Di sinilah didirikan Biara Jouarre, sebuah bangunan Merovingian untuk Biarawan Kepala Theodochilde atau Telchilde, pada tahun 630, terinspirasi oleh kunjungan Columban, biarawan penjelajah Irlandia yang menginspirasi bangunan institusi religius ini pada awal abad ke-7. Di Jouarre terdapat sebuah komunitas biarawan juga biarawati, semuanya berada di bawah pimpinan biarawan kepala, yang pada 1225 memperoleh kekebalan dari uskup Meaux, yang tunduk pada Paus.
Ruang bawah tanah Merovingian (pra-Romawi) di bawah biara Romawi berisi sejumlah makam di dalam sarkofagi, termasuk saudara Theodochilde, Angilbert (wafat tahun 680), berukiran Hari Penghakiman Terakhir dan Kristus dalam Keagungan, contoh pahatan pra-Romawi. Di pertengahan abad ke-9, biara ini menerima relik St. Potentien; relik yang diletakkan di Jouarre menarik peziarah. Reputasinya sangattinggi sehingga biara ini menerima kunjungan dari Paus Innocent II tahun 1131 dan mampu melakukan musyawarah gereja pada 1133. Ketundukan biarawan kepala pada uskup Meaux tidak terjadi hingga Bossuet memimpin pada tahun 1690.[1]
Bangunannya saat ini, diduduki kembali oleh biarawati Benediktus, sejak abad ke-18; kebun sayur dan buahnya (potager) sangat terkenal.