Gletser (serapan dari bahasa Belanda: gletser, ejaan modern: gletsjer)[1] adalah sebuah bongkahan atau endapan es yang besar dan tebal yang terbentuk di atas permukaan tanah yang merupakan akibat akumulasi endapan salju atau es yang mengeras dan membatu selama kurun waktu tertentu yang sangat lama. Saat ini, es abadi menutupi sekitar 10% daratan yang ada di bumi.[2]
Gletser merupakan cadangan air tawar terbesar di Bumi.[6] Gletser juga dapat terbentuk dari pembekuan air akibat musim dingin, lalu ketika temperatur tinggi gletser akan mencair sehingga menjadi sumber air tawar bagi mahluk hidup. Karena massa glasial dipengaruhi oleh perubahan jangka panjang iklim, misalnya, curah hujan, suhu rata-rata, dan awan, perubahan massa glasial dianggap salah satu indikator yang paling sensitif dari perubahan iklim dan merupakan sumber utama dari variasi permukaan laut.
Meskipun banyak orang yang mengira gletser selalu ada di daerah kutub, sesungguhnya juga dapat berada di daerah pegunungan tinggi di seluruh benua, kecuali Australia, bahkan juga terdapat di pegunungan tinggi di daerah dekat khatulistiwa.
Bongkahan besar gletser yang berwarna biru disebabkan karena besarnya kuantitas air yang terakumulasi pada gletser. Sebab, molekul air sangat baik dalam menyerap berbagai warna kecuali biru. Alasan lain, karena kandungan gelembung udara pada gletser kurang.
Jenis gletser
Terdapat beberapa jenis gletser, termasuk gletser Piedmont dan gletser kutub. Gletser Piedmont berbentuk kipas atau lobus, terletak di depan pegunungan. Gletser Piedmont terbentuk ketika satu atau lebih lembah gletser mengalir dari lembah ke dataran dengan gaya mengambang. Sementara itu, Gletser Kutub terbentuk dengan rezim termal atau terbentuk akibat suhu es selalu berada di bawah titik beku.[7]
^ abVan der Sijs, Nicoline (2001). "Chronologisch woordenboek". De Digitale Bibliotheek voor de Nederlandse Letteren (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-26. Diakses tanggal 2022-06-26.