Kraft Foods Inc.
Kraft Foods Inc. dulu adalah sebuah konglomerat makanan dan minuman multinasional asal Amerika Serikat.[1] Perusahaan ini dulu memasarkan sejumlah merek di lebih dari 170 negara. Sebanyak 12 merek milik perusahaan ini dulu mencatatkan penjualan lebih dari $1 milyar per tahun, yakni Cadbury, Jacobs, Kraft, LU, Maxwell House, Milka, Nabisco, Oreo, Oscar Mayer, Philadelphia, Trident, dan Tang.[2] Sebanyak 40 merek milik perusahaan ini dulu juga telah berusia lebih dari 1 abad.[3] Perusahaan ini dulu berkantor pusat di Northfield, Illinois, dekat Chicago. Perusahaan ini dulu melantai di New York Stock Exchange dan mulai menjadi komponen dari Dow Jones Industrial Average pada tanggal 22 September 2008, menggantikan American International Group.[4] Pada bulan Agustus 2011, perusahaan ini mengumumkan rencananya untuk membagi perusahaan menjadi dua, yang masing-masing bergerak di bidang produksi produk grosir dan produksi makanan ringan.[5] Perusahaan yang memproduksi makanan ringan, Mondelez International Inc., diakui sebagai suksesor resmi dari perusahaan ini, sementara perusahaan yang memproduksi produk grosir diberi nama Kraft Foods,[6][7] dan kini menjadi bagian dari Kraft Heinz.[8] SejarahAwal mulaPerusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 10 Desember 1923 saat National Dairy Products Corporation didirikan oleh Thomas H. McInerney dan Edward E. Rieck.[9] National Dairy awalnya didirikan untuk melakukan strategi rollup di industri es krim di Amerika Serikat. Melalui strategi tersebut, National Dairy kemudian tumbuh menjadi produsen dari berbagai macam olahan susu. Pada tahun 1930, National Dairy pun telah menjadi produsen olahan susu terbesar di dunia, mengalahkan Borden. McInnerney sebelumnya telah memiliki Hydrox Corporation, sebuah produsen es krim di Chicago, Illinois. Pada tahun 1923, ia pergi ke Wall Street guna meyakinkan bank investasi di sana untuk mendanai dirinya yang ingin mengkonsolidasi industri es krim di Amerika Serikat. Ia awalnya diremehkan, karena industri olahan susu dianggap "kurang bergengsi". Walaupun begitu, ia akhirnya berhasil meyakinkan sebuah konsorsium yang antara lain beranggotakan Goldman Sachs dan Lehman Brothers untuk mendanai rencananya.[10] Sebagai hasilnya, National Dairy pun dibentuk pada tahun 1923 melalui penggabungan antara Hydrox Corporation milik McInnerney dengan Rieck McJunkin Dairy Company asal Pittsburgh, Pennsylvania. National Dairy kemudian melantai di New York Stock Exchange.[11] National Dairy pun tumbuh pesat melalui akuisisi. Sebagai bagian dari strategi, akuisisi biasanya dibayar dalam bentuk saham National Dairy, bukan dalam bentuk uang tunai. National Dairy mengakuisisi lebih dari 55 perusahaan mulai tahun 1923 hingga 1931, antara lain:
Awal mula KraftLahir di Stevensville, Ontario, Kanada pada tahun 1874, James L. Kraft kemudian pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1903 dan memulai bisnis keju grosir door-to-door di Chicago. Pada tahun pertama, bisnis tersebut "suram", dengan merugi sebesar US$3.000. Walaupun begitu, bisnis tersebut berhasil bertahan dan Kraft kemudian mengajak empat orang saudaranya untuk mendirikan J.L. Kraft and Bros. Company pada tahun 1909. Dua tahun kemudian, Kraft telah mulai mengiklankan bisnisnya.[12] Pada tahun 1912, Kraft mendirikan kantor pusat di New York City. Pada tahun 1914, Kraft telah menjual 31 varian keju di Amerika Serikat, karena melakukan pengembangan produk secara besar-besaran, memperluas jangkauan pemasaran, dan membuka pabrik keju di Stockton, Illinois.