Artikel ini bukan mengenai beni shōga, acar jahe lainnya dalam masakan Jepang.
Artikel ini bukan mengenai garri, makanan pokok sereal bertepung di Nigeria dan Afrika Barat.
Gari (ガリcode: ja is deprecated ) adalah sejenis tsukemono (acarsayuran Jepang). Gari terbuat dari jahe yang diiris tipis-tipis dan dimarinasi dalam larutan gula dan cuka. Jahe yang lebih muda umumnya lebih disukai untuk gari[1][2] karena dagingnya yang lembut dan rasa manisnya yang alami. Gari sering disajikan dan dimakan setelah sushi, dan kadang-kadang disebut sushi jahe. Bisa juga disebut acar jahe. Dalam masakan Jepang, gari dianggap penting dalam penyajian sushi. Beberapa orang percaya bahwa gari digunakan untuk membersihkan langit-langit mulut di antara memakan potongan sushi yang berbeda, atau, sebagai alternatif, gari dapat dimakan sebelum atau sesudah makan.[3]
Ketika dibuat secara tradisional, gari biasanya berwarna kuning pucat hingga sedikit merah muda karena proses pengacaran. Hanya jahe yang masih sangat muda yang akan menghasilkan warna merah muda secara alami.[4] Banyak merek gari yang diproduksi secara komersial diberi warna merah muda, baik secara artifisial maupun alami, sering kali dengan menggunakan E124, jus bit atau shiso merah (daun perilla),[1] baik untuk mengintensifkan warna merah muda yang sudah ada atau karena jahe yang digunakan terlalu matang sehingga berubah warna menjadi merah muda saat diawetkan.
^Setsuko Yoshizuka. "Pickled Ginger". About.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-29. Diakses tanggal 2012-10-18.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan).