Irigasi pasang surutIrigasi pasang surut adalah salah satu sistem irigasi yang memanfaatkan peristiwa pasang surut air laut sebagai suplai utama bahan baku pengairannya. Irigasi pasang surut umumnya ada di sekitar area yang mendapat pengaruh langsung pasang surut air laut, seperti di pesisir sungai. Adanya peristiwa pasang surut air laut ini menyebabkan air sungai yang meluap menjadi terbendung dan membanjiri area di sekitarnya. Area pasang surut ini biasanya berupa rawa dan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Sistem irigasi pasang surut hanya memanfaatkan tinggi muka air sungai saat pasang untuk pengairan dan drainase untuk membuang kelebihan airnya. Peristiwa pasang surut di saluran irigasi pasang surut berguna agar menghindari keracunan pada tanaman akibat proses oksidasi pirit yang mengeluarkan asam organik juga asam sulfat dan besi.[1] Oleh karena itu, irigasi pasang surut harus menggunakan saluran yang berbeda untuk air masuk dan air keluar sebagai jalan pembuangan racun ini. PengembanganPada 1970 telah dimulai pengembangan lahan rawa menggunakan sistem irigasi pasang surut yang dilakukan secara tiga tahapan:[2]
PemanfaatanPemanfaatan irigasi pasang surut telah dilakukan di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Kapuas. Referensi
|