[1][13][14] Pada tahun 1915, Kraft menciptakan keju olahan terpasteurisasi yang tidak memerlukan refrigerasi, sehingga umur simpannya lebih panjang daripada keju biasa.[1] Proses tersebut pun dipatenkan pada tahun 1916 dan sekitar 6 juta pon keju kemudian dijual ke Angkatan Darat Amerika Serikat untuk digunakan sebagai ransum selama Perang Dunia I. Pada tahun 1916, Kraft mulai melakukan periklanan secara nasional dan mengakuisisi sebuah produsen keju asal Kanada.[1] Pada tahun 1924, Kraft mengubah namanya menjadi Kraft Cheese Company dan melantai di Chicago Stock Exchange.[1] Pada tahun 1926, Kraft juga melantai di NYSE. Kraft kemudian mulai melakukan banyak akuisisi, sehingga bersaing ketat dengan National Dairy dan Borden. Perusahaan yang diakuisisi antara lain:
Pada bulan Mei 1926, Kraft Walker Cheese didirikan di Australia. Perusahaan tersebut berbeda dengan Fred Walker & Co, tetapi dikelola oleh staf yang sama. Fred Walker menjadi chairman dari perusahaan tersebut mulai tahun 1930 hingga ia meninggal pada bulan Juli 1935. Kraft kemudian mengakuisisi perusahaan tersebut.[15] Pada tahun 1927, Kraft mendirikan kantor penjualan di London dan Hamburg. Penjualan Kraft pada tahun 1927 pun mencapai $60,4 juta. Pada tahun 1928, Kraft mengakuisisi Phenix Cheese Company, produsen keju krim Philadelphia yang didirikan oleh Jason F. Whitney, Sr. Kraft kemudian mengubah namanya menjadi Kraft-Phenix Cheese Company. Pada tahun 1929, The New York Times memberitakan bahwa Kraft-Phenix, The Hershey Company, dan Colgate sedang mempertimbangkan untuk bergabung.[16] Pada tahun yang sama, diberitakan bahwa National Dairy, Borden, dan Standard Brands juga berniat untuk mengakuisisi Kraft-Phenix Pada tahun 1930, Kraft-Phenix telah menguasai 40% pangsa pasar keju di Amerika Serikat dan menjadi produsen olahan susu terbesar ketiga di Amerika Serikat, setelah National Dairy dan Borden.[1] Pasca National Dairy mengakuisisi Kraft-PhenixSaat mengakuisisi Kraft-Phenix pada tahun 1930, National Dairy mencatatkan penjualan sebesar $315 juta, sementara Kraft-Phenix hanya sebesar $85 juta. Pada tahun 1969, National Dairy mengubah namanya menjadi Kraftco.[17] Awalnya, Kraftco hanya menjual olahan susu. Namun, Kraftco kemudian juga menjual permen karamel, makaroni, dan margarin. Pada dekade 1950-an, Kraftco tidak lagi memproduksi olahan susu yang tidak memiliki banyak nilai tambah, seperti susu cair.[18] Pada akhirnya, olahan susu yang tetap diproduksi oleh Kraftco hanyalah keju. Pada tahun 1933, Kraftco mulai melakukan pemasaran melalui radio. Pada tahun 1935, Kraftco meluncurkan merek es krim Sealtest sebagai merek tunggal untuk menggantikan berbagai merek es krim regional yang mereka miliki.[1] Selama Perang Dunia II, Kraftco mengirim 4 juta pon keju per minggu ke Britania Raya.[1] Pengembangan produk dan periklanan pun membantu Kraftco tumbuh selama periode pasca perang. Pada dekade 1950-an, Kraftco juga meluncurkan produk keju olahan iris dan saus keju olahan Cheez Whiz. Pada dekade 1950-an juga, Thomas McInnerney, pendiri National Dairy, dan James L. Kraft, pendiri Kraft, meninggal. Pada tahun 1956, Kraftco berekspansi ke bisnis kemasan kaca dengan mengakuisisi Metro Glass.[1] Pada tahun 1947, Kraftco menguji kekuatan pemasaran dari televisi dengan memproduksi seri drama/antologi Kraft Television Theatre. Produk yang diiklankan dalam seri tersebut, MacLaren's Imperial Cheese, dipilih karena "... [produk tersebut] tidak hanya tidak pernah diiklankan, tetapi juga tidak pernah didistribusikan selama beberapa tahun." Sebagaimana yang dideskripsikan di dalam dokumen internal dari J. Walter Thompson yang menangani pengujian tersebut, bahwa "walaupun tidak ada periklanan untuk mendukung produk tersebut, toko grosir tetap tidak dapat memenuhi permintaan akan produk tersebut."[19] Pada dekade 1960-an, pengembangan produk dilakukan secara besar-besaran, dengan Kraftco meluncurkan jeli buah, awetan buah, marshmallow, saus barbeque, dan keju iris Kraft Singles.[1] Selama dekade 1960-an, Kraftco juga berekspansi ke sejumlah negara di dunia. Pada tahun 1961, Kraftco mengakuisisi Dominion Dairies yang memproduksi susu cair dan es krim di Kanada.[20] Pada tahun yang sama, Kraftco juga mengakuisisi Southern Oil Company asal Manchester. National Dairy menjadi KraftPada tahun 1969, National Dairy mengubah namanya menjadi Kraftco Corporation. Alasan resmi dari perubahan nama tersebut adalah: "Ekspansi dan inovasi telah membawa kami jauh dari bisnis susu dan es krim regional yang kami mulai pada tahun 1923. Penjualan dari produk tersebut relatif tidak banyak berubah dalam waktu sepuluh tahun terakhir, dan pada tahun 1969, menyumbang sekitar 25% dari penjualan kami."[21] Pada tahun 1972, Kraftco memindahkan kantor pusatnya ke Glenview, Illinois.[1] Pada tahun 1976, Kraftco kembali mengubah namanya menjadi Kraft, Inc. untuk menekankan merek dagang yang membuat mereka terkenal, dan karena olahan susu selain keju hanya menyumbang sedikit dari total penjualannya. Reorganisasi juga dilakukan setelah perubahan nama tersebut.[1] Bergabung dengan DartPada tahun 1980, Kraft bergabung dengan Dart Industries, produsen dari Duracell, Tupperware, West Bend, Wilsonart, dan Thatcher, untuk membentuk Dart & Kraft.[1] Selama dekade 1980-an, performa Dart & Kraft tidak terlalu bagus, dengan akuisisi terhadap sejumlah produsen makanan, seperti Churny, Lender's Bagels, Frusen Gladje, dan Celestial Seasonings, sedikit menutup kerugian dari bisnis non-makanan. Penjualan Tupperware dan pangsa pasar KitchenAid yang menurun kemudian membuat Dart & Kraft memisahkan bisnis non-makanannya (kecuali Duracell) untuk membentuk Premark International, Inc.. Dart & Kraft lalu mengubah namanya menjadi Kraft, Inc. Pada tahun 1999, Premark dibeli oleh Illinois Tool Works. Pada tahun 1988, Kraft menjual Duracell ke Kohlberg Kravis Roberts, yang kemudian membawa Duracel melantai di bursa saham pada tahun 1989. Gillette[1] lalu membeli Duracell pada tahun 1996. Kraft di IndonesiaDi Indonesia, produk bermerek "Kraft" saat ini hanyalah keju yang diproduksi oleh PT Kraft Ultrajaya Indonesia, perusahaan patungan antara Mondelēz International dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 28 Mei 1993 dengan nama PT Ultrajaya Cheese Industry, yang kemudian berganti nama menjadi PT Kraft Ultrajaya Indonesia pada tanggal 31 Januari 1994.[22] Adapun usahanya melanjutkan produksi keju Kraft yang sebelumnya dilakukan langsung Ultrajaya.[23] Berlokasi di Bandung, produk yang diedarkannya menggunakan merek "Kraft" dan "Qeju". Setelah pemisahan Kraft Foods dan Mondelēz, maka saham Kraft Foods, Inc. di PT Kraft Ultrajaya Indonesia (70%) lalu dialihkan kepada Mondelēz International, dengan sisanya tetap menjadi milik Ultrajaya.[24] Kini, Kraft Ultrajaya Indonesia menggunakan merek Kraft dengan lisensi dari Kraft Heinz. Sebelumnya merek dan logo "Kraft" juga sempat dilekatkan pada kemasan Oreo, Ritz dan Belvita (eks-produk Nabisco, mulai 2005) dan produk biskuit eks-Danone seperti Biskuat mulai 2008. Produk Oreo, Ritz dan Biskuat menggunakan logo Kraft hingga 2013 ketika PT Kraft Indonesia berganti nama menjadi PT Mondelēz Indonesia Manufacturing. Referensi
Pranala luar
|