Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Larutan garam fisiologi

Cairan infus.

Larutan garam fisiologi merupakan larutan isotonis yang memiliki banyak kegunaan dalam bidang medis dan laboratorium, dan umumnya larutan garam fisiologi memiliki kisaran konsentrasi 0.9% (b/v) NaCl.[1]

Berbagai kegunaan larutan garam fisiologi:

Dalam menghitung jumlah mikrob seperti bakteri, perlu dilakukan pengenceran. Sesuai dengan perhitungan CFU (Colony Forming Unit) yaitu 30 ≤ jumlah bakteri ≤300.[2] Bila jumlah bakteri < 30 maka tidak dapat dihitung secara statistik, bila >300 akan sangat sulit untuk dihitung secara manual.[2]
  • Cairan infus
Cairan infus yang digunakan oleh pasien yang terdiri dari campuran garam-garam lainnya.[3] Cairan garam dapat digunakan secara intravena untuk menyediakan cairan untuk merehidrasi pasien ataupun menyediakan cairan harian dan kebutuhan garam yang mungkin tidak dapat dipenuhi secara oral.[1] Karena memasukkan cairan yang memiliki osmolalitas yang rendah dapat menyebabkan masalah, sehingga terkadang ditambahkan glukosa untuk menjaga osmolalitas.[1] Cairan infus diberikan pada pasien-pasien yang membutuhkan cairan dalam jumlah besar seperti penderita diare atau gagal jantung.[1] Cairan garam juga dapat mencuci luka dan menurunkan gejala-gejala demam.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e (Inggris) Prough, DS; Bidani, A (1999). Hyperchloremic metabolic acidosis is a predictable consequence of intraoperative infusion of 0.9% saline. Anesthesiology 90 (5): 1247–1249.
  2. ^ a b c (Inggris) Lay BW. 1994. Analisis Mikrob di Laboratorium. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
  3. ^ (Inggris) Drugs.com. Balanced salt solution [terhubung berkala]. http://www.drugs.com/pro/balanced-salt-solution.html [14 Jun 2013].
Kembali kehalaman sebelumnya