Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Hereweg 2

Paviliun taman di Hereweg 2 pada tahun 2010
Detail langit-langit paviliun setelah restorasi (2017)

Hereweg 2 adalah sebuah bangunan bersejarah di Hereweg, Kota Groningen.

Deskripsi

Bangunan ini dibangun sekitar tahun 1774 atas perintah Johan van Hoorn, seorang anggota dewan yang kemudian menjadi wali kota Groningen. Pada abad ke-18 dan ke-19, daerah selatan kota ini menjadi tempat favorit warga kaya Groningen untuk berkebun dan menikmati kehidupan di luar kota. Hereweg sangat cocok untuk tujuan ini karena banyaknya pepohonan, dengan Sterrenbos dari tahun 1765 sebagai contoh utamanya.

Paviliun taman dari Hereweg 2, yang sekarang berdiri di kaki Jembatan Hereweg, awalnya dibangun di ujung paling utara dari lahan yang telah dibudidayakan di sisi timur Hereweg. Pada masa itu, sebelum urbanisasi dan penduduk jadi padat, paviliun ini menawarkan pemandangan ideal dari jalan setapak yang teduh di selatan parit pertahanan, Herepoort, dan Hereweg. Paviliun ini memiliki nilai sejarah budaya karena mengingatkan pada fungsi rekreatif dari wilayah pedesaan di masa lalu. Jenis bangunan ini juga istimewa dan relatif jarang. Di Hereweg dan Verlengde Hereweg, hanya tersisa empat paviliun taman seperti ini.

Pada tahun 1865, sebuah vila megah dibangun di sebelah paviliun ini berdasarkan desain arsitek N.W. Lit (1833-1907). Paviliun berlantai satu berbentuk segi delapan ini terletak di sisi timur, tenggara, dan selatan vila. Dindingnya seluruhnya dilapisi plesteran yang dicat abu-abu dengan sambungan palsu dari tahun 1865. Pada bagian lengkung di atas jendela terdapat batu penjepit, dan di bawah jendela balustrade terdapat panel stuko simetris yang dicat putih. Di atas garis atap terdapat atap paviliun berbentuk kubah yang terbuat dari lempengan imitasi, dengan bola tembaga di puncaknya.

Tiga dari delapan sisi paviliun menyatu dengan bangunan yang ada, yaitu sisi selatan, tenggara, dan selatan. Di bawah paviliun terdapat ruang bawah tanah yang dalam (sekitar 2 meter) dengan bentuk segi delapan yang sama dengan paviliun di atasnya. Ruang bawah tanah ini diakses melalui tangga dan pintu kayu.

Pada tahun 1925/1926, sebuah pabrik batu bata dibangun di taman. Pabrik ini memproduksi batu nisan yang dipamerkan di paviliun. Pabrik ini kemudian menjadi bagian dari rumah dan digunakan sebagai dapur besar. Paviliun ini direnovasi total sekitar pergantian milenium dengan bantuan ahli restorasi. Di langit-langit paviliun terdapat relief gambar (potret dan tanduk keberlimpahan) dalam bentuk stuko, dan di atas pintu juga terdapat dekorasi. Vila lainnya juga direnovasi dan dimodernisasi pada saat itu.

Pada tahun 2019, paviliun taman mengalami kerusakan parah akibat kecelakaan. Sebuah truk dari dinas lingkungan kota menabrak bangunan tersebut, yang menarik banyak perhatian media. Di bawah pengawasan Badan Warisan Budaya Nasional, pemerintah kota, dan seorang arsitek restorasi, paviliun tersebut dipulihkan menggunakan bahan-bahan bersejarah. Beberapa bagian, termasuk dua elemen pendukung, dibangun kembali. Restorasi ini berlangsung hingga Desember 2020. Setelah itu, Parklaan di sekitar paviliun ditutup untuk lalu lintas motor besar.

Lihat pula

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya