Gilar Budi Raharja
H. Gilar Budi Raharja, S.T, M.Sc (lahir 19 Oktober 1983) adalah Ketua DPD PKS Kabupaten Cianjur periode 2020 - 2025 [1] Diarsipkan 2022-08-12 di Wayback Machine.. Gilar dikenal sebagai mentor bisnis generasi muda Indonesia yang berada di mancanegara yang mencakup negara Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Hong Kong, dengan gerakan Sukses Merantau. Gilar pernah berkarya menjadi perekayasa dan peneliti teknologi drone dan roket di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN, yang sekarang melebur menjadi BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional) selama lebih dari 10 tahun. Menamatkan pendidikan magisternya di Konkuk University, Seoul - Korea Selatan dan mendapat berbagai prestasi di bidang teknologi flying robot hingga mendapat kesempatan bergabung dalam pengembangan drone untuk militer di perusahaan rintisan yang didukung oleh pendanaan dan mentorship dari pemerintah Korea melalui Small-Medium Business Incubator di kota Ansan, Korea Selatan. Berbekal pengalaman tersebut dan kepedulian Gilar terhadap generasi muda Indonesia di kawasan Asia Timur mendorongnya belajar bisnis dan mentoring bisnis, sehingga berhasil merintis beberapa usaha dan mendampingi bisnis para pemuda lainnya. Ketika kembali ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat, Gilar dipercaya oleh Partai Keadilan Sejahtera untuk menjadi calon wakil Bupati pada Pilkada tahun 2020 [2] Diarsipkan 2021-12-06 di Wayback Machine. dan menempati posisi runner-up setelah incumbent sebagai pemenang. Kemudian ditetapkan untuk menahkodai PKS kabupaten Cianjur. Gilar juga merupakan kandidat Doktor bidang Pengembangan Wilayah Perdesaan di IPB Univeristy. Kehidupan PrinadiGilar Budi Raharja yang akrab dipanggil Kang Gilar, lahir dari keluarga sederhana di kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari Rabu, 19 Oktober 1983. Merupakan anak ke-4 dari 5 bersaudara. Ibunya seorang guru dan ayahnya petani. Kondisi keluarga yang serba kekurangan namun dengan didikan Ibu yang mandiri menjadikan Kang Gilar sosok yang gigih untuk mengubah nasib keluarga. Kang Gilar menikahi Laila Wahyuni, perempuan kelahiran Jakarta 29 Mei 1986 yang menyelesaikan pendidikannya di IPB bidang teknologi peternakan. Pada usia 35 tahun Gilar telah dikaruniai enam orang anak dengan jarak usia hampir sama sekitar 2 tahun, yaitu Samy, Sabiq, Sadid, Sofia, Sobiha dan Sakhiy dengan nama belakang sama, Abdissalam. Pasangan ini berkomitmen membangun keluarga Islami dengan banyak anak untuk mewujudkan visi melahirkan generasi yang lebih baik. Sebelum ke Korea SelatanKang Gilar bersekolah tingkat SD (SDN Rahayu) dan SMP (SMPN 1 Bojongpicung) di Kabupaten Cianjur, setelah itu melanjutkan ke STM Negeri Pembangunan Bandung (sekarang menjadi SMKN 1 Cimahi) jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara selama 4 tahun. Kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Indonesia - ITI, di Tangerang Selatan, Banten selama 3,5 tahun (7 semester) saja mengambil jurusan Teknik Elektro bidang elektronika kontrol. Merampungkan tugas akhirnya dengan membangun prototipe sistem kendali autopilot untuk pesawat (fixed wing) aeromodelling bertenaga baterai. Semasa di sekolah Kang Gilar aktif menjadi pengurus organisasi rohis (rohani Islam) dan koperasi, begitu pun ketika di kampus menjadi bidang dakwah di masjid Al-Bayan ITI, Tangerang Selatan. Disamping itu aktif juga menjadi ketua remaja masjid di komplek perumahan LAPAN, Rumpin, Kabupaten Bogor. Sebagai perekayasa di LAPAN, Kang Gilar dipercaya menjadi bagian dari tim bidang teknologi sistem kendali roket dan bidang telemetri di pusat teknologi roket yang ketika itu sedang fokus mengembangkan roket kendali RKX (Roket Kendali Experiment) dan RX family (RX-100, RX-200, RX-300, RX-450, dll.). Kang Gilar memiliki peran pada bidang desain elektronika, telemetri dan pemrograman. Melalui pengalaman ini berbagai uji terbang roket Kang Gilar telah terlibat puluhan proses uji terbang di pameungpeuk Garut, Lumajang dan