| Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Emirate of Tlemcen di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Emirat Ifranid Tlemcen[1] atau Kerajaan Ifran Tlemcen,[2][3][4] adalah sebuah negara Khawarij,[5] yang didirikan oleh Berber, dari Ifran, di pusat Arab Maghrib pada abad kedelapan, dan ibu kotanya Tlemcen di Aljazair modern.[6]
Sejarah
Setelah Penaklukan Maghreb oleh Muslim, Berber memberontak terhadap Kekhalifahan Umayyah. Pemberontakan ini terjadi di abad kedelapan pertengahan dengan ajaran Khawarij, yang memenangkan daerah Maghrib dengan pesan puritanisme dan egaliter.[7] Maka dari itu Kaum Khawarij pertama yan memimpin berada di negara-negara di Afrika Utara.:119 Di Maghrib tengah, Dinasti Rustam (fr
) mendirikan sebuah kerajaan dengan beribu kota di Tiaret. Di waktu yang sama, Abu Qurra, kepala suku Ifren, membangun sebua kerajaan Agadir (sebelum munculnya Tlemcen) André Julien menyebutkan: "Kehidupan pribadi membebaskan kita, tapi yang peran militer sangat menentukan".
Selama pemberontakan suku Zenata dari Kaum Ifran, mereka menyatakan pemimpin mereka Abu Qurra sebagai Khalifah, dan menetap di Tlemcen. Pembangunan kota ini dihubungkan dengan Kaum Ifran, tapi situs itu sudah diduduki oleh Romawi dengan nama kota Pomaria. Pada tahun 767, bersatunya kaum Khawarij dari Tahert dan Jabal Nifussa, Abu Utsman membuat sebuah ekspedisi ke timur dan mengelilingi Kegubernuran Abbasiyah dari benteng Tobna di Aures dan mencapai Kairouan. Kembali di Tlemcen, ia bersekutu dengan Maghraouides dengan tujuan berkonfrontasi dengan Idrisiyyah. Namun khalifah mengirimkan tentara yang kuat dari Timur di bawah gubernur baru, Yazid bin Hatim, yang menentang Khawarij di Ifriqiya, tapi sisa dari Maghrib lolos dari kekuasaan Baghdad. Abu Qurra tidak dapat memberikan keturunannya sebuah dinasti.[8] kerajaannya tidak berlangsung lama, sesuai dengan aturan yang ketat dari sufrite. Ia menyambut dengan tangan terbuka Idris I, dengan demikian kerajaanya ia diakui dan pecah kongsi dengan Dinasti Rustam.:122 Idris I bernegosiasi dengan Maghrawas dalam penyerahan kota Tlemcen, dan kemudian salah satu dari keturunannya Muhammad Sulaiman, membangun wilayah "Kerajaan Sulaiman", sebuah negara yang terlihat mengontrol kota-kota hingga berakhir setelah dikuasai oleh Fatimiyah pada 931. Tlemcen menjadi kota yang berkembang, dalam kaitannya dengan budaya Arab Al-Andalus, tapi di pedesaan, Ifrani mempertahankan ke bid'ahan mereka, pada tahun 955 Yala Bin Mohamed memimpin mereka untuk memberontak Fatimiyah.
Lihat juga
- Monarki di Afrika
- Sejarah Aljazair
- Banu murti
Referensi