Hutan kerangas adalah hutan yang memiliki lahan ekstrem dan rawan atau sangat peka terhadap gangguan misalnya kebakaran.[1][2] Kata kerangas berasal dari bahasa Dayak Iban yang memiliki arti "tanah yang tidak dapat ditanami padi".[1] Sebutan tersebut diberikan karena kandungan tanah yang membentuk hutan kerangas sangat miskin unsur hara.[1]Vegetasi yang mampu bertahan di hutan kerangas umumnya telah beradaptasi secara luar biasa karena kondisi tanah hutan kerangas memang sangat ekstrem.[1] Salah satu contoh vegetasi hutan kerangas adalah genus Nephentes atau biasa disebut kantong semar, menyerap nutrisi dari hewan dan serangga yang masuk terjebak ke dalam kantung yang dimilikinya.[1] Serangan dan hewan itulah yang kemudian diserap oleh kantong semar sebagai nutrisi supaya tetap bisa bertahan hidup di atas lahan ekstrem hutan kerangas.[1] Jenis tumbuhan lain yang mampu bertahan hidup di hutan kerangas adalah geronggang (Cratoxylum arborescens).[1] Geronggang merupakan jenis pohon pionir di hutan sekunder.[1] Pohon tersebut mampu bertahan dari panas, cepat tumbuh dan dapat hidup dalam sebuah hutan yang pernah terbakar serta didukung oleh batang yang keras sehingga mampu bertahan dari kekeringan.[1] Menurut penelitian hutan kerangas di Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan, vegetasi di hutan kerangas tersebut terdiri dari 14 jenis pohon.[2]