sebagainya. Serta pernah terlibat dalam berbagai kerjasama dengan Litbang TNI AU dan PT PINDAD Indonesia. Kiprah di Korea SelatanKang Gilar mendapatkan kesempatan belajar S2 dengan beasiswa dari pemerintah Korea Selatan bernama BK-21 dan mengambil jurusan Aerospace and IT Engineering di Konkuk University Diarsipkan 2023-06-08 di Wayback Machine., Seoul. Selama kuliah S2, Kang Gilar mengikuti berbagai lomba desain sistem kendali drone dan flying robot. Diantaranya International Micro Air Vehicle (IMAV) Competition Diarsipkan 2023-07-03 di Wayback Machine. pada tahun 2010 di kota Braunschweig, Jerman dan mendapat posisi 3 pada kategori lomba Indoor Autonomous. Kemudian menang posisi runner-up pada lomba desain sistem kendali Flying Car yang tahun 2011 di kota Sacheon, Korea Selatan. Dampak dari keuletannya menggeluti bidang teknologi sistem kendali benda terbang ini, Kang Gilar kemudian mendapatkan kesempatan bergabung menjadi bagian dari perusahaan rintisan yang mendapatkan dukungan dari pemerintah Korea Selatan untuk mengembangkan drone untuk keperluan militer. Perusahaan ini pun berkembang dan spin-off dengan mengembangkan drone untuk permainan atau komersial. Melalui pengalaman di perusahaan yang didukung dan dimentori oleh lembaga inkubasi bisnis milik pemerintah, Kang Gilar pun punya keberanian untuk mendirikan usaha lain. Selama di Korea, Kang Gilar aktif dalam kegiatan dakwah melalui Ikatan Keluarga Muslim Indonesia (IKMI) di Korea, masjid Indonesia di kota Seoul, Indonesian Muslim Society in Korea (IMUSKA) dari menjadi pengurus hingga ketua dan dewan pembina. Serta menjadi pembina di masjid Indonesia di kota Ansan, dewan kehormatan Komunitas Muslim Indonesia (KMI) Korea dan sebagainya. Bahkan menginisiasi salah satu grup keberangkatan haji pekerja dan pelajar muslim Indonesia di Korea sejak pada tahun 2013 sampai pada tahun 2016 membimbing rombongan haji di Tanah Suci. Kang Gilar juga tercatat mendirikan serikat pekerja migran Indonesia di Korea bernama UNIMIG Korea pada tahun 2012 untuk menampung berbagai aspirasi para pekerja sekaligus melakukan pemberdayaan SDM. Sejak tahun 2011 telah banyak bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk KBRI Seoul dalam menyelenggarakan program pelatihan kewirausahaan. Dengan mendatangkan beberapa trainer bisnis dari Indonesia seperti Valentino Dinsi, Ippho Santosa, Andhyka Sedyawan dan sebagainya. Lingkar Wirausaha Indonesia-Korea (LWI Korea) pernah juga didirikannya sebagai wadah pemberdayaan. Puncaknya pada tahun 2016 sampai 2018, Kang Gilar berhasil membentuk komunitas wirausaha muda Indonesia di Korea bernama KAT Korea yang terdiri dari para pekerja dan pelajar dengan ratusan anggota dan kali pertama mengadakan acara seminar terbesar dengan peserta diatas 400 orang di Hotel Square, kota Ansan. Hebatnya acara tersebut bukan sekedar seminar, melainkan acara syukuran dimana ratusan binaan Kang Gilar di komunitas ini mencatatkan hasil usaha dengan omset mencapai puluhan miliar rupiah. Kiprah PolitikPada tahun 2018 secara formal Kang Gilar lebih sering ke Indonesia khususnya ke kampung halamannya di Cianjur. Niatnya adalah mendekati Ibunda tercintanya serta mengantarkan anak-anaknya yang mulai besar ke pesantren (Islamic Boarding School) agar menjadi para penghafal Al-Qur’an. Rupanya ketika terjadi perhelatan Pilkada Jabar, dimana PKS saat itu mengusung Ahmad Syaikhu sebagai calon wakil gubernur, Kang Gilar dipercaya untuk menjadi presiden chapter dari salah satu program janji politik bidang kewirausahaan andalan Ahmad Syaikhu (Asyik), yaitu AsyikPreneur di Cianjur. Kemudian pada tahun 2019 Kang Gilar dipercaya PKS untuk menjadi calon anggota DPR RI dari dapil kota Bogor dan kabupaten Cianjur. PKS hampir mendapatkan 2 kursi, namun masih kalah tipis, sehingga yang lolos hanya satu yaitu Ecky Awal Mucharam. Incumbent yang sudah 2 periode. Pada awal tahun 2020, ternyata PKS masih meneruskan kepercayaan kepada Kang Gilar, kali ini menjadi calon wakil Bupati Cianjur yang berkoalisi dengan PKB [3] Diarsipkan 