Gyromitra esculenta merupakan jenis jamur beracun serta mengandung zat karsinogenik dari genus Gyromitra. Jamur ini kerap dijuluki sebagai morsela palsu (false morel) karena tampilan fisisnya yang menyerupai morsela yang dapat dikonsumsi. Jamur ini dideskripsikan secara formal pertama kali oleh Christiaan Hendrik Persoon dan awalnya diberi nama Helvella esculenta. Pada 1849, peneliti jamur Swedia, Elias Magnus Fries merubah genus dari jamur ini menjadi Gyromitra. Nama Helvella esculenta dan Physomitra esculenta kemudian tetap digunakan sebagai sinonim dalam merujuk spesies jamur ini. Meskipun beracun dalam keadaan mentah, jika dimasak dengan perlakuan tertentu jamur ini dapat dimakan dan menjadi makanan yang relatif populer di beberapa negara, tetapi terdapat juga negara-negara yang melarang peredaran jamur ini untuk dikonsumsi.[2][3][4][5][6]
Deskripsi
Jamur ini diselimuti oleh tudung keriput berwarna merah kecoklatan yang sekilas tampak seperti otak, batang berwarna pucat kekuningan terkadang kecoklatan. Jamur ini dapat tumbuh hingga sepanjang 10 cm dan lebar 15 cm. Saat menua, tekstur jamur ini dari sebelumnya halus akan berubah menjadi agak kasar. Spora dari jamur ini berwarna agak kekuningan, berbentuk elipsoid dengan rentang ukuran 8-13 x 17-22μm.[7][8]
Habitat
Di benua Amerika, jamur ini dapat ditemukan di wilayah Amerika Utara dan Meksiko. Sementara di wilayah Eropa, jamur ini biasa ditemukan di wilayah Eropa Tengah dan Timur, terdapat pula sedikit populasi yang tumbuh di Wilayah Inggris dan Irlandia. Jamur ini biasa ditemukan pada bulan April hingga Juli dengan ekosistem tanah lembab berpasir di antara tumbuhan sejenis pinus.[3][6][8][9]
Kandungan nutrisi dan racun
Jamur ini memiliki kandungan nutrisi menyerupai morsela pada umumnya yang dapat dimakan, tetapi jamur ini juga mengandung racun dan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kematian dan kanker. Salah satu senyawa racun yang dikenali dari jamur ini adalah gyromitrin yang kemudian terhidrolisis menjadi MFH (methylformylhydrazin) dan selanjutnya MMH (monomethylhydrazine). Senyawa ini merupakan zat beracun volatil yang dapat berakibat fatal jika dikonsumsi dalam dosis yang relatif tinggi. Racun ini dapat mempengaruhi sistem saraf serta merusak hati dan ginjal. Beberapa penelitian juga menunjukan bahwa senyawa dari jamur ini dapat memicu tumor.[3][8][9]
Referensi
Pranala luar