Japan Nuclear Fuel Ltd. (JNFL) (日本原燃 Nihon Gennen) adalah perusahaan energi nuklir yang berbasis di Rokkasho, Prefektur Aomori, Jepang yang terlibat dalam produksi bahan bakar nuklir, serta pemrosesan kembali, penyimpanan dan pembuangan limbah nuklir. Misi Japan Nuclear Fuel Limited adalah untuk membangun infrastruktur siklus bahan bakar nuklir di Jepang.
Dalam pengayaan uranium JNFL berencana untuk menyediakan kapasitas akhir 1.500 ton-SWU/tahun, cukup untuk memenuhi sepertiga kebutuhan bahan bakar nuklir dari semua pembangkit listrik tenaga nuklir di Jepang. Pabrik Pengayaan Uranium Generasi pertama di Rokkasho, Aomori beroperasi pada tahun 1992 sampai 2010 dengan kapasitas sampai 1.050 ton-SWU/tahun, yang setara dengan bahan bakar nuklir yang digunakan oleh 8 atau 9 reaktor di pembangkit listrik 1.000 MW. Pabrik generasi kedua yang menggunakan sentrifugal dengan rotor serat karbon komposit mulai beroperasi pada tahun 2011.
Pabrik Pengolahan Ulang Rokkasho, pabrik pemrosesan komersial pertama Jepang, mulai memproses ulang pada tahun 2007, namun komplikasi telah menunda operasi komersial penuh sampai tahun 2012. Pabrik ini memiliki kapasitas pemrosesan ulang 800 ton per tahun, cukup untuk memproses ulang bahan bakar bekas yang dihasilkan oleh 30 reaktor di pembangkit listrik tenaga nuklir 1.000 MW, meski kapasitas penuh belum direalisasikan. Menanggapi permintaan Desember dari Federasi Perusahaan Tenaga Listrik, JNFL telah melakukan studi teknologi mengenai teknologi fabrikasi bahan bakar MOX. Menurut rencana saat ini, perusahaan listrik Jepang akan menerapkan utilisasi Plutonium-Thermal (MOX) dengan 16 sampai 18 reaktor nuklir yang beroperasi di Jepang. Pada akhir Oktober 2010, kerja secara formal mulai berjalan di pabrik fabrikasi bahan bakar J-MOX 130 ton/tahun, yang berlokasi di tempat yang sama dengan Pabrik Pengolahan Ulang Rokkasho.
JNFL juga mengoperasikan fasilitas penyimpanan jangka panjang limbah nuklir tingkat rendah dan tinggi yang akan menampung 2.880 tabung limbah tingkat tinggi vitrifikasi dan kapasitas akhir Pusat Pembuangan Limbah Radioaktif Tingkat Rendah yang saat ini sedang dibangun.
[1][2][2][3][4]
Referensi