Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Kuil Putuo Zongcheng

bagian dalam bangunan Cihangpudu, aula utama kuil, dihiasi Cina paviliun yang ada di sekitar lorong dengan atap emas (lihat di galeri gambar di bawah ini).

Kuil Putuo Zongcheng (Tionghoa: 普陀宗乘之庙; Pinyin: Pǔtuó Zōngchéng zhī miào, Tibet: གྲུ་འཛིན་་་བསྟན་པའི་རྩ་བའི་ལྷ་ཁང༌།; Wylie: Chunzin Dainbaiza Pailhakangགྲུ་འཛིན་་་བསྟན་པའི་རྩ་བའི་ལྷ་ཁང༌།Tibet: གྲུ་འཛིན་་་བསྟན་པའི་རྩ་བའི་ལྷ་ཁང༌།; Wylie: Chunzin Dainbaiza Pailhakang) di kota Chengde, Provinsi Hebei, Cina adalah sebuah kompleks kuil Buddha era dinasti Qing yang dibangun diantara tahun 1767 dan 1771.[1] tepatnya pada masa pemerintahan Kaisar Qianlong (1735–1796). Kuil ini terletak di dekat Chengde Mountain Resort, yang berada di selatan Putuo Zongcheng. Sama seperti Kuil Puning yang terkenal, yang juga merupakan salah satu dari Delapan Kuil Luar dari Chengde. Kuil Putuo Zongcheng meniru Istana Potala Tibet, kediaman Dalai Lama yang dibangun seabad sebelumnya.[2] Karena meniru arsitek istana Potala, sehingga kuil ini merupakan perpaduan gaya arsitektur Cina dan Tibet. Kompleks kuil mencakup luas sekitar 220.000 meter persegi (2.400.000 kaki persegi), alhasil kuil ini adalah salah satu yang terbesar di Cina. Terdapat banyak aula dan paviliun beratap tembaga dan emas yang menambah kemegahan situs tersebut.

Sejarah

Kuil Putuo Zongcheng merupakan bagian dari "Delapan Kuil terluar" yang terletak di kota Chengde, kuil tersebut merupakan bagian dari Daftar Warisan Duniayang masuk dalam kawasan "Chengde Mountain Resort". Kuil-kuil ini dikelola oleh Lifan Yuan, badan administratif untuk urusan etnis minoritas seperti orang Mongolia dan Tibet, maka kombinasi gaya arsitektur dari dua etnis tersebut dapat dilihat pada Delapan Kuil Luar di Chengde ini.

Kuil Putuo Zongcheng awalnya didedikasikan untuk merayakan ulang tahun Kaisar Qianlong, serta memberikan "Hebei" dengan ukuran dan kemegahan yang sama seperti Istana Potala di Lhasa. Kuil Putuo Zongcheng menyelenggarakan banyak kegiatan selain dari upacara dan festival Buddha; selain itu kuil tersebut juga merupakan tempat kaisar untuk melakukan pertemuan terhadap etnis yang berbeda yang terdapat dalam kekaisaran. Lokasi tersebut juga berfungsi sebagai tempat liburan yang tenang, berbeda dengan kehidupan di ibu kota beijing yang sibuk, serta sebagai tempat menyantap hasil buruan yang akan dinikmati kaisar dengan parapengikutnya.

Pada tahun 1994, kawasan "Chengde Mountain Resort" dan Kuil terluar Chengde (termasuk Kuil Putuo Zongcheng) dijadikan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Saat sekang ini, kuil tersebut menjadi tempat tujuan wisata dan tempat perayaan kebudayaan masyarakat setempat

Gerbang, aula, dan menara

Lihat juga

Catatan

  1. ^ Foret, 155.
  2. ^ Rawski, 253.

Referensi

  • Foret, Philippe. (2000). Pemetaan Chengde: Qing Lanskap Perusahaan. Honolulu: University of Hawaii Press. ISBN 0-8248-2293-50-8248-2293-5 (Paperback).
  • Rawski, Evelyn Sakakida. (1998). Terakhir Kaisar: Sejarah Sosial Qing Imperial Lembaga. Berkeley: University of California Press. ISBN 0-520-22837-50-520-22837-5 (Paperback).
  • Montell, Gösta: Candi Lama Potala dari Jehol. Rencana Biara-Tanah. Dalam: Geografiska Annaler, Band 17, Tambahan: Hyllningsskrift Tillagnad Sven Hedin (1935), S. 175-184. (Kuil Putuo Zongcheng)
  • Hedin, Sven dan Bergman, Folke: Sejarah ekspedisi di Asia 1927-1935, di: Laporan dari ekspedisi ilmiah ke utara-barat provinsi Cina di bawah kepemimpinan Dr. Sven Hedin. Sino-swedia ekspedisi. Publikasi 24: Bagian II 1928-1933. Stockholm 1943-1945, halaman 121ff. dan halaman 184ff.. Lihat juga: Sino-Ekspedisi swedia Sven Hedin dan Abad Kemajuan Exposition di Chicago 1933/1934 (jerman).
  • Montell, Gösta, Hedin, Sven: Cina kuil lama Potala dari Jehol. Pameran sejarah dan koleksi etnografi. Dibuat oleh Dr. Gösta Montell, anggota Dr. Sven Hedin Ekspedisi, dan disumbangkan oleh Vincent Bendix. Chicago: Abad Kemajuan Eksposisi 1932.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya