Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Kelompok sebaya

Teman sebaya anak usia dini terlibat dalam permainan paralel

Dalam sosiologi, kelompok sejawat atau kelompok sebaya adalah kelompok sosial dan kelompok utama orang-orang yang memiliki kesamaan minat (homofili), usia, latar belakang, atau status sosial. Anggota kelompok ini cenderung mempengaruhi keyakinan dan perilaku seseorang.

Selama masa remaja, kelompok sebaya cenderung menghadapi perubahan dramatis. Remaja cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebayanya dan kurang memiliki pengawasan orang dewasa. Pergeseran komunikasi remaja selama ini juga. Mereka lebih suka berbicara tentang sekolah dan karier mereka dengan orang tua mereka, dan mereka senang berbicara tentang seks dan hubungan interpersonal lainnya dengan teman sebayanya. [1] Anak-anak terlihat bergabung dengan kelompok sebaya yang menerima mereka, meskipun kelompok tersebut terlibat dalam kegiatan negatif. Anak-anak cenderung tidak menerima mereka yang berbeda dari mereka. [1]

Lingkaran sosial (cirque) adalah kelompok kecil yang biasanya ditentukan oleh kepentingan bersama atau persahabatan. Lingkaran sosial biasanya memiliki 2–12 anggota dan cenderung dibentuk berdasarkan usia, jenis kelamin, ras, dan kelas sosial. Anggota lingkaran sosial biasanya sama dalam hal akademik dan perilaku berisiko. [1] Lingkaran sosial dapat berfungsi sebagai agen sosialisasi dan kontrol sosial.[2] Menjadi bagian dari sebuah lingkaran sosial dapat menguntungkan karena memberikan rasa otonomi, lingkungan sosial yang aman, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

Perkumpulan (crowds) adalah lingkaran sosial lebih besar, kelompok yang lebih samar yang mungkin tidak memiliki basis pertemanan.[3] Perkumpulan berfungsi sebagai kelompok teman sebaya, dan mereka semakin penting selama masa remaja awal, dan menurun pada masa remaja akhir. [1] Tingkat keterlibatan dalam lembaga orang dewasa dan budaya teman sebaya menggambarkan perkumpulan.

Referensi

  1. ^ a b c d Steinberg, Laurence (2010). Adolescence. New York: McGraw Hill. hlm. 1–434. ISBN 978-0-07-353203-5. 
  2. ^ Adler, Patricia A.; Adler, Peter (September 1995). "Dynamics of Inclusion and Exclusion in Preadolescent Cliques". Social Psychology Quarterly. 58: 145–162. doi:10.2307/2787039. JSTOR 2787039. 
  3. ^ Brown, B. B. (1990). "Peer groups and peer cultures" (PDF). Dalam Feldman, S. S.; Elliott, G. R. At the threshold: The developing adolescent. Cambridge, MA, US: Harvard University Press. hlm. 171–196. 
Kembali kehalaman sebelumnya