Ichimoku Kinko Hyo (IKH) (Bahasa Jepang一目均衡表code: ja is deprecated , Ichimoku Kinkō Hyō), biasanya disingkat sebagai "Ichimoku", merupakan sebuah metode analisis teknis yang membangun sebuah grafik kandil untuk meningkatkan akurasi pergerakan harga perkiraan.[1]
Sejarah
Ichimoku dikembangkan pada akhir tahun 1930-an oleh Goichi Hosoda (細田悟一code: ja is deprecated , Hosoda Goichi), seorang jurnalis berkebangsaan Jepang yang dikenal sebagai Ichimoku Sanjin (一目山人code: ja is deprecated , Ichimoku Sanjin), yang dapat diterjemahkan sebagai "apa yang dapat dilihat seorang lelaki di pegunungan".[butuh rujukan] Beliau menghabiskan 30 tahun untuk menyempurnakan teknik tersebut sebelum merilis temuannya ke publik umum pada akhir 1960-an.[2]
Ichimoku Kinko Hyo diterjemahkan sebagai grafik ekuilibrum sekilas atau tampilan instan pada grafik keseimbangan dan kadangkala dirujuk sebagai "grafik awan sekilas" berdasarkan pada "awan" unik yang menjadi fitur dalam grafik Ichimoku.[3][4]
Ichimoku merupakan sistem identifikasi tren berdasarkan rata-rata pergerakan dan karena mengandung lebih banyak titik data dibandingkan dengan grafik kandil baku, Ichimoku menghadirkan gambaran yang lebih jelas tentang tindakan harga potensial.[5] Perbedaan utama antara rata-rata pergerakan yang diplot dalam Ichimoku yang berkebalikan dengan metode lain adalah bahwa garis Ichimoku dibangun menggunakan 50% titik dari harga-harga tinggi dan rendah yang berkebalikan dengan harga penutupan pada grafik kandil. Ichimoku mempertimbangkan faktor waktu sebagai unsur tambahan bersama dengan aksi harga, sama dengan gagasan perdagangan William Delbert Gann.
Di dunia Barat, Ichimoku hanya dikenal sebagai “Lingkungan Grafis”, karena penciptanya belum menerjemahkan panduan asli ke dalam bahasa Inggris, bahasa Jerman, ataupun bahasa Spanyol. Tetapi, Ichimoku juga merupakan perpaduan tiga teori lainnya yang memperbaiki dan meningkatkan indikator:
Perhitungan Tenkan-sen (転換線) : (harga tinggi tertinggi + harga rendah terendah)/2 selama 9 periode terakhir.
Terutama digunakan sebagai garis sinyal dan garis dukungan/perlawanan. Tenkan Sen (garis merah): Dikenal juga sebagai garis balik dan diturunkan dengan merata-rata harga tinggi tertinggi dan harga rendah terendah selama sembilan periode. Tenkan Sen merupakan indikator tren pasar. Jika garis merah bergerak naik atau turun, hal ini mengindikasikan bahwa pasar sedang tren. Jika bergerak secara horizontal, hal ini memberi sinyal bahwa pasar mulai.
Kijun-sen
Perhitungan Kijun-sen (基準線) : (harga tinggi tertinggi + harga rendah terendah)/2 selama 26 periode terakhir.
Ini merupakan garis konfirmasi, garis dukungan/perlawanan, dan dapat digunakan sebagai garis trailing stop. Kijun Sen bertindak sebagai indikator untuk pergerakan harga yang akan datang. Jika harga lebih tinggi dari garis biru, maka dapat terus naik lebih tinggi. Jika harga berada di bawah garis biru, maka dapat tetap jatuh.
Rentang Senkou A
Perhitungan rentang Senkou (先行) A: (Tenkan-sen + kijun-sen)/2 diplot selama 26 periode ke depan.
Disebut juga rentang mendahului 1, garis ini membentuk tepi kumo atau awan.
Jika harga di atas rentang Senkou, garis atas berfungsi sebagai tingkat dukungan pertama sementara garis bawah berfungsi sebagai tingkat dukungan kedua.
Jika harga di bawah rentang Senkou, garis bawah membentuk tingkat perlawanan pertama sedangkan garis atas merupakan tingkat perlawanan kedua.
Rentang Senkou B
Perhitungan rentang Senkou B: (harga tinggi tertinggi + harga rendah terendah)/2 dihitung lebih dari 52 periode waktu terakhir dan diplot selama 26 periode ke depan.
Juga disebut rentang mendahului 2, garis ini membentuk tepi lain dari Kumo.
Kumo
Kumo (雲, awan) merupakan ruang antara rentang Senkou A dan B. Tepi awan mengenali titik-titik dukungan dan perlawanan saat ini dan yang potensial di masa yang akan datang.
Awan Kumo berubah dalam bentuk dan ketinggiannya berdasarkan perubahan harga. Ketinggian ini menunjukkan volatilitas sebagai pergerakan harga yang lebih lebar yang membentuk awan yang lebih tebal, yang meciptakan dukungan dan perlawanan yang lebih kuat. Sementara itu karena awan tipis hanya menawarkan dukungan maupun perlawanan yang lemah, harga dapat dan cenderung rusak pada awan tipis seperti ini.
Secara umum, pasar menguat (bullish) ketika Rentang Senkou A di atas Rentang Senkou B dan sebaliknya adalah ketika pasar melemah (bearish). Para pedagang sering melihat Putaran Kumo dalam awan yang akan datang, di mana Rentang Senkou A dan B bertukar posisi, di situlah sinyal tren potensial berbalik.
Sebagai tambahan untuk ketebalan, kekuatan awan dapat duga ditentukan dari sudutnya; naik untuk bullish dan turun untuk bearish. Awan di belakang harga disebut juga Bayangan Kumo.
Rentang Chikou
Perhitungan rentang Chikou (遅行) : harga penutupan hari ini diproyeksikan 26 hari ke belakang pada grafik.
Disebut juga rentang tertinggal yang digunakan sebagai bantuan dukungan/perlawanan.
Jika Rentang Chikou Span atau garis hijau menyeberangi harga yang arahnya dari bawah ke atas, maka merupakan sinyal beli. Jika garis hijau menyeberangi harga yang bergerak dari atas ke bawah, maka merupakan sinyal jual.
^"Ichimoku Time Theory" section of the page "Ichimoku TimeTheory". Ichimoku.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 2021-04-22.
^"Ichimoku Wave Movement Theory" section of the page "Ichimoku TimeTheory". Ichimoku.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-21. Diakses tanggal 2021-04-22.
^"Ichimoku Price Theory" section of the page "Ichimoku TimeTheory". Ichimoku.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-25. Diakses tanggal 2021-04-22.