Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Kapal penjelajah kelas Tone

Kapal penjelajah berat kelas Tone
Tentang kelas
Nama:Kelas Tone
Operator: Angkatan Laut Kekaisaran Jepang
Didahului oleh:Kapal penjelajah kelas-Mogami
Digantikan oleh:Kapal penjelajah kelas-Ibuki(tidak selesai)
Selesai:2
Hilang:2
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal penjelajah berat
Berat benaman
  • 11.213 ton (11.392 ton) (standar)
  • 15.200 tons (15.443 ton) (muat penuh)
Panjang 189,1 m (620 ft 5 in)
Lebar 19,4 m (63 ft 8 in)
Daya muat 6,2 m (20 ft 4 in)
Tenaga 152.000 shp (113.000 kW)
Pendorong
Kecepatan 35 knot (65 km/h; 40 mph)
Jangkauan 8.000 mil laut (15.000 km; 9.200 mi) pada 18 knot (33 km/h; 21 mph)
Senjata
Pelindung
  • 100 mm (3,9 in) (Sabuk)
  • 65–30 mm (2,6–1,2 in) (Geladak)[1]
  • Pesawat yang
    diangkut
    6 x pesawat apung
    Fasilitas penerbangan 2 katapel pesawat terbang

    Kapal penjelajah kelas-Tone (利根型巡洋艦, Tone-gata jun'yōkan) merupakan kelas kapal penjelajah berat terakhir yang berhasil diselesaikan pembangunannya oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Sebenarnya kapal penjelajah kelas-Toneditujukan sebagai kapal ke-5 dan ke-6 dari kapal penjelajah kelas-Mogami. Namun, ketika konstruksi kapal dimulai, kelemahan serius dari lambung kapal penjelajah kelas-Mogamimenjadi semakin jelas ketika terjadi Insiden Armada Keempat Jepang pada tahun 1935. Apalagi Jepang pada saat itu sudah tidak terikat lagi oleh pembatasan dari Perjanjian London, ini semakin menguatkan tekad mereka untuk membangun kelas Tone. Maka dari itu, desain baru diciptakan dan cara konstruksi baru juga dikembangkan. Walaupun tampak dari luar seperti kapal kelas Mogami, tetapi desainnya sangat berbeda, dengan semua senjata utama diletakkan di bagian depan kapal, sehingga membuat bagian buritan kapal digunakan sebagai hangar pesawat air.[2]

    Spesifikasi

    Kapal kelas ini awalnya akan dipersenjatai dengan senjata berkaliber 155 mm triple kanon yang akan diletakkan di 5 turret, 3 depan dan 2 buritan. Namun, setelah insiden dari terbaliknya kapal torpedo Tomozoru, akhirnya desain ini dipertanyakan kestabilannya. Sehingga berimbas dari pendesainan ulang, yang akhirnya kapal kelas ini dipersenjatai dengan senjata berkaliber 203 mm dual kanon yang diletakkan di 4 turret yang keseluruhan diletakkan di bagian depan kapal. Kapal kelas ini digerakkan dengan 4 buah turbin penggerak serta 8 Ketel uap kampon yang menghasilkan tenaga sebesar 154.000 tenaga kuda yang membuatnya dapat meraih kecepatan sebesar 35 knot dengan jarak jelajah sebesar 8.000 Nautical Mil dalam kecepatan sebesar 18 Knot.

    Kapal kelas ini juga dilengkapi dengan senjata pertahanan anti pesawat yaitu 4 buah dual kanon berkaliber 127 mm yang diletakkan di bagian tengah kapal. Untuk jarak dekat, 6 buah dual kanon Tipe 96 26 mm Anti-Tank/Anti-Pusawat juga dibawa. 4x3 buah tabung torpedo berukuran 610 mm juga turut serta didalamnya.

    Nasib

    Tidak ada satupun kapal dari kelas ini yang berhasil bertahan hingga akhir Perang Dunia kedua. Chikuma tenggelam saat Pertempuran Samar, sedangkan Tone tenggelam saat terjadinya Pengeboman Kure pada 24 Juli 1945. Bangkainya diangkat dan akhirnya dibesituakan di Kure pada tahun 1948.

    Referensi

    1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-19. Diakses tanggal 2017-10-21. 
    2. ^ Wildenberg, Thomas. "Midway: Sheer Luck or Better Doctrine". Naval War College Review 58, no. 1 (Winter 2005). hlm. 121–135. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-25. Diakses tanggal 2017-10-22. 

    Bacaan lanjutan

    Pranala luar

    Media tentang Kapal penjelajah kelas Tone di Wikimedia Commons

    Kembali kehalaman sebelumnya