Jaka Sembung dan Dewi Samudra
Jaka Sembung dan Dewi Samudra adalah film laga epos dewasa tahun 1990 dari Indonesia yang dibintangi oleh Barry Prima dan Yurike Prastika. Cerita film ini dibuat berdasarkan serial komik Indonesia "Jaka Sembung" karya komikus terkenal Indonesia Djair Warniponakanda. Film ini diproduksi oleh PT. Andalas Kencana Film dan dirilis tahun 1990. Hingga kini film tersebut didistribusikan oleh PT. KHARISMA STARVISION PLUS[1] Film ini merupakan sekuel dari film Bajing Ireng dan Jaka Sembung tahun 1985 yang sangat sukses kala itu, mengikuti kesuksesan film pertamanya, Jaka Sembung Sang Penakluk (1981). Film ini juga adalah film terakhir dari keseluruhan serial film Jaka Sembung. SinopsisJaka Sembung (Barry Prima) ditangkap oleh pemerintah kolonial Belanda dan diasingkan ke Australia. Namun, dalam perjalanan ke Australia, badai ganas menghancurkan kapal. Semua tangan dan penumpang tewas bersama kapal, kecuali dewi laut, Nyi Roro Kidul (Yurike Prastika), menyelamatkan Jaka Sembung dari kematian dan membawanya ke istananya jauh di dalam laut. Sang dewi menginginkan Jaka Sembung tetap di benteng, tetapi dia bersikeras untuk kembali ke tanah airnya untuk melawan Belanda penjajah. Nyi Roro Kidul akhirnya setuju untuk melepaskan Jaka Sembung dan berjanji akan melepaskannya bantu dia di saat-saat sulit. Jaka Sembung kemudian melanjutkan untuk melawan Belanda dengan seni bela diri atau sihir. Dia mendapatkan sekutu, Kiai Mustakim, kepala seorang religius pesantren yang juga melawan penjajah. Dalam konfrontasi terakhir, Dewi memenuhi janjinya untuk membantu Jaka Sembung. Film ini juga menampilkan Mandra, aktor komedi tradisional terkenal, sebagai komik relief. Bagi anda yang ingin menyaksikan film ini, bisa berlangganan Disney+ Hotstar.[2] Versi luar negeri
ReferensiPranala luar
|