Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

John Nelson Darby

John Nelson Darby

John Nelson Darby (18 November 1800 – 29 April 1882) merupakan pelopor separatisme gerejawi dan dispensasionalisme pra-milenialisme.[1] Ia lulus dari Trinity College pada tahun 1819.[1] Setelah dalam waktu yang singkat menjadi pengacara, ia memasuki pelayanan di Church of England pada tahun 1825, sebagai seorang diaken dan secara cepat menjadi pendeta wilayah di kota Wicklow, Irlandia.[1]

Pada tahun 1827, Darby menemukan sebuah oase spiritual dalam pertemuan orang banyak di Dublin untuk ibadah sederhana, pemahaman Alkitab, dan pemecahan roti tanpa melalui ritual gerejawi dan tidak adanya hierarki pelayan ataupun.[1] Pada tahun 1831, ia meninggalkan Church of England dan bergabung dengan Serikat Persaudaraan Plymouth di Inggris, yang mana terlahir sebuah gerakan yang sangat berpengaruh, yang dikenal dengan Plymouth Brethren.[1]

Komunitas Brethern unggul dalam pelajaran mengenai Alkitab, kesalehan hidup, dan semangat penginjilan.[1] Inovasi teologi dari gerakan ini berpusat pada dua bidang: eklesiologi dan eskatologi.[1] Komunitas Brethern pada dasarnya menghindari sebuah pelayanan profesional dan berfokus pada meja Tuhan dalam pertemuan mereka, disertai dengan pengajaran Alkitab.[1] Darby menekankan pada ide bahwa organisasi kekristenan sudah rusak dan dengan keras menyerukan separatisme gerejawi.[1]

Dari pemahaman pesimisme eklesiologisnya, pada tahun 1845, Darby mengembangkan pandangan yang unik tentang kenabian, dalam sebuah pandangan dan interpretasi baru terhadap Alkitab, yang kemudian lebih dikenal dengan dispensasionalisme pra-milenialisme.[1] Dispensasionalisme pra-milenialisme ialah sebuah pahan yang menganggap bahwa kedatangan Kristus untuk kedua kalinya akan terjadi sebelum Kerajaan Seribu Tahun.[2]

Lihat Pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j (Inggris) Daniel G. Reid, Robert D. Linder, Bruce L. Shelley, Harry S. Stout (ed). 1990. Dictionary Christianity in America: a comprehensive resource on the religious impulse that shaped a continent.Illinois: Intervarsity Press. Hlm. 339-340
  2. ^ (Indonesia) Henk ten Napel. 2006. Kamus Teologi: Inggris-Indonesia. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 252
Kembali kehalaman sebelumnya