Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Hot dog di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Artikel ini perlu dikembangkan dari artikel terkait di Wikipedia bahasa Inggris. (Juni 2023)
klik [tampil] untuk melihat petunjuk sebelum menerjemahkan.
Lihat versi terjemahan mesin dari artikel bahasa Inggris.
Terjemahan mesin Google adalah titik awal yang berguna untuk terjemahan, tapi penerjemah harus merevisi kesalahan yang diperlukan dan meyakinkan bahwa hasil terjemahan tersebut akurat, bukan hanya salin-tempel teks hasil terjemahan mesin ke dalam Wikipedia bahasa Indonesia.
Jangan menerjemahkan teks yang berkualitas rendah atau tidak dapat diandalkan. Jika memungkinkan, pastikan kebenaran teks dengan referensi yang diberikan dalam artikel bahasa asing.
Hot dog (frankfurter, frank, wiener, weenie) adalah suatu jenis sosis yang dimasak atau diasapi dan memiliki tekstur yang lebih halus serta rasa yang lebih lembut dan basah daripada kebanyakan sosis. Hot dog sering dimakan dengan tangan (fingerfood), terutama di Amerika Serikat, dan biasanya dimakan bersama roti lunak (bun) yang berbentuk sama dengan sosis, kadang disertai bumbu dan topping. Sandwich yang terbentuk dari kombinasi ini disebut juga dengan istilah hot dog.
Asal Usul
Istilah "frankfurter" berasal dari kota Frankfurt, Jerman, dimana sosis daging babi yang mirip dengan hot dog berasal.[1] Sosis-sosi ini, Frankfurter Würstchen, sudah dikenal sejak abad ke-13 dan disajikan kepada orang-orang yang menghadiri penobatan raja, diawali dengan penobatan Maximilian II, Kaisar Romawi Suci, sebagai Raja. "Wiener" merujuk ke Wina, Austria (bahasa Jerman: Wien), dimana sosis dibuat dari campuran daging babi dan sapi berasal.[2] Johann Georg Lahner, seorang penjagal abad ke-18/19dari kota FranconianCoburg, disebut-sebut telah membawa Frankfurter Würstchen ke Wina, dimana ia menambahkan daging sapi ke dalam campuran daging dan menyebutnya Frankfurter.[3] Saat ini, di negara-negara berbahasa Jerman, kecuali Austria, sosis hot dikenal sebagai Wiener atau Wiener Würstchen (Würstchen berarti "sosis kecil "), untuk membedakan dengan sosis asli yang hanya memakai campuran daging babi dari Frankfurt. Di Swiss Jerman, disebut Wienerli, sedangkan di Austria dipergunakan istilah Frankfurter atau Frankfurter Würstel.
Seorang imigran Jerman, bernama Feuchtwanger, berasal dari Frankfurt, di Hesse, diduga telah merintis penjualan sosis Frankfurter ini di Amerika Serikat bagian barat tengah (midwest); meski ada beberapa versi cerita dengan detail yang bervariasi. Menurut salah satu akun, istri Feuchtwanger mengusulkan penggunaan roti bulat (bun) pada tahun 1880: Feuchtwanger menjual hot dog di jalanan St. Louis, Missouri, dan menyediakan sarung tangan kepada pembelinya sehingga mereka dapat memegang sosis tanpa kepanasan tangannya. Ia merugi lantaran pembelinya tidak mengembalikan sarung tangannya, sehingga istrinya mengusulkan penyajian sosis dalam gulungan.[4] Dalam versi yang lain, Antoine Feuchtwanger, atau Anton Ludwig Feuchtwanger, menjual sosis dalam gulungan di World's Fair – entah pada 1904 Louisiana Purchase Exposition di St. Louis,[5][6] atau, lebih awal lagi, pada 1893 World's Columbian Exposition, di Chicago[7] – lagi-lagi, diduga karena sarung tangan putih yang disediakan untuk melindungi tangan pembelinya malah disimpan sebagai souvenir.[8]
Kemungkinan asal-usul yang lain untuk penyajian sosis dalam gulungan adalah penjual pie, Charles Feltman, di Coney Island di New York City. Pada tahun 1867 ia memiliki gerobak yang dilengkapi dengan kompor untuk merebus sosis dan kompartemen untuk menyimpan roti bulat agar tetap segar saat akan disajikan. Pada tahun 1871 ia menyewa lahan untuk membangun restoran permanen, dan bisnisnya berkembang, hingga menyebar keluar dari "Coney Island Red Hots".[9][10][11]