2023-08-05 di Wayback Machine.. Dua partai Islam yang cukup jarang terjadi bisa bersatu dan mengusung kader muda masing-masing, hasilnya cukup mengejutkan. Dari 4 pasangan yang relatif ketat dan kuat, yaitu adanya incumbent (Plt. Bupati) Herman Suherman dan mantan Sekda Cianjur, Haji Oting. Pasangan Lepi-Gilar (PILAR) mendapatkan 327 ribu suara dan berada di urutan kedua [4] Diarsipkan 2022-08-12 di Wayback Machine.. Akhirnya PKS terus mempercayakan hal yang lebih berat lagi yaitu menjadi Ketua DPD (Dewan Pengurus Daerah) PKS Kabupaten Cianjur untuk masa bakti 5 tahun [5] Diarsipkan 2022-08-12 di Wayback Machine.. Kang Gilar yang tidak pernah memikirkan, berminat apalagi mengusahakan posisi ini menerima dengan niat ingin berkontribusi secara signifikan melalui jalur politik untuk kabupaten Cianjur yang kurang mujur. Cianjur telah menderita sebagai kabupaten dengan Indeks Pembangunan Manusia terendah se-Jawa Barat sejak hampir 20 tahun lalu. Dimana kekuasaan selalu dipegang oleh politisi yang berasal dari birokrat atau keluarganya yang relatif kurang peduli terhadap kondisi rakyatnya, sehingga pembangunan lambat sementara diri dan keluarganya semakin makmur. Cianjur BerdayaTingkat kasus stunting (balita dengan gizi buruk) di Cianjur yang masih masuk terbanyak, kemiskinan ekstrim juga tertinggi di Jawa Barat serta Indeks Pembangunan Manusia yang masih urutan terbuncit sepanjang masa di Jabar ini diterjemahkan oleh Kang Gilar sebagai Ketidakberdayaan. Sehingga resolusi yang tepat menurutnya adalah menghadirkan kesungguhan pemerintah, dengan intensitas seserius mungkin, totalitas menggiring seluruh stakeholders dan elemen masyarakat untuk melakukan pemberdayaan. Maka program Cianjur Berdaya menjadi salah satu brandingnya ketika memimpin PKS di Cianjur, yaitu program pemberdayaan ekonomi, sosial dan kepemimpinan dengan 4 program utama: Perempuan Berdaya, Pemuda Berdaya, Pedagang Berdaya dan Petani Berdaya [6] Diarsipkan 2022-08-19 di Wayback Machine.. Melalui program ini, Kang Gilar ingin membawa perubahan bagi Cianjur dimulai dari perubahan elemen organisasi Partai Keadilan Sejahtera, yaitu: Anggota PKS mandiri secara ekonomi, menjadi pelopor untuk bangkit berdaya, lebih berdaya dalam berbagai bidang dan semakin bermanfaat untuk masyarakat. Selanjutnya, spirit dan program ini ingin dibawanya kepada masyarakat Cianjur ketika diamanahi kepemimpinan yang bisa membuat kebijakan langsung, masif dan efektif. Menciptakan iklim dan ekosistem wirausaha yang benar-benar bisa menjadikan masyarakat Cianjur menjadi learner society - masyarakat pembelajar, karena melalui kewirausahaan nilai pembelajaran akan tertanamkan, menjadi entrepreneur society - masyarakat yang mandiri secara ekonomi. Komitmen Tidak Mengambil sebagai PejabatKehidupan Kang Gilar di Korea Selatan sebagai profesional di bidang teknologi menjadikannya sangat mapan dalam penghasilan dan sebagai pemilik bisnis yang sudah berjalan dengan tersistem menjadikannya dianggap tak perlu gaji dari jabatan politik yang mungkin didapatnya. Kepeduliannya terhadap nasib Cianjur lah yang menjadikannya bersedia menerima amanah dari PKS untuk mengurus partai dan berkontribusi kepada masyarakat Cianjur dengan menjadi pejabat publik. Diantara komitmen beliau ketika dicalonkan menjadi pejabat publik adalah akan mengalokasikan penghasilannya dari negara kepada masyarakat untuk program dakwah dan pemberdayaan. Hidupnya akan didedikasikan untuk mengatasi berbagai masalah di Cianjur yang menurutnya adalah ada pada kualitas SDM. Menurut Kang Gilar, ketika pemerintah Cianjur serius mengangkat kualitas SDM maka adalah hal mudah menjadikan Cianjur kabupaten yang sejahtera, karena kekayaan alamnya sangat melimpah. Cianjur dikenal memiliki luas wilayah terbesar ke-2 di Jawa Barat terdiri dari hutan dan lahan pertanian. Potensi wisata dan sumber daya alam menurut Kang Gilar adalah selling point bagi Cianjur untuk mendapatkan kemakmuran, asalkan dikelola oleh SDM yang berintegritas dan punya semangat berbagi kesuksesan. Publikasi
Referensi |