George Pratt Shultz (/ʃʊlts/; 13 Desember 1920 – 6 Februari 2021) adalah seorang ekonom, diplomat, dan pengusaha Amerika Serikat. Ia menjabat di berbagai posisi di bawah tiga presiden yang berbeda dan merupakan satu dari hanya dua orang yang memegang empat jabatan tingkat Kabinet yang berbeda.[1] Shultz memainkan peran utama dalam membentuk kebijakan luar negeri pemerintahan Ronald Reagan. Dari tahun 1974 hingga 1982, ia adalah seorang eksekutif di Bechtel Group, sebuah perusahaan teknik dan jasa. Pada tahun 2010-an, Shultz adalah tokoh terkemuka dalam skandal perusahaan bioteknologi Theranos.
Shultz meninggalkan pemerintahan Nixon pada tahun 1974 untuk menjadi seorang eksekutif di Bechtel. Setelah menjadi presiden dan direktur perusahaan itu, ia menerima tawaran Presiden Ronald Reagan untuk menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Amerika Serikat. Ia memegang jabatan itu dari tahun 1982 hingga 1989. Shultz mendorong Reagan untuk menjalin hubungan dengan pemimpin SovietMikhail Gorbachev, yang menyebabkan mencairnya hubungan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Ia menentang bantuan AS untuk pemberontak yang mencoba menggulingkan Sandinista menggunakan dana dari penjualan senjata ilegal ke Iran yang menyebabkan skandal Iran Contra.
Shultz meninggal dunia pada usia 100 tahun pada tanggal 6 Februari 2021 di rumahnya di Stanford, California.[7][8]
Referensi
Wikimedia Commons memiliki media mengenai George Shultz.
^"George P. Shultz". Hoover Institution. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 11, 2019. Diakses tanggal December 13, 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Shultz, George (13 Maret 2015). "A Reagan approach to climate change". The Washington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Januari 2017. Diakses tanggal 21 Desember 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^John Schwartz (7 Februari 2017). "'A Conservative Climate Solution': Republican Group Calls for Carbon Tax". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Desember 2019. Diakses tanggal 17 April 2017. The group, led by former Secretary of State James A. Baker III, with former Secretary of State George P. Shultz and Henry M. Paulson Jr., a former secretary of the Treasury, says that taxing carbon pollution produced by burning fossil fuels is "a conservative climate solution" based on free-market principles.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Archived copy"(PDF). Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 21 September 2018. Diakses tanggal 22 Oktober 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)