Fakfak adalah sebuah distrik yang terletak di Semenanjung Bomberai, provinsi Papua Barat, Indonesia. Distrik Fakfak juga merupakan ibu kota Kabupaten Fakfak, yang namanya sama dengan nama kabupaten. Pada tahun 2021, distrik ini memiliki jumlah penduduk sebesar 18.294 jiwa.[1]
Sejarah
Pada zaman dahulu, Fakfak dikenal dengan nama "Kapaur" dan nama ini masih digunakan oleh pakar biologi.[2] Fakfak pernah menjadi kota pelabuhan yang penting dan juga pernah menjadi salah satu dari segelintir kota di pesisir Papua Barat yang membina hubungan dengan Kesultanan Ternate.[3] Ternate kemudian memberikan izin kepada pemerintah kolonial Belanda untuk menjajah Papua.[4] Belanda mulai menjajah Fakfak pada tahun 1898.[5] Sejumlah bangunan bergaya kolonial masih bertahan di Kota Fakfak hingga kini.[4]
Ketika Kekaisaran Jepang menyerang Hindia Belanda, Detasemen Pertama Jepang mendarat di Fakfak pada 1 April 1942.[6]Garnisun kecil Tentara Kerajaan Hindia Belanda di Fakfak menyerah tanpa perlawanan, dan kemudian sebuah garnisun kecil yang terdiri dari 67 prajurit Jepang menduduki kawasan Fakfak dan menjadikannya sebagai pangkalan pesawat terbang laut. Kota ini sempat diserang beberapa kali oleh pesawat pengebom Sekutu antara April 1943 hingga Oktober 1944.[7]
Fakfak kini sudah tidak lagi menjadi pusat perdagangan.[4]
Pada tahun 2021, distrik Fakfak diperkirakan memiliki jumlah penduduk sebesar 18.294 jiwa. Berdasarkan jenis kelamin, penduduk Fakfak terdiri dari laki-laki berjumlah 9.384 jiwa dan perempuan 8.910 jiwa, dengan kepadatan 319 jiwa/km².[1] Suku-suku asli Fakfak meliputi Mbaham, Ma’tta, Mor, Onin, Irarrutu, Kimbaran, dan Arguni.[10]
Di Fakfak juga terdapat komunitas India dan Arab Muslim yang merupakan keturunan pedagang yang datang ke Papua pada abad ke-19. Belakangan ini jumlah mereka menurun karena Fakfak sudah tidak lagi menjadi pelabuhan. Kota ini merupakan satu-satunya kota di Papua dengan komunitas India dan Arab yang signifikan.[4]
Tiga agama utama di Fakfak meliputi Islam, Protestan, dan Katolik. Ketiga agama ini menjadi landasan semboyan yang paling dikenal di Fakfak yaitu "Satu Tungku Tiga Batu".[11] Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2021, jumlah masyarakat Fakfak yang beragama Kristen mencapai 9.450 jiwa (51,66%), termasuk Kristen Protestan sebanyak 5.786 jiwa (31,63%) dan Katolik 3.664 jiwa (20,03%). Sementara itu, pemeluk beragama Islam berjumlah 8.796 jiwa (48,08%). Terdapat pula sebagian kecil warga yang beragama Hindu yakni 28 jiwa (0,15%) dan Buddha 17 jiwa (0,09%) dan Konghucu 3 jiwa (0,02%).[1][12]
Pariwisata
Fakfak dikenal akan pantai pasir putihnya yang terletak sekitar setengah jam dari pusat kota. Bandar Udara Fakfak menghubungkan kota ini dengan kota-kota lain di Nusantara.[5]
^"Kondisi Geografis Wilayah". Pemerintah Kabupaten Fakfak - Website Resmi. 2018-05-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-09. Diakses tanggal 2023-01-08.