Adipati Huan dari Lu (Hanzi: 魯桓公; Pinyin: Lǔ Huán Gōng, wafat 694 SM) adalah penguasa kelima belas Negara Lu selama Zaman Musim Semi dan Gugur. Dia bertakhta dari 711 hingga 694 SM. Marga Tionghoanya adalah Ji (姬), nama pemberiannya adalah Yun (允) atau Gui (軌), dan Adipati Huan adalah nama anumertanya.[1][2]
Kehidupan awal
Adipati Huan adalah putra Adipati Hui dari Lu dan istrinya Zhong Zi (仲子), putri Adipati Wu dari Negara Song. Adipati Hui juga memiliki putra lain, Xigu (kemudian Adipati Yin dari Lu), yang ibundanya adalah seorang gundik. Meskipun Xigu adalah putra sulung, Adipati Huan dinobatkan sebagai putra mahkota karena status ibundanya yang lebih tinggi.[2][3]
Naik takhta
Pada 723 SM Adipati Hui meninggal setelah 46 tahun memerintah. Meskipun Adipati Huan adalah putra mahkota, saat itu ia masih kecil dan kakanda tirinya Adipati Yin naik takhta dengan pengertian bahwa ia akan memerintah sebagai wali penguasa sampai adipati Huan dewasa.[1][2]
Pada 712 SM, saudara Adipati Yin, Pangeran Hui menyarankan agar Adipati Yin membunuh Adipati Huan dan naik takhta, tetapi Adipati Yin menolak. Takut bahwa dia akan dibunuh jika kata-kata itu bocor, Pangeran Hui pergi menemui Adipati Huan dan memfitnah Adipati Yin berencana untuk membunuhnya, menawarkan untuk membunuh Adipati Yin terlebih dahulu yang disetujui oleh Adipati Huan. Pada bulan kesebelas tahun itu, Pangeran Hui memerintahkan agar Adipati Yin dibunuh ketika ia sedang mempersembahkan korban, dan Adipati Huan naik takhta seperti yang direncanakan.[1][2]
Pemerintahan
Pada 709 SM, Adipati Huan menikahi Wen Jiang, putri Adipati Xi dari Qi, salah satu negara paling kuat selama Zaman Musim Semi dan Gugur. Tiga tahun kemudian, Wen Jiang melahirkan seorang bayi laki-laki. Bayi laki-laki itu memiliki hari ulang tahun yang sama dengan ayahandanya, oleh karena itu ia diberi nama Tong, yang berarti "sama". Tong dijadikan Putra Mahkota Lu.[1][2]
Pada 696 SM, Negara Zheng berada dalam kekacauan. Setelah gagal membunuh menteri yang berkuasa Zhai Zhong, Adipati Li dari Zheng melarikan diri dan Zhai mengangkat saudara tiri Adipati Li, Adipati Zhao dari Zheng di atas takhta. Adipati Huan dari Lu dan Adipati Zhuang dari Song menyerang Zheng yang berupaya untuk memulihkan Adipati Li, tetapi dikalahkan.[1][2]
Kematian dan suksesi
Pada 698 SM ayahanda Wen Jiang Adipati Xi dari Qi meninggal dan digantikan oleh putranya Adipati Xiang dari Qi. Sebelum menikah dengan Adipati Huan dari Lu, Wen Jiang dan kakandanya Adipati Xiang melakukan hubungan sedarah.[1][2][4]
Pada 694 SM, tahun kedelapan belas pemerintahannya, Adipati Huan mengunjungi Negara Qi dengan istrinya, dan Adipati Xiang dan Wen Jiang memperbarui hubungan sedarah mereka. Ketika Adipati Huan memergoki hubungan mereka, Adipati Xiang memerintahkan saudara tirinya Pangeran Pengsheng untuk membunuh Adipati Huan ketika dia mabuk.[1][2][4]
Rakyat Lu tidak senang atas perbuatan Adipati Xiang, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa karena Qi adalah negara yang lebih kuat. Untuk menenangkan Lu, Adipati Xiang memerintahkan agar Pengsheng dijadikan kambing hitam dan dieksekusi. Putra Mahkota Tong, putra Adipati Huan dan Wen Jiang, kemudian menggantikan ayahandanya sebagai penguasa Lu, yang dikenal sebagai Adipati Zhuang dari Lu.[1][2][4]
Keturunan lainnya
Selain Adipati Zhuang, Adipati Huan dan Wen Jiang memiliki dua putra lainnya bernama Shu Ya dan Ji You. Adipati Huan juga memiliki seorang putra yang lebih tua bernama Qingfu dengan seorang selir. Qingfu, Shu Ya, dan Ji You adalah pendiri tiga wangsa yang berkuasa yang kemudian mengendalikan kekuasaan Lu. Bersama-sama mereka disebut San Huan karena semuanya adalah keturunan Adipati Huan. Garis keturunan Ji You, yang disebut Jisun atau Ji, akhirnya membentuk negara pecahan Fei.[1][2][5]
Putra Adipati Huan dari Lu melalui Qingfu (慶父) adalah leluhur Mensius. Ia adalah keturunan Adipati Yang dari Lu 魯煬公 Adipati Yang adalah putra Bo Qin, yang merupakan putra Adipati Zhou dari wangsa kerajaan Ji. Silsilah ditemukan pada pohon keluarga Mensius (孟子世家大宗世系).[6][7][8]
Referensi