Komando Distrik Militer 0815
Komando Distrik Militer 0815/Mojokerto adalah kodim yang berada di bawah Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya. Makodim 0815 Jl. Majapahit No. 1 Kota Mojokerto. Kodim 0815/Mojokerto berada di bawah komando Korem 082/Citra Panca Yudha Jaya. SejarahKodim 0815 Mojokerto meliputi dua pemerintahan daerah yakni Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto. Sejarah Kodim 0815 Mojokerto, tidak terlepas dari masa perjuangan, ketika itu Mojokerto menjadi Markas Pimpinan Badan–Badan Perjuangan, seperti Badan Keamanan Rakyat (BKR), Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI), Pemuda Republik Indonesia (PRI), Hizbullah, Sabillilah, Barisan Kyai, Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) dan Dewan Pertahanan Daerah Surabaya (DPDS). Kehadiran DPDS untuk mengkoordinir Badan-Badan Perjuangan (BBP) yang sudah terbentuk di beberapa kecamatan di Mojokerto. Kapten Soemardjo dan KH. Nawawi, merupakan pimpinan laskar yang dikoordinir DPDS, keduanya gugur saat Perang Kemerdekaan. Nama keduanya diabadikan sebagai nama jalan di Kota Mojokerto. Pemerintahan Militer Di Mojokerto. Berdasarkan SK Teritorial V/Divisi I Brawijaya pada akhir Nopember 1948 tentang Pembagian Teritorial untuk Eks Daerah Karesidenan Surabaya, yaitu Mayor Djarot Soebijantoro dan KDM Surabaya Kota; Mayor Darmo Soegondo dan KDM Kab. Surabaya di Gresik; Mayor Soetjipto dan KDM Kab. Sidoarjo; Mayor Moch Isa Idris dan KDM Kab.Mojokerto; dan Mayor Moenawar Jasin dan KDM Kab. Jombang. Dalam perkembangannya KDM Kab. Mojokerto Mayor Moch. Isa Idris memasukkan 3 kompi dari Batalyon 110 ke Daerah Mojokerto, yaitu : Kompi – I Umar Usman dipimpin Lettu Mudjiono; Kompi – II Soewandi; dan Kompi – III Soegondo serta 1 Ton CPM dan 1 Ton Brimob. Markas Batalyon 110 dan KDM Mojokerto saat itu di Desa Lebak Jabung Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Tanggal 5 Desember 1949 merupakan hari bersejarah bagi KDM Mojokerto dan Batalyon 110 karena pada hari itu diadakan penyerahan kedaulatan. KDM Mojokerto diserahterimakan kepada Mayor Mansoer Solichin dan bermarkas di sebelah selatan Alun-Alun Mojokerto. Kegiatan yang dilakukan KDM Mojokerto/Batalyon 110, antara lain gerilya dan sabotase terhadap kegiatan Pasukan Belanda, melaksanakan Upacara Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1949 di Markas KDM/Batalyon 110 di Desa Lebak Jabung. Kemudian tanggal 19 Agustus 1949, KDM Mojokerto dipimpin Mayor Moh. Isa Edris berunding dengan Pasukan Belanda, Letkol Th G.F. Keuning di Mojokerto, untuk membicarakan “Garis Van Mook”. Pada Peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 1949 atas permintaan rakyat dan pemuka masyarakat Mojokerto, KDM Mojokerto bersama rakyat termasuk para pelajar sekitar 5.000 orang mengadakan ziarah tabur bunga di Makam Pahlawan Gatoel. Tanggal 10 Nopember 1949 Komandan KDM Mojokerto / Batalyon 110 menerima panggilan dari Komandan Corp Brigade XIX dan Sri Sultan Hamengku Buwono ke IX ke Hotel Oranye Surabaya, untuk persiapan kemungkinan adanya penyerahan keamanan dari Militer Belanda kepada TNI sebelum penyerahan kedaulatan tanggal 27 Desember 1949. Kemudian tanggal 14 Nopember 1949 Komandan KDM Mojokerto Mayor Moh Isa Idris kembali ke Markas KDM di Desa Lebak Jabung, Jatirejo. Kemudian tanggal 29 Nopember 1949 diadakan rapat gabungan di Pendopo Kabupaten Mojokerto antara Bupati Recomba dan staf, Komando Corp dan jajarannya, dan KDM/Danyon 110 Moh. Isa Idris dan staf, Danyon Mansyur Solichin dan staf, Komando Militer Belanda Letkol Th. F. Keuning, Mayor Reinders dan staf, para Wedono Recomba dan pemuka masyarakat, membahas dan mensepakati bahwa Kabupaten Mojokerto keamanannya diserahkan secara resmi dari Tentara Belanda kepada TNI (dari Letkol Th. F Keuning kepada Mayor Isa Edris) pada tanggal 5 Desember 1949. Tanggal 12 Desember 1949 di Alun-Alun Mojokerto diadakan Upacara oleh Sub Territorium Surabaya untuk penyematan Bintang Gerilya dari Pemerintah RI kepada 12 orang yang berhak di seluruh Karesidenan Surabaya, termasuk Mayor Moh. Isa Idris Komandan Batalyon 110 Brigade 19 Divisi I Brawijaya. Tanggal 26 Desember 1949 menjelang penyerahan kedaulatan Komando KDM Mojokerto atas nama Negara RI mengadakan upacara pemancangan Tugu Proklamasi 17 Agustus 1945 dengan bentuk persegi panjang terbuat dari marmer putih dengan bertuliskan NASKAH PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI 17 Agustus 1945, di Alun-Alun Mojokerto sebagai tanda peringatan penyerahan kekuasaan Militer Belanda kepada Komando Tentara RI. Nama dan Susunan Organisasi Kodim 0815 Sejak 5 Desember 1948 Hingga SekarangPada tahun 1948 – 1949. KDM (Komando Distrik Militer) dipimpin oleh Komandan terdiri ODM-ODM (Onder Distrik Militer/Koramil), yaitu ODM Kota, Trowulan, Sooko, Puri, Gedeg, Kemlagi, Jetis, Dawarblandong, Mojosari, Bangsal, Pungging, Ngoro, Kutorejo, Dlanggu, Jatirejo, Pacet, Trawas dan ODM Gondang. Kemudian tahun 1950. KDM berubah menjadi PDM (Perwira Distrik Militer) dipimpin seorang Perwira, terdiri dari 18 BODM (Koramil) yang dipimpin seorang Bintara, yakni BODM 17/01 Kota sampai dengan BODM 17/18 Gondang. Selanjutnya Tahun 1959 BODM berubah menjadi Puterpra (Perwira Urusan Teritorial dan Perlawanan Rakyat / setingkat Koramil) masing-masing dipimpin Komandan, yakni Puterpra Kota sampai dengan Puterpra Gondang. Pada tahun 1963 PDM Mojokerto berubah menjadi Kodim 0815 dipimpin seorang Komandan yang meliputi 18 Koramil, yakni Koramil 0815/01 Kota hingga Koramil 0815/18 Gondang. Kini Kodim 0815 Mojokerto sudah bertambah 1 Koramil dan 1 Pos, yakni Koramil 0815/19 Magersari dan Pos Ramil Mojoanyar. Komandan
Referensi |