggu serta Sekretaris Deputi dari Komite Partai Komunis Tiongkok Beijing dari tahun 1974 hingga 1975.[12] Pada saat terjadi Revolusi Budaya (1966-1976) yang membuatnya terlibat, suka atau tidak suka -mungkin karena pengaruh ayahnya atau karena ibunya menjadi salah satu dari empat pemimpin revolusi- ia ditunjuk menjadi pemimpin redaksi. Sebulan setelah kematian Mao Zedong pada tahun 1976, Jiang Qing ditangkap dan semenjak itu menjadi tahanan rumah di kediaman Li Na hingga kematiannya pada tahun 1991.[11][13] Li Na akhirnya dapat kembali ke Shaoshan, mengunjungi rumah ayahnya pada saat masih muda, bersama suaminya Wang Jinqing pada Agustus 1984, dalam penyamaran yang akhirnya terbongkar. Tindakan ibunya membuat Li Na khawatir akan penolakan penduduk Shaoshan atas dirinya, tetapi kekhawatiran tersebut tidak terbukti.[11] Semenjak tahun 2003, Li Na menjadi anggota Konferensi Konsultatif Politik Rakyat China.[14] Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Li Ne. |