KRI Cakalang (852)
|
Karier (ID)
|
|
Produksi | PT Caputra Mitra Sejati (CMS Banten) |
Mulai dibuat
|
|
Diluncurkan
|
20 Juli 2016
|
Harga Unit
|
-
|
Status
|
Masih bertugas
|
Pelabuhan utama | Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut II, Padang |
Karakteristik umum
|
Berat benaman
|
230 tons
|
Panjang
|
43 meter (141,08 ft)
|
Lebar
|
7,4 meter (24,28 ft)
|
Draught | - |
Tenaga penggerak | 3 x 1800 HP |
Kecepatan
|
24 knot (maksimal) 17 knot (operasi)
|
Awak kapal
|
|
KRI Cakalang (852) adalah sebuah kapal perang patroli cepat yang dimiliki TNI Angkatan Laut Republik Indonesia.[1][2] KRI Cakalang (852) dirancang agar mampu melaksanakan operasi tunggal maupun bersama dengan kapal sejenis dalam kegiatan tugas operasi laut. Nama KRI Cakalang 852 sendiri digunakan dari salah satu ikan yang ada di Indonesia, yakni ikan cakalang atau katsuwonus pelamis.[3] Kapal perang ini secara simbolis telah diluncurkan ke laut di sekitar perairan Salira, Banten, pada 10 Maret 2016[4] dan resmi dioperasikan pada 20 Juli 2016.[2]
Spesifikasi
Kapal ini memiliki spesifikasi panjang 43,25 meter, lebar 7,4 meter, tinggi tengah kapal 3,4 meter, dengan penggerak mesin utama berkekuatan 3x1.800 horse power dan putaran 2.300 rpm sehingga dapat melajukan kapal ini dengan kecapatan maksimal 24 knot, daya jelajah 17 knot, dan daya jangkau 1.632 Nm. Bobot dari KM Cakalang 852 yang memiliki berat hingga 230 ton ini dapat menampung bahan bakar hingga 56 ribu liter. Dengan persenjataan meriam kaliber 30 milimeter (mm) dan mitraliur kaliber 12,7 mm, KRI Cakalang 852 yang baru diselesaikan pada Maret 2016 lalu akan bertugas di jajaran Satuan Kapal Patroli Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dengan markas di Belawan, Sumatera Utara.[3]
Beberapa kemampuan KRI Cakalang-852 di antaranya mampu melaksanakan peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara, operasi patroli laut, dan operasi Search And Rescue (SAR).[5]
Misi-misi
Beberapa misi yang pernah dilakukan oleh KRI Terapang (648) antara lain:
Tanggal
|
Misi
|
Komandan
|
6 Desember 2016
|
melaksanakan bantuan search and rescue (SAR) terhadap empat nelayan korban kapal tenggelam di perairan Karawang, Laut Jawa[6]
|
–
|
21–26 November 2017
|
Melaksanakan operasi pendaratan administrasi di perairan Singkawang, Kalimantan Barat[7]
|
–
|
Referensi