Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Kapal induk Jepang Jun'yō

Jun'yō tertambat di Sasebo, pada 26 September 1945
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama SS Kashiwara Maru
Pemilik Nippon Yusen Kaisha (Japan Mail Steamship Company)
Dipesan Akhir 1938
Pembangun Mitsubishi Heavy Industries, Nagasaki
Nomor galangan 900
Nomor jalan 3
Pasang lunas 20 Maret 1939
Diluncurkan 26 Juni 1941
Nasib Dijual ke Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, 10 Februari 1941
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Operator Angkatan Laut Kekaisaran Jepang
Diluncurkan 26 Juni 1941
Diperoleh 10 Februari 1941
Mulai berlayar 3 Mei 1942
Ganti nama Jun'yō
Dicoret 30 November 1945
Nasib Dibongkar pada 1946–1947
Ciri-ciri umum (Saat dibangun)
Kelas dan jenis Kapal induk kelas-Hiyō
Berat benaman 24.150 t (23.770 ton panjang) (standar)
Panjang 219,32 m (719 ft 7 in) (keseluruhan)
Lebar 26,7 m (87 ft 7 in)
Sarat air 8,15 m (26 ft 9 in)
Tenaga 56.250 shp (41.950 kW)
Pendorong
Kecepatan 25,5 knot (47,2 km/h; 29,3 mph)
Jangkauan 12.251 nmi (22.689 km; 14.098 mi) pada 18 knot (33 km/h; 21 mph)
Awak kapal 1.187–1.224 orang
Sensor dan
sistem pemroses
1 × Radar peringatan Tipe 2, Mark 2, Model 1
Senjata
Pelindung
  • Sabuk: 25–50 mm (0,98–1,97 in)
  • Geladak: 25 mm (0,98 in)
  • Pesawat yang
    diangkut
    42–48 pesawat

    Jun'yō (隼鷹, "Alap-alap kawah")[1] adalah kapal induk hasil dari konversi kapal penumpang Kashiwara Maru (橿原丸) yang dibeli Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1941. Dia merupakan kapal induk ringan dalam kelas Hiyō.

    Dengan bobot mati 24.150 ton dia dapat dipacu hingga 25,5 knot dengan bantuan mesin berkekuatan 56.250 shp. Untuk pelindungnya sendiri, kapal ini dilengkapi dengan meriam anti serangan udara kaliber 12,7 ;mm dan 25 mm. Jun'yō sempat berpartisipasi dalam beberapa kampanye militer antara lain dalam pertempuran di Kampanye Kepulauan Aleut, lalu di Kampanye Guadalkanal, beberapa pertempuran di Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.

    Namanya sempat mengalami misinterpretasi oleh Angkatan Laut Amerika Serikat (Hayataka, bukannya Jun'yō). Hal ini disebabkan oleh tahanan Jepang dari Pertempuran Midway melaporkan namanya dengan cara baca kunyoumi, padahal seharusnya dibaca dengan cara onjoumi.

    Nasib

    Jun'yō sempat ditorpedo pada bulan November 1943 dan menghabiskan waktu tiga bulan dalam perbaikan. Dia rusak oleh beberapa bom selama Pertempuran Laut Filipina pada pertengahan tahun 1944, tapi dengan cepat kembali ke pertempuran. Pada bulan desember dia terkena torpedo lagi dan masuk dalam perbaikan, tapi akhirnya perbaikan dibatalkan karena menurut kebijakan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang, kapal ini tidak ekonomis dan akhirnya berakhirlah riwayat kapal induk ini.

    Catatan kaki

    1. ^ Silverstone, p. 332

    Referensi

    • Brown, J. D. (2009). Carrier Operations in World War II. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 978-1-59114-108-2. 
    • Hata, Ikuhiko; Shores, Christopher & Izawa, Yasuho (2011). Japanese Naval Air Force Fighter Units and Their Aces 1932–1945. London: Grub Street. ISBN 978-1-906502-84-3. 
    • Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter & Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X. 
    • Lengerer, Hans & Rehm-Takahara, Tomoko (1985). "The Japanese Aircraft Carriers Junyo and Hiyo". Dalam Lambert, Andrew. Warship IX. London: Conway Maritime Press. hlm. 9–19, 105–114, 188–193. ISBN 0-85177-403-2. 
    • Polmar, Norman & Genda, Minoru (2006). Aircraft Carriers: A History of Carrier Aviation and Its Influence on World Events: 1909–1945. 1. Washington, D.C.: Potomac Books. ISBN 1-57488-663-0. 
    • Silverstone, Paul H. (1984). Directory of the World's Capital Ships. New York: Hippocrene Books. ISBN 0-88254-979-0. 
    • Stille, Mark (2005). Imperial Japanese Navy Aircraft Carriers 1921–1945. New Vanguard. 109. Oxford, UK: Osprey Publishing. ISBN 1-84176-853-7. 
    • Tully, Anthony P. (2013). "IJN Junyo: Tabular Record of Movement". Kido Butai. Combinedfleet.com. Diakses tanggal 23 November 2015. 

    Pranala luar

    Kembali kehalaman sebelumnya