Dalam filosofi Marxis, Leninisme merupakan bagian dari teori politik organisasi demokratis suatu partai politikrevolusioner dan pencapaian demokrasi langsung kediktatoran proletariat sebagai awal dari sosialisme. Paham yang dikembangkan dan dinamai berdasarkan nama pemimpin Revolusi Rusia, Vladimir Lenin (1870–1924), ini terdiri atas teori politik dan ekonomi sosialis yang dikembangkan dari Marxisme dan penafsiran pribadi Lenin terhadap teori Marxis yang sesuai dengan kondisi sosial masyarakat agraris di Kekaisaran Rusia (1721–1917). Dalam praktik revolusi, Leninisme membalik urutan filosofi Marxis mengenai ekonomi di atas politik sehingga memungkinkan terjadinya revolusi politik yang dipimpin oleh partai peloporrevolusioner daripada harus menunggu terjadinya revolusi kelas buruh di perkotaan secara spontan sebagaimana yang dinyatakan dalam Marxisme.[1]
Pasca-meninggalnya Lenin, Josef Stalin dan Leon Trotsky saling perang ideologi di dalam Partai Komunis Uni Soviet. Pada tahun 1924, Stalin mengajukan tesis Sosialisme di Satu Negara, yaitu bahwa Uni Soviet harus membangun sosialisme di dalam negeri sambil mendukung pemerintahan revolusioner di seluruh belahan dunia. Trotsky menganggap bahwa sosialisme di satu negara tidak mungkin diterapkan dan Uni Soviet seharusnya mendukung terjadinya revolusi di negara-negara maju. Stalin dan para pendukungnya menyebut argumen Trotsky tersebut sebagai Trotskyisme untuk menekankan bahwa Sosialisme di Satu Negara merupakan kelanjutan teoretis dari Leninisme. Selanjutnya, para pendukung Stalin menyebut tesis itu sebagai Marxisme-Leninisme dan para penentangnya menyebutnya sebagai Stalinisme. Teori Stalin pada akhirnya berhasil memenangkan perang ideologi tersebut dan diadopsi menjadi kebijakan negara, sedangkan Leon Trotsky diusir dari Uni Soviet.
Kaum Leninis kontemporer melihat globalisasi sebagai kelanjutan dari imperialisme di mana kapitalis negara-negara maju memperlakukan buruh di negara-negara berkembang dan maju secara sewenang-wenang dengan upah yang kecil, hari kerja yang panjang, dan kondisi lingkungan kerja yang keras.