Kebakaran apartemen Philadelphia 2022
Pada pagi 5 Januari 2022, api melahap sebuah rumah petak yang diubah menjadi apartemen di Fairmount, Philadelphia, Pennsylvania. Dua belas orang tewas, sembilan di antaranya anak-anak,[2] dan dua lainnya luka-luka. Delapan orang tambahan lolos tanpa cedera.[1][3][4] Kebakaran terjadi hanya empat hari sebelum kebakaran apartemen Kota New York 2022, juga di Amerika Serikat Timur Laut. BangunanBangunan ini ialah rumah petak tiga lantai yang dibagi menjadi dua apartemen dan dijalankan oleh Philadelphia Housing Authority. Bangunan ini memiliki sebuah alat pemadam kebakaran di pintu masuk bersama di lantai pertama, tetapi karena baik pedoman bangunan kota maupun kebijakan PHA tidak memerlukan tindakan tambahan untuk unit sewaan sebesar itu, pada awalnya tidak ada tindakan keamanan lainnya. Bangunan itu tidak memiliki alat pemadam kebakaran tambahan, alat penyiram, tangga darurat, atau detektor asap anti kerusakan yang disediakan di persewaan.[5] PHA telah memasang empat detektor asap di dupleks pada tahun 2019 dan dua tambahan pada tahun 2020.[6] Unit diperiksa oleh PHA secara terpisah pada bulan April dan Mei 2021 dan keduanya ditemukan memiliki detektor asap yang berfungsi pada saat itu.[7] Terdapat 26 orang yang tinggal di dupleks dengan 18 orang tinggal di bagian depan lantai dua dan seluruh lantai tiga. Delapan orang lainnya tinggal di lantai pertama dan bagian belakang lantai dua.[8] KebakaranKebakaran bermula sekitar 6:30 di lantai dua dupleks dan tetangga mengaku mendengar teriakan pada saat yang sama. Petugas pemadam kebakaran menemukan api besar berasal dari kawasan dapur dan bergerak menuju tangga ke lantai tiga.[8] Petugas pemadam kebakaran dan penyelidik yakin bahwa kebakaran bermula dari pohon Natal di sudut barat daya unit lantai dua, dekat tangga terbuka ke lantai tiga.[9] Dari alarm asap di unit saat kebakaran dimulai, tidak ada yang beroperasi. Empat telah ditempatkan di laci dan tidak dapat dioperasikan, satu dipasang di langit-langit dan tidak memiliki baterai, dan yang terakhir ditemukan di lantai kamar tidur tanpa baterai.[10] Dari 14 orang yang menempati unit tersebut pada saat itu, hanya dua orang yang berhasil diselamatkan. Seorang anak berusia 5 tahun ditemukan di lantai dua dan seorang dewasa berhasil keluar dari jendela, dengan keduanya diklasifikasikan sebagai terluka parah dan dirawat di rumah sakit.[10] Anak itu kemudian memberi tahu penyelidik di rumah sakit, bahwa dia telah bermain dengan korek api oranye dan secara tidak sengaja membakar pohon itu.[11] Pemantik api ditemukan di dekat pohon setelah api padam dan tidak ada sumber api potensial lainnya yang ditemukan selama penyelidikan pendahuluan.[10] KorbanDari penghuni sewa lantai dua dan tiga, 12 orang tewas yang terdiri dari tiga orang dewasa dan sembilan anak-anak.[11] Semua orang yang tewas adalah anggota keluarga yang sama dan tinggal di unit yang sama. Seorang kerabat mengatakan kepada wartawan bahwa dalam kebakaran itu ia kehilangan tiga putrinya yang berusia antara 33 dan 18 tahun dan sembilan cucu berusia 16 hingga 4 tahun.[12] Pejabat kota tidak mengumumkan usia atau nama korban pada awalnya, tetapi kemudian mengonfirmasi usia serta identitas orang dewasa dan anak-anak.[7][11] PenyelidikanThe Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives announced on January 6, that they were mobilizing their National Response Team to help with the investigation due to the magnitude of the fire to help the city's fire marshal and police department.[7] The Philadelphia Inquirer reported that a 5-year-old boy who escaped the fire stated to investigators that the blaze started after he accidentally lit a Christmas tree on fire while playing with a lighter.[13] The Philadelphia Fire Commissioner Adam Thiel told reporters on January 11, that the commission believed with a "99 to 100% confidence" that the fire was caused by a Christmas tree in the second floor unit, but could not definitively say who started the fire.[14] TanggapanPHA President and CEO Kelvin Jeremiah spoke out in support of the family who lived in the second and third floor unit and called for others to suspend their judgement of the family and other PHA tenants. Jeremiah highlighted that it was not PHA policy to evict families that grew in size and the lease had been updated to show the increase in family members over the years. He also took the time to highlight the need for funding to increase additional fire safety improvements in the older PHA homes and the improvements seen in newer buildings.[5] Lihat pulaReferensi
|