Lengkong, Batangan, Pati
SejarahPenduduk desa Lengkong mempercayai, bahwa yang memberi nama Desa Lengkong adalah Sunan Kalijaga. Waktu itu, ketika akan membangun Masjid Demak, Sunan Kalijaga mendapat tugas untuk membuat salah satu tiang dari masjid yang akan dibangun tersebut. Dia membawa kayu jati dari daerah Tuban ke Demak melalui laut, tetapi kayu jati tersebut kandas di sebuah pantai yang melengkung, oleh karena itu daerah tersebut dinamai LENGKONG. Kayu jati kemudian ditinggalkan di pantai tersebut, dan sampai sekarang tempat kayu jati yang ditinggalkan tadi dikeramatkan oleh warga desa dan disebut punden desa. Sunan Kalijaga melanjutkan perjalanannya ke Demak tanpa membawa kayu. DemografiSebagian besar penduduk Lengkong mempunyai mata pencarian sebagai petani sawah, petani tambak ikan dan petani tambak garam. Sebagian lagi menjadi nelayan,merantau dan sebagian lagi bekerja sebagai wiraswasta, pegawai swasta & pegawai negeri. PendidikanDi desa Lengkong juga terdapat lembaga pendidikan formal yang meliputi:
Grup aktif:
PerdaganganDi desa Lengkong kegiatan perdagangan desa inipun di sokong oleh satu buah pasar tradisional untuk menjajakan hasil pertanian dan tambak mereka yakni Pasar Lengkong,Pasar tradisional ini beroperasi setiap hari.pasar terbesar kedua yang berada di wilayah kecamatan Batangan setelah pasar kuniran